(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup signifikan (02/01). Harga komoditas menguat dan mencapai posisi paling tinggi dalam dua bulan belakangan setelah anggota kongres dari Partai Republik memutuskan untuk mengabaikan usaha untuk mengubah konsep anggaran guna menghalangi masuknya ekonomi AS ke dalam jurang fiskal.

Harga minyak mentah mengalami kenaikan lanjutan setelah rally dengan signifikan pada tanggal 31 Desember lalu. Kongres diharapkan akan mengikuti langkah senat untuk menyetujui konsep anggaran yang telah disusun oleh pemerintah AS.

Kenaikan harga minyak mentah juga didukung oleh data positif dari China. Sektor manufaktur China kembali menunjukkan terjadinya ekspansi sehingga menguatkan sinyal mengenai pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Hari ini harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Februari mengalami kenaikan sebesar 23 sen (0.3%) dan ditransaksikan pada posisi 92.05 dolar per barel. Pada akhir perdagangan 31 Desember lalu harga minyak mentah naik 1.02 dolar dan ditutup di posisi 91.82 dolar per barel, penutupan tertinggi sejak tanggal 18 Oktober lalu. Perdagangan kemarin tutup untuk merayakan tahun baru.

Harga minyak mentah tahun 2011 lalu mengalami penurunan sebesar 7.1% dan sepanjang kuartal keempat mengalami penurunan 0.4%. Sementara itu khusus di bulan Desember harga minyak mentah mengalami peningkatan sebesar 3.3%.

Sumber : Klik disini


Analis Vibiz Research memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah ini masih akan cenderung mengalami peningkatan. Komoditas ini berpotensi untuk bertahan menguat di tengah kebangkitan ekonomi di China dan pemulihan ekonomi AS. Untuk saat ini harga minyak mentah diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 90 – 95 dolar per barel.