Ribuan orang dari dari berbagai kelompok di Bali turun jalan. Mereka menolak rencana reklamasi Tanjung Benoa. Aksi ini sudah dilakukan beberapa kali, tapi tidak direspons baik oleh pemerintah setempat.
Massa membawa beragam poster dan spanduk serta memulai aksinya di parkir timur Jl Renon, Denpasar, Selasa (17/6/2014) sekitar pukul 09.30 WIT. Kemudian, mereka bergerak memutar ratusan meter ke kantor gubernur. Tak satu pun pejabat keluar menemui mereka.
Salah satu pentolan aksi, Wayan Suardana, mengatakan reklamasi bukan kebijakan tepat dan karena itu harus ditolak. Terutama Perpres No.51/2014 yang dikeluarkan pertengahan Juni 2014 dan mengatur rencana tata ruang kawasan perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.
Salah satu poin dari Perpres tersebut adalah mengubah Teluk Benoa dari kawasan konservasi perairan menjadi zona budidaya. Disebutkan, kawasan ini dapat direklamasi seluas 700 hektare.
"Kenapa harus Benoa yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai kawasan konservasi?" kata Wayan yang juga aktivis Walhi ini.
Selain aktivis lingkungan, aksi juga diikuti mahasiswa. Sepanjang jalan mereka dikawal ketat polisi. Aksi berlangsung lancar dan berakhir pada pukul 12.00 WIT
Gerakan #BaliTolakReklamasi ini sangat gencar disuarakan di social media gan, twitter, FB, dsb. Bahkan banyak dari beberapa artis kita yang mendukung gerakan ini demi menyelamatkan pulau Bali kita dari bahaya tenggelam
Buktikan dukungan agan-aganwati sekalian dengan menandatangani petisi disini