- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
setuju nggak kalau BBM naik


TS
vtikwahidi
setuju nggak kalau BBM naik
sudah empat hari ini BBM langka di daerah majalengka cirebon indramayu
BBM Langka, Ratusan Kendaraan di Cirebon Mengantre Sepanjang Hari
Peristiwa
3
24 Agu 2014 19:54
(Liputan6 TV)
Liputan6.com, Cirebon - Pembatasan BBM bersubsidi oleh Pertamina berakibat pada kelangkaan premium dan solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Akibatnya, ratusan kendaraan harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (24/8/2014), salah satunya terjadi di Cirebon, Jawa Barat. Ratusan kendaraan roda 2 dan 4 mengular hingga menutup sebagian ruas Jalan Cipto Mangunkusumo, sejak pagi tadi.
Bahkan tidak sedikit SPBU yang tutup karena tidak memiliki persediaan BBM. Dwi salah satu sopir angkot di Cirebon mengaku sudah 2 hari ini belum mendapatkan BBM. Ia juga tidak bisa mengoperasikan angkutannya.
"Meski ngantre dari jam 04.00 sampai 21.00 WIB juga nggak dapat premium. Penumpangnya juga kosong begini. Orang BBM-nya saja nggak ada" keluh Dwi.
Kondisi yang hampir sama juga terjadi di Bangkalan, Jawa Timur. Para pengecer di Pulau Madura ini juga harus antre berjam-jam di SPBU setelah Pertamina mengurangi pasokan BBM hingga 50%. Akibatnya ratusan jeriken berjejer memadati SPBU.
Sementara itu, presiden terpilih Joko Widodo mengaku masih mengkalkulasi kemungkinan menaikkan harga BBM agar tepat sasaran.
Terhitung mulai 1 Agustus 2014, pemerintah telah melakukan pembatasan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah agar tidak melebihi kuota yang telah ditentukan. (Ado)
http://news.liputan6.com/read/209558...sepanjang-hari
kalau menurut ane lebih baik bbm naik daripada langka di masyarakat
ane tinggal di kampunng yang setiap harinya butuh kendaraan untuk berangkat kerja
Spoiler for berita 1:
BBM Langka di Majalengka
Minggu, 24/08/2014 - 13:58
TATI PURNAWATI/"KC"
RATUSAN kendaraan bermotor, baik angkutan umum, ataupun pribadi mengantri BBM di SPBU Simpeureum, Minggu (24/8/2014). Untuk menjaga ketertiban aparat kepolisian disiagakan di setiap SPBU.*
MAJALENGKA,(PRLM).- Hampir seluruh SPBU di Kabupaten Majalengka setiap harinya dijaga ketat aparat kepolisian untuk menghindari munculnya keributan akibat berebut bahan bakar minyak. Antrian kendaraan terjadi sepanjang malam dan siang hari.
Sejumlah pengemudi kendaraan pribadi dan kendaraan umum ataupun pemilik kios premoium (2 tax) rela menunggu antrian hingga berjam-jam bahkan menunggu sejak tangki BBM dari Pertamina belum tiba di SPBU.
Bila tidak menungu mereka khawatir tidak mendapatkan jatah BBM, dan kendaraannya mogok kehabisan bahan bakar seperti yang dialami warga lainnya.
Jaja warga Kelurahan Majalengka Wetan misalnya, dia menunggu antrian pengisian bahan bakar di SPBU Kota Majalengka dari pukul 18.30 WIB hingga pukul 24.00 tengah malam. Semula dia menduga bila pengisian malam akan lebih mudah nyatanya sama.
Di SPBU Simpeureum, Kertajati dan Jatipamor pada Minggu (24/8/2014), antrian kendaraan memanjang hingga beratus-ratus meter dari setiap arah, belum di dalam SPBU kendaaan roda empat dan sepeda motor serta pembeli yang membawa jerigen menumpuk hingga saling berdesakan.
Padahal saat itu premium sedang kosong, masih menunggu tangki dari PT Pertamina Cirebon datang.
Beberapa sepeda motor ada yang didorong karena kehabisan BBM, mereka mengaku telah mencari BBM ke setiap tempat namun kosong. Ada juga yang membawa jerigen isi 2 literan berharap mendapat pelayanan dari operator SPBU dengan alasan sepeda motornya mogok dan doititipkan di sebuah tempat.
“Sayam mau ke Kadipaten tapi motor mogok bensin di mana-mana habis,” ungkap Momon warga Desa Cihaur, Kecamatan Maja.
Sedangkan H. Ohan pemilik 2 X warga Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh mengaku sejak pukil 03.00 dini hari sudah berangkat mencari premium dan solar ke wilayah Sumedang, hingga akhirnya dia memperoleh 60 liter premium dari sebuah SPBU di Sumedang.
“Kalau tidak gesit nanti tidak mendapatkan barang, kasihan banyak yang menitipkan sepeda motor karean mogok, mereka kehabisan bensin,” ungkap Ny Ohan sambil menunjuk beberapa sepeda motor diparkir berderet di tinggalkan pemiliknya karena kehabisan bahan bakar.
Kondisi seperti ini di Kabupaten Majalengka telah berlangsung empat hari belakangan ini, sejak Kamis hingga Minggu kemarin.
Kepala Bidang Perdagangan Dudi Darajat, menyatakan kondisi itu terjadi akibat dampak dari pembatasan BBM yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
“Sulit diatasi kelangkaan BBM ini karena hal ini memang terjadi akibat pembatasan bahan bakar,” ungkap H. Dudi.(C-31/A-89)**
http://www.pikiran-rakyat.com/node/294161
Minggu, 24/08/2014 - 13:58
TATI PURNAWATI/"KC"
RATUSAN kendaraan bermotor, baik angkutan umum, ataupun pribadi mengantri BBM di SPBU Simpeureum, Minggu (24/8/2014). Untuk menjaga ketertiban aparat kepolisian disiagakan di setiap SPBU.*
MAJALENGKA,(PRLM).- Hampir seluruh SPBU di Kabupaten Majalengka setiap harinya dijaga ketat aparat kepolisian untuk menghindari munculnya keributan akibat berebut bahan bakar minyak. Antrian kendaraan terjadi sepanjang malam dan siang hari.
Sejumlah pengemudi kendaraan pribadi dan kendaraan umum ataupun pemilik kios premoium (2 tax) rela menunggu antrian hingga berjam-jam bahkan menunggu sejak tangki BBM dari Pertamina belum tiba di SPBU.
Bila tidak menungu mereka khawatir tidak mendapatkan jatah BBM, dan kendaraannya mogok kehabisan bahan bakar seperti yang dialami warga lainnya.
Jaja warga Kelurahan Majalengka Wetan misalnya, dia menunggu antrian pengisian bahan bakar di SPBU Kota Majalengka dari pukul 18.30 WIB hingga pukul 24.00 tengah malam. Semula dia menduga bila pengisian malam akan lebih mudah nyatanya sama.
Di SPBU Simpeureum, Kertajati dan Jatipamor pada Minggu (24/8/2014), antrian kendaraan memanjang hingga beratus-ratus meter dari setiap arah, belum di dalam SPBU kendaaan roda empat dan sepeda motor serta pembeli yang membawa jerigen menumpuk hingga saling berdesakan.
Padahal saat itu premium sedang kosong, masih menunggu tangki dari PT Pertamina Cirebon datang.
Beberapa sepeda motor ada yang didorong karena kehabisan BBM, mereka mengaku telah mencari BBM ke setiap tempat namun kosong. Ada juga yang membawa jerigen isi 2 literan berharap mendapat pelayanan dari operator SPBU dengan alasan sepeda motornya mogok dan doititipkan di sebuah tempat.
“Sayam mau ke Kadipaten tapi motor mogok bensin di mana-mana habis,” ungkap Momon warga Desa Cihaur, Kecamatan Maja.
Sedangkan H. Ohan pemilik 2 X warga Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh mengaku sejak pukil 03.00 dini hari sudah berangkat mencari premium dan solar ke wilayah Sumedang, hingga akhirnya dia memperoleh 60 liter premium dari sebuah SPBU di Sumedang.
“Kalau tidak gesit nanti tidak mendapatkan barang, kasihan banyak yang menitipkan sepeda motor karean mogok, mereka kehabisan bensin,” ungkap Ny Ohan sambil menunjuk beberapa sepeda motor diparkir berderet di tinggalkan pemiliknya karena kehabisan bahan bakar.
Kondisi seperti ini di Kabupaten Majalengka telah berlangsung empat hari belakangan ini, sejak Kamis hingga Minggu kemarin.
Kepala Bidang Perdagangan Dudi Darajat, menyatakan kondisi itu terjadi akibat dampak dari pembatasan BBM yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
“Sulit diatasi kelangkaan BBM ini karena hal ini memang terjadi akibat pembatasan bahan bakar,” ungkap H. Dudi.(C-31/A-89)**
http://www.pikiran-rakyat.com/node/294161
Spoiler for berita 2:
BBM Langka, Ratusan Kendaraan di Cirebon Mengantre Sepanjang Hari
Peristiwa
3
24 Agu 2014 19:54
(Liputan6 TV)
Liputan6.com, Cirebon - Pembatasan BBM bersubsidi oleh Pertamina berakibat pada kelangkaan premium dan solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Akibatnya, ratusan kendaraan harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (24/8/2014), salah satunya terjadi di Cirebon, Jawa Barat. Ratusan kendaraan roda 2 dan 4 mengular hingga menutup sebagian ruas Jalan Cipto Mangunkusumo, sejak pagi tadi.
Bahkan tidak sedikit SPBU yang tutup karena tidak memiliki persediaan BBM. Dwi salah satu sopir angkot di Cirebon mengaku sudah 2 hari ini belum mendapatkan BBM. Ia juga tidak bisa mengoperasikan angkutannya.
"Meski ngantre dari jam 04.00 sampai 21.00 WIB juga nggak dapat premium. Penumpangnya juga kosong begini. Orang BBM-nya saja nggak ada" keluh Dwi.
Kondisi yang hampir sama juga terjadi di Bangkalan, Jawa Timur. Para pengecer di Pulau Madura ini juga harus antre berjam-jam di SPBU setelah Pertamina mengurangi pasokan BBM hingga 50%. Akibatnya ratusan jeriken berjejer memadati SPBU.
Sementara itu, presiden terpilih Joko Widodo mengaku masih mengkalkulasi kemungkinan menaikkan harga BBM agar tepat sasaran.
Terhitung mulai 1 Agustus 2014, pemerintah telah melakukan pembatasan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah agar tidak melebihi kuota yang telah ditentukan. (Ado)
http://news.liputan6.com/read/209558...sepanjang-hari
kalau menurut ane lebih baik bbm naik daripada langka di masyarakat
ane tinggal di kampunng yang setiap harinya butuh kendaraan untuk berangkat kerja
0
2.7K
Kutip
51
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan