Rabu, 20 Agustus 2014 16:50 WIB



Inilah papan plang yang dipasang PPLP Kulonprogo di tepi jalan Daendels, wilayah Panjatan, akhir Juli lalu namun kini sudah lenyap. Belakangan, kalimat dalam papan tersebut diperkarakan ke polisi. Foto diambil 23 Juli 2014.


TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) Kulonprogo dilaporkan ke polisi karena dinilai mencemarkan nama baik Sultan Hamengku Buwono X. Hal itu terkait aksi pemasangan papan plang penolakan dan kecaman terhadap kegiatan penambangan pasir besi oleh PPLP, akhir Juli lalu.

Informasi dihimpun, hal itu dilaporkan oleh Muhammad Suhud ke Polres Kulonprogo pada Selasa (19/8/2014) dengan nomor aduan LP 24/7 No TBL/VII/DIY/Res KP. Suhud tak lain diketahui adalah Ketua Paguyuban Seksi keamanan Keraton (Paksi Katon). Permasalahan yang dilaporkan adalah terkait isi papan plang yang dipasang PPLP bertuliskan kalimat ‘To Sultan HB X; jangan Kau Jual Tanahku, Jual Saja Istrimu’.

Kasubag Humas Polres Kulonprogo, Iptu Suharsoyo membenarkan adanya laporan tersebut. Meski begitu, belum banyak perkembangan lebih lanjut dari laporan tersebut. Suharsoyo mengatakan, laporan tersebut masih ditindaklanjuti petugas Satreskrim Polres Kulonprogo.

“Kasusnya masih diselidiki dan sedang ditangani Reskrim,” kata Suharsoyo, Rabu (20/8/2014).

PPLP pada akhir Juli lalu memang kembali memasang sejumlah papan plang berisi kecaman terhadap proyek penambangan pasir besi. Papan-papan tersebut dipasang di sejumlah titik sepanjang Jalan Daendels di wilayah Kecamatan Panjatan, Kulonprogo.

Selain berisi kalimat yang menyangkut Sultan tersebut, PPLP juga memasang spanduk bertuliskan kalimat Selamatkan Pesisir Kulonprogo Dari Rakusnya Tambang Besi; Bertani Atau Mati, Tolak Tambang Besi; Kita Lebih Merdeka Tanpa Tambang Besi, dan lainnya.

Adapun Suhud dalam aduannya menyampaikan bahwa dirinya beberapa waktu lalu mendapat informasi pemasangan papan yang dianggap mencemarkan nama baik, penghinaan dan perbuatan yang tidak menyenangkan tersebut.

Selang sehari kemudian, informasi tersebut ditindaklanjutinya dengan mendatangi lokasi pemasangan papan. Hanya saja,saat itu papan berisi tulisan yang dipermasalahkan itu sudah lenyap dari tempat semula. Suhud sendiri kemudian menerima gambar foto dari saksi dan langsung dicetaknya untuk lampiran dalam aduan pada polisi.

Sementara itu, Ketua PPLP Kulonprogo, Supriyadi mengatakan, permasalahan pemasangan papan plang tersebut menurutnya pernah dibahas di Mapolres, sebelum Lebaran lalu dan sudah terselesaikan. Dirinya malah mengaku belum tahu dengan adanya laporan pada polisi tersebut. (*)