Setelah lama Vakum, akhirnya ane bisa juga buat Trit kembali gan
Nah mudah-mudahan trit ane kali ini ga repost, ya walaupun ane tau udah pasti banyak dari agan2 yang sudah terlebih dahulu membahas tentang isu yang akan saya jadikan tema trit ane kali ini...
buat para sesepuh ane harap ane bisa dikasih
soalnya setelah sekian lama cendol yang ane punya habis dimakan rayap..
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa status Jokowi telah resmi menjadi Presiden terpirilih setelah kemaren pada tanggal 21 Agustus 2014,
Mahkamah Konstitusi telah menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh pihak Capres dan Cawapres Nomor Urut 1 yang secara otomatis membenarkan keputusan KPU (berdasarkan rekapitulasi jumlah suara nasional) menetapkan Jokowi dan Jusuf Kalla menjadi presiden terpilih.
itu artinya, yang namanya issue pemilu udah gak zaman lagi sekarang, dan segala perselisihan yang berhubungan dengan perbedaan pilihan harus segera kita lupakan sekrang sudah waktunya kita bersatu kembali untuk membangun Indonesia Kita Tercinta
untuk itu mari kita bersama-sama mengawasi kinerja Presiden Baru kita :
nah selama pemilu, Jokowi telah memaparkan janji-janjinya kepada kita semua, janji yang udah buat lebih dari setengah jumlah Pemilih menjatuhkan pilihannya kepada beliau, untuk itu jangan sampai janji hanya tinggal janji saja, janji harus dibuktikan bukan..???
berikut janji2 pak Jokowi yang sudah dirangkum kedalam 5 garis besar
Spoiler for Janji #1:
*SWASEMBADA PANGAN*
Jokowi telah berjanji untuk swasembada pangan dalam waktu 5 tahun apabila terpilih menjadi presiden mendatang. Untuk itu, mantan wali kota Solo ini bakal membenahi dan merevitalisasi pasar tradisional untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut.
"Banyak sekali yang sudah rusak dan dibiarkan begitu saja. Padahal keberadaan pasar bisa dijadikan penopang perekonomian kerakyatan di Indonesia," kata Jokowi.
Spoiler for Janji #2:
*LAHAN UNTUK PERTANIAN*
Lahan pertanian saat ini banyak yang dijadikan lahan tambang ataupun perumahan. Untuk itu, Jokowi berjanji kepada petani untuk tidak akan membiarkan lahan pertanian dijadikan lahan pertambangan ataupun perumahan.
"Ke depan tidak ada lagi lahan pertanian yang terkonversi untuk lahan tinggal dan area tambang. Lahan tidak hanya untuk padi saja tapi juga untuk kebun umbi-umbian, sagu," kata Jokowi.
Spoiler for JANJI #3:
*BANK TANI*
Indonesia saat ini ketergantungan terhadap impor. Padahal, sumber daya alam yang ada di Indonesia sangat melimpah. Dengan begitu, Jokowi berjanji akan membuat Bank Tani yang bakal mengurangi impor pangan tersebut.
"Karena nilai impor bahan pangan seperti beras, daging, bawang masih tinggi makanya dengan membentuk Bank Petani diharapkan bisa menekan hal itu sehingga inflasi bahan pokok yang sering terjadi ke depan tidak akan terulang kembali," ujar Jokowi.
Dalam pandangannya, Bank Tani juga bisa menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup petani lokal. "Bank Petani harus didirikan di sini untuk memberikan penghidupan bagi petani lokal. Ini juga untuk menambah permodalan yang mudah bagi petani," kata dia.
Spoiler for JANJI #4:
*KETAHANAN PANGAN & ENERGI*
Ketahanan pangan dan energi selalu menjadi pokok permasalahan yang ada di Indonesia. Padahal, kedua sektor menjadi salah satu kekuatan Indonesia dalam menghadapi era globalisasi.
Jokowi menegaskan sektor pangan dan energi yang bakal menjadi perhatiannya apabila terpilih menjadi presiden dalam pemilihan presiden mendatang. "Energi dan pangan adalah hal yang menjadi perhatian saya, karena ketahanan energi harus kita kuasai sendiri," kata Jokowi.
Spoiler for JANJI #5:
*MENGURANGI IMPOR PUPUK*
Selain memberikan lahan untuk pertanian, Jokowi juga berjanji untuk mengurangi impor pestisida dan bibit pertanian. Menurut Jokowi, impor pestisida dan bibit pertanian membuat beban biaya petani tinggi.
Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah untuk melakukan swasembada pangan. "Tanggung jawab pemerintah ke depan agar bimbingan diberikan ke petani. Pestisida dan pupuk alam ada. Petani bisa produksi sendiri," tegas Jokowi.
Spoiler for plus 1:
*TOL LAUT*
Gagasan mengembangkan ‘tol laut’ Joko Widodo, seperti diketahui mengundang kontroversi. Konsep Presiden terpilih ini adalah bagaimana sebuah sistem bisa menghubungkan pulau-pulau di seluruh Indonesia. Dengan tol laut, dia bermaksud mengefisienkan distribusi logistik antar-pulau di tanah air. Konsep ini pernah dipresentasikannya dengan judul “Restorasi Maritim” pada Seminar Nasional Bidang Kelautan dan Launching Hari Nusantara 2014 memperingati Hari Kelautan Sedunia, di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu 11 Juni 2014.
Ide yang diungkapkan beberapa kali oleh Jokowi ke muka publik memang benar bernama ‘tol laut.’ “Akan tetapi, bukan membuat jalan tol di atas laut,” katanya. “Tol laut merupakan jalur distribusi logistik menggunakan kapal laut dari ujung pulau Sumatera hingga ujung Papua. Jadi di tengah-tengah, kita buat pelabuhan dalam. Dengan sistem tol laut ini, harga barang bisa sama,” ungkapnya.
Tol laut sebenarnya dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk seperti (1) ‘Jembatan’ (jalur) dari kapal ke kapal berukuran besar yang berlayar dari dermaga ke dermaga (di lepas pantai), dari dermaga ke pelabuhan (pantai), atau dari pelabuhan ke pelabuhan, (2). Jembatan di atas laut dari satu titik ke titik berikutnya, (3). Terowongan bawah laut, dan (4). ‘Kabel Laut,‘ semacam gondola yang berjalan di dalam terowongan fleksibel di tengah kedalaman air laut (mengambang).
Spoiler for PLUS 2:
*REVOLUSI MENTAL*
keberhasilan revolusi fisik merebut kemerdekaan Indonesia serta jatuh bangunnya pemerintahan setelah kolonial tak diikuti perubahan mendasar pada struktur mentalitas bangsa. Pada relung terdalam kejiwaan bangsa ini, masih bercokol mentalitas feodalistis yang mengisap ke bawah, tetapi mudah bermetamorfosis menjadi mentalitas budak di hadapan tuan-tuan agung. Mentalitas budak (inferior) menjadikan bangsa ini mudah mengekor bangsa lain; saat sama sulit menerima kelebihan dan kemenangan sesama bangsanya sendiri.
Dengan struktur mentalitas seperti itu, kemerdekaan dan pembangunan Indonesia tidak diikuti oleh kemandirian dalam ekonomi, kedaulatan dalam politik, dan kepribadian dalam kebudayaan. Lemahnya mentalitas kemandirian membuat wajah perekonomian bangsa ini belum kunjung beranjak dari gambaran perekonomian negeri terjajah yang dilukiskan Bung Karno pada 1930-an. Pertama, sumber daya alamnya hanya dijadikan bahan baku murah oleh negara maju. Kedua, negeri kita hanya dijadikan pasar untuk menjual produk-produk hasil industri negara maju tersebut. Ketiga, dijadikan tempat memutarkan kelebihan kapital (modal) oleh negara-negara kapitalis tersebut atau dengan kata lain menjadi tempat investasi asing.
Lemahnya mentalitas kedaulatan membuat politik negeri ini tidak leluasa mengembangkan pilihan sistem dan kebijakan politik sendiri. Ke luar, kewibawaan Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasionalnya dalam hubungan internasional kian memudar. Ke dalam, pilihan-pilihan pembangunan tak lagi ditentukan oleh apa yang disebut Tan Malaka sebagai ”kemauan, pelor, atau bambu runcingnya rakyat Indonesia sendiri”. Tanpa kedaulatan mengembangkan sistem pemerintahan sendiri, demokrasi padat modal membuat pilihan-pilihan politik kerap dimenangi kepentingan korporasi karena aspirasi rakyat tidak memiliki sarana yang efektif untuk mengekspresikan diri.
Lemahnya mentalitas kepribadian membuat kebudayaan bangsa ini tak memiliki jangkar karakter yang kuat. Tanpa kekuatan karakter, Indonesia adalah bangsa besar bermental kecil; bangsa besar mengidap perasaan rendah diri. Bangsa yang selalu melihat dunia luar sebagai pusat teladan, tanpa menyadari dan menghargai kelebihan-kelebihan bangsa sendiri. Atau sebaliknya, melakukan kompensasi berlebihan dengan mengembangkan mentalitas jago kandang yang menolak belajar dari kelebihan bangsa lain.
Tanpa kekuatan karakter, kita sulit jadi pemenang dalam era persaingan global. Itu karena, seperti diingatkan Napoleon Bonaparte, "Dalam pertempuran (baca: persaingan), tiga perempat faktor kemenangan ditentukan kekuatan karakter dan relasi personal, adapun seperempat lagi oleh keseimbangan antara keterampilan manusia dan sumber daya material."
Jadi buat kita semua, mari saling bahu membahu membangun negeri ini, mari kita dukung Presiden baru kita, jangan sampai hanya karena kita gak suka sama 1 Orang kita mengorbankan seluruh bangsa kita, jangan lagi ada pikiran yang berpikir, "Jokowi kan bukan calonku, buat apa ku dukung!". Gan/sis , maju tidaknya negeri ini bukan hanya mempengaruhi nama baik Jokowi aja gan, tapi juga mempengaruhi hidupnya agan, istri agan, suami sista, pacar agan/sista, adik, kakak, ayah, ibu, sahabat dan lainnya, pokoknya klo negara ini maju yang untung ya kita semua...
nah klo nanti ditengah jalan Pak Jokowi kedapatan OMDO gan/sis..
kita tuntut untuk segera melunasinya
Untuk itu sekali lagi mari kita awasi, koreksi dan dukung Presiden baru kita ini
Ok Agan/Sis ane tunggu Komentar, Rating dan Cendola dari anda semua..
Komentar agan/sita :
Quote:
Original Posted By kelitoris►sukanya nagih doang
bantuin kek tong
Quote:
Original Posted By mukabeler►alah semua janji caleg tuh limbah beracun niih ye yang pasti kalo pemikiran pempinnye masih kaya bocah bau kencur pasti utang luar negri nambah bukannye berkurang
Quote:
Original Posted By vivibintoro►semoga gak cuma janji. bosen denger janji janji mulu
Quote:
Original Posted By squesso►semoga 5 tahun kedepan ada hasilnya