BBM Akan Dinaikkan Jokowi Rp 8.000/Liter
Sabtu, 23 Agustus 2014 | 04:02 WIB
 
JAKARTA (Surabaya Pagi) - Usai hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) sudah mulai bergerak untuk menyusun pemerintahan baru. Namun, belum apa-apa, Jokowi-JK akan segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat setelah Jokowi-JK dilantik.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berencana menaikkan harga BBM dalam periode pemerintahan Jokowi-JK. Kenaikan harga BBM akan merangsang pertumbuhan ekonomi Indonesia secara cepat.

"Tidak ada cara lain selain menaikkan harga BBM," kata JK usai berbicara di acara Sekolah Legislatif NasDem, Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (22/8/2014).

Menurut JK, dengan menaikkan harga BBM, maka dapat merangsang dengan cepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, jumlah penghematan negara atas kenaikan harga BBM dapat segera dialihkan ke pos pos produktif seperti pertanian, pembangunan, kesehatan, dan pendidikan. "Dengan begitu juga konsumsi atas penggunaan BBM juga turun," kata JK.

Dengan kenaikan harga BBM maka pemerintah melakukan saving anggaran sebesar 20 hingga 25 persen. "Pemerintah harus menaikkan BBM dalam waktu singkat agar tidak lagi semua anggaran pembangunan habis dipotong demi subsidi," tambahnya.

Bahkan Jokowi siap dibilang bila tak populis dan tak berpihak kepada rakyat kecil dengan menaikkan harga bahan bakar minyak. "Sudah terpilih kan? Jadi enggak perlu kampanye lagi," kata Deputi Rumah Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, kemarin.

Menurut Andi, logikanya, Jokowi harus menaikkan harga BBM, dan ini sudah ada pertimbangan dan persiapan sebelumnya. "Tentu sudah dipikirkan caranya. Kalau mau menaikkan BBM misalnya di bulan empat (April), di bulan 1-3 (Januari-Maret) sudah disiapkan alokasi khusus untuk kelompok rentan yang membutuhkan," ujar dia.

Sementara menurut pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu, justru menyarankan kepada Jokowi-JK, di pemerintahan baru nanti, untuk menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi Rp 8.000 per liter. “Saran saya pada 2014 naikkan harga BBM bersubsidi menjadi Rp8.000. Jika itu dilakukan akan mendapatkan penghematan kira-kira Rp40 triliun atau Rp20 triliunan, tetapi harus segera," ungkap Said Didu, di Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Dia menambahkan, pada 2015 nanti harga BBM tersebut juga dinaikkan lagi Rp1.000 dibarengi dengan memperketat pemabatasan BBM bersubsidi. Begitu pula pada 2016, harga BBM bersubsidi dinaikan kembali Rp1.000 dengan pembatasan yang benar-benar dilakukan.

Said menjelaskan mengapa hal tersebut dilakukan, karena 80% subsidi BBM yang selama ini diberikan pemerintah dinikmati golongan-golongan orang mampu yang 50% tinggal di Jakarta dan sekitarnya.

"Pemilik mobil rata-rata menggunakan 20 liter BBM. Kalau subsidi yang diberikan pemerintah itu Rp6.000 maka setiap hari mereka menikmati Rp120 ribu, kalau sebulan maka Rp6 juta. Ini tidak adil dan merupakan masalah yang besar,” imbuhnya.

Salah satu tujuan pemerintahan Jokowi JK adalah dengan menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 7 persen. JK mengatakan jika Indonesia mampu menpertahankan pertumbuhan ekonomi 7 persen dalam sepuluh tahun maka income perkapita masyarakat Indonesia akan meningkat.

Sudah Dikawal Paspampres

Sementara itu, setelah dipastikan menjadi Presiden terpilih, Joko Widodo sudah langsung disiapkan oleh Jenderal TNI Moeldoko grup Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Menurut Moeldoko, saat ini Jokowi disiapkan Grup D (Baca selengkapnya di halaman 2). “Saat ini masih grup D, nanti kalau sudah dilantik, grup A,” ucap Moeldoko, Jumat kemarin.
Meski belum penuh melakukan penjagaan kepada Jokowi, namun pengamanan Paspampres sudah dilakukan saat Jokowi menghadiri Halal Bihalal Partai NasDem di Kemayoran, Jakarta.

"Belum, belum ke saya, nanti kalau sudah ke saya nanti saya akan atur bagaimana agar tetap dekat dengan dikau-dikau (wartawan) juga bisa dekat dengan rakyat. Masyarakat tepi kondisi tetap aman, gitu," kata Jokowi di Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8).

Jumlah personel pengamanan Paspampres yang melekat bagi Presiden beserta keluarganya adalah sebanyak 37 orang. Fasilitas berupa mobil pengawalan sebanyak 7 mobil dan pengawalan motor sebanyak 3. Namun, Jokowi mengaku menginginkan pengawalan yang minimal agar bisa tetap bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Itu standarnya, tetapi kan masih kita itung kalau tidak cukup ya 3 saja. Kalau aman ya 3 saja. Kalau harus 7 (mobil) angka keamanan itu tidak bisa ditawar, ya 3 saja cukup lah, jangan banyak-banyak," ucap Jokowi.

Terkait pengawal yang mengikuti dirinya semenjak masih banyak beraktivitas di Solo, Jokowi mengatakan dirinya berharap ada ruang pengawalan pribadi yang bisa diisi oleh para pengawalnya tersebut. "Belum ngerti, bisa saja dalam ruang kawal pribadi kan bisa. Kawal pribadi kan bisa saja buat mengawal istri," tandasnya.

Jokowi menegaskan, pola pengamanan atas presiden bergantung pada karakter pemimpinnya. "Namanya Paspampres, kita yang atur, masa saya yang diatur. Ndak terbalik tuh?" ujar Jokowi.

Jokowi mengaku belum mengetahui kapan Paspampres akan melekat dalam pengamanan terhadap dirinya. Pengamanan terhadap Jokowi saat ini terdiri dari dua lapis. Pertama, sebanyak 30 personel yang terdiri dari Brimob, Intelkam, dan Pengamanan Obyek Vital. Pengamanan ini dibagi menjadi dua shift.

Lapis kedua ialah sebanyak 93 personel dari Satgaspus 5 Mabes yang dibagi menjadi tiga shift. Mereka berasal dari berbagai satuan, yakni Bareskrim, Lalu Lintas, dan Pengamanan Obyek Vital. Pengamanan ini melekat sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Jokowi sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014. Jk/arm/eki

http://www.surabayapagi.com/index.php?read~BBM-Akan-Dinaikkan-Jokowi-Rp-8.000/Liter;c14356d351f863810ffe65d920ad1988da35282d7e6d316a611784da6207594b

judulnya bombastis banget kayak panasbung masih di sarankan tp kok langsung di catut aja nama jkw