Kaskus

News

ipool80Avatar border
TS
ipool80
Kak Seto: Kurikulum 2013, Hanya Bagus Secara Teori
dr. Seto Mulyadi, Pembina Komnas Perlindungan Anak Indonesia menkonfirmasi pernyataannya terkait kurikulum 2013 yang ramai direspon masyarakat, terutama para pendengar Radio Suara Surabaya dan SS Netter.

Menurutnya, pernyataan yang dia ungkapkan didasari penjelasan awal mengenai fenomena di Riau, dimana ada pelajar yang melakukan pembunuhan secara kejam tanpa ada rasa penyesalan, dengan tujuan untuk mendapatkan atau mewujudkan keinginannya memiliki kekuatan supranatural.

"Ini dari sisi psikologi merupakan kelainan atau lebih dikenal dengan gejala psikopat. Pelaku menyadari perbuatannya, namun hilang rasa kasihan, penyesalan dan empati. Ini ada derajatnya dan, semua itu bisa dilahirkan dari situasi yang penuh nuansa kekerasan dan tekanan. Tidak ada keramahan," jelasnya saat dihubungi Radio Suara Surabaya, Sabtu (23/8/2014).

Dari latar belakang itu, ia kemudian mengomentari implementasi kurikulum 2013 yang memprihatinkan dan bisa menjadikan seorang pelajar menjadi psikopat.

"Pada dasarnya secara teoritis kurikulum tersebut sangat baik karena mengedepankan unsur kreativitas dan inovasi. Namun, secara implementasi atau prakteknya penuh nuansa tekanan, kekerasan hingga membuat seorang anak menjadi stres," katanya.

Misalnya, penambahan jam belajar dari pagi hingga menjelang petang, mewajibkan berangkat sangat pagi, tanpa disokong transportasi yang memadai.

"Tekanan jadi banyak diberikan dan bisa membuat anak stres, terlebih jika kualitas pengajarnya belum bisa menyeimbangi kurikulum tersebut, dampaknya di masa depan anak bisa hilang empati, tawuran dengan teman sendiri dengan membawa senjata tajam tanpa rasa takut dan khawatir, hingga menjadi psikopat," terangnya.

Implementasi itu masih luas jika harus dibahas, katanya, dimana tidak hanya soal peraturannya namun juga unsur pengajar, sarana-prasarana, buku pedoman yang kurang lengkap, nuansa di sekolah, lingkungan sosialnya dan keluarganya.

"Semua itu harus menjadi pembahasan matang para pihak terkait, baik pemerintah, sekolah dan orang tua. Jika tidak tepat bisa membuat anak tegang, stres dan justru kontra produktif. Jadi mohon dibicarakan baik-baik terlebih dahulu, karena dampaknya cukup besar," paparnya.

Maksud dan tujuan kurikulum 2013 ialah membuat anak menjadi kreatif, namun, untuk kreatif itu ada unsur fleksibilitas atau tidak kaku. Dimana, secara praktik seharusnya fokus mendengarkan suara anak. "Kurikulum untuk anak, bukan anak untuk kurikulum," tegasnya.

http://m.suarasurabaya.net/kelanakot...445a2014139595
0
2.4K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan