- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
“Jilboobs”, Bukan Cuma Salah Wanita: Sebuah Refleksi


TS
zizill
“Jilboobs”, Bukan Cuma Salah Wanita: Sebuah Refleksi
Quote:
Intermezzo Dulu Gan

Fenomena “Jilboobs” memenuhi linimasa media sosial beberapa hari terakhir.
Kompilasi foto wanita berjilbab dengan dada yang “terekspos” jadi pembicaraan khalayak ramai.
Berbagai pendapat pun bermunculan.
Mulai dari yang tidak mengindahkan,
menanggapi dengan candaan kasar, hingga yang keras menentang.
Wanita kembali jadi pihak yang disalahkan dalam kasus ini.
Mereka yang memilih mengenakan jilbab namun masih memperlihatkan dadanya dianggap lalai dan layak jadi bahan pembicaraan.
Tapi apa benar hanya mereka yang patut disalahkan? Adakah sisi lain yang perlu kita pertimbangkan?
Simak Ya Gan, Biar ente engga salah presepsi dan selalu berfikiran buruk


Fenomena “Jilboobs” memenuhi linimasa media sosial beberapa hari terakhir.


Berbagai pendapat pun bermunculan.





Simak Ya Gan, Biar ente engga salah presepsi dan selalu berfikiran buruk



Spoiler for sebelumnya cek disini kalo sudah ada yang post:
Spoiler for open this spoiler:




Kewajiban berjilbab diyakini oleh umat Muslim sebagai hal yang mutlak. Di surat Al- Ahzab ayat 59 Allah memerintahkan Nabi Muhammad menyampaikan kewajiban menutup aurat kepada wanita Muslim:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-
anak perempuanmu dan istri-istri orang yang Mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”.
anak perempuanmu dan istri-istri orang yang Mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”.
Ayat ini muncul karena saat istri-istri Rasul keluar rumah untuk buang hajat, banyak orang-orang munafik yang menyakiti dan mengganggu mereka.

“Kami hanya mengganggu hamba sahaya (budak) saja”
Kemudian turunlah ayat diatas.


Spoiler for open this spoiler:

Terhindarkan



Jilbab pertama kali berkembang dan dikenakan oleh wanita-wanita muslim di Jazirah Arab.


digunakan. :mattabelo: Burqa paling banyak dikenakan oleh kaum Pashtun di Afghanistan.


Di jazirah Arab lain yang kuat dengan Wahabisme -nya, penutup kepala yang dikenakan wanita muslimnya pun berbeda.




Berbeda juga dengan Turki. Di negara yang berbatasan dekat dengan Eropa ini gaya menutup kepala yang dikenal dengan “hijab”



Dari penjelasan diatas bisa diketahui bahwa penutup kepala bagi wanita Muslim terus berkembang,



Spoiler for open this spoiler:




Di negara kita, jilbab punya jalan masuk yang panjang dan berliku. :hamer: Jilbab pernah dengan bebas dikenakan oleh wanita muslim di Indonesia pada tahun 1400M hingga tahun
1900 awal.


Rahmah El Yunisiyyah adalah wanita asal Sumatera Tengah yang tidak bisa dipisahkan dari proses perjuangan kebebasan
penggunaan jilbab di Indonesia. Pada tahun 1935 dalam Kongres Kaum Perempuan di Batavia, Rahmah memperjuangkan penggunaan jilbab bagi perempuan Indonesia.

Jilbab mulai dengan cepat masuk dan berkembang di Indonesia pascarevolusi Iran tahun 1979. Orde Baru sempat jadi tantangan bagi kebebasan penggunaan jilbab di tanah air. Saat itu jilbab dianggap sebagai simbol perlawanan bagi rezim yang otoriter.

Pemahaman jilbab sebagai simbol perlawanan membuat penguasa yang saat itu banyak didominasi pihak militer khawatir.

Pada 17 Maret 1982 pernah dikeluarkan SK Menteri Pendidikan yang melarang penggunaan jilbab di sekolah.

1991 karena aksi turun ke jalan yang dilakukan oleh mahasiswa muslimah dari berbagai wilayah di Indonesia.


Jilbab di Indonesia berkembang pada mulanya sebagai bentuk politik identitas yang dilakukan oleh wanita Muslim.

sebuah konsep yang terus berkembang. Identitas bukanlah sesuatu yang didapatkan sejak lahir dan bertahan seumur hidup.

Dengan jilbab, wanita muslim ingin menegaskan identitas agama mereka di ruang publik.




Spoiler for open this spoiler:




Jika ditilik dari etimologinya “jilboobs ” adalah gabungan dari kata “jilbab” dan “ boobs” (payudara wanita, diartikan dari
bahasa Inggris informal)


Wanita yang dijuluki jilboobs adalah mereka yang mengenakan penutup kepala atau jilbab tapi masih mengenakan pakaian yang membentuk payudara.
Kata “ boob” sendiri secara formal datang dari kata serapan Bahasa Spanyol dalam Bahasa Inggris yang berarti umpatan untuk “orang yang bodoh”.

an novelis Henry Miller menggunakan kata “ boobies” dalam novel The Tropic of Cancer: “ She was lying in the ground
with the boobies in her hands.”
Konteks dalam cerita di novel tersebut menggambarkan ada seorang wanita yang berbaring di taman dengan anak perempuan kecil ditangannya. Boobies, kemudian diartikan sebagai cara anak kecil mengucapkan sesuatu yang berhubungan dengan payudara ibunya.


Menggabungkan kata “jilbab” dan boobs saja sudah cukup insulting .


Belum lagi saat kita melihat gambar yang beredar luas di internet.




Jilboobs, yang belakangan sering dijadikan bahan bercandaan dan jadi sumber kenyinyiran, sebenarnya adalah bentuk penghinaan besar terhadap kedaulatan tubuh wanita. Orang bisa dengan mudah mengolok dan menilai wanita yang fotonya terpampang. jelas di depan mata.

Fenomena jilboobs juga secara tidak langsung merendahkan makna dari perjuangan menuju kebebasan berjilbab di Indonesia.

Muslim yang berdaulat kini terdistorsi oleh berbagai stigma miring.

Spoiler for open this spoiler:




Bukankah sejak awal jilbab memang dimaksudkan untuk menjaga kehormatan wanita? Bukankah dengan berjilbab sepatutnya wanita menjadi terlindungi dari berbagai gangguan?
“Tapi kan memang jilboobs itu pakai jilbabnya gak benar. Gak syar’i! Masih memperlihatkan bentuk badan!”
Memang, wanita-wanita yang fotonya dikumpulkan (beberapa bahkan tidak disensor mukanya) itu belum mengenakan jilbab yang menutup dada. Tapi apakah layak mereka kita perlakukan sebagai makhluk dua dimensi dalam media pixel yang tidak memiliki perasaan dan layak dihujat sebagai “pramuria ” atau “ calon penghuni neraka “?
Tanpa bermaksud membela dan mendukung penggunaan jilbab yang dinilai kurang syar’i, kita perlu kembali mengingatkan diri sendiri bahwa para jilboob-ers itu juga manusia yang punya ceritanya masing-masing. Keputusan mengenakan jilbab adalah komitmen besar yang tidak layak dicemooh.
Quote:






Kesalahan dalam proses belajar adalah hal yang harus dimaklumi, bukan? Justru yang tidak boleh kita anggap biasa adalah ketika orang asing dengan mudah mengeluarkan umpatan pada pribadi yang sedang berusaha berbenah menjadi lebih baik.
Ketika kita bisa mengutuk wanita-wanita yang belum menjulurkan penutup kepalanya sampai ke dada, kenapa masyarakat kita tidak bisa menujukan kutukan yang sama ke pelaku yang dengan isengnya mengumpulkan foto-foto mereka? Apakah hanya wanita yang harus berusaha menjaga
diri, sementara lelaki bisa dengan enaknya tidak punya kewajiban menjaga mata?
Tuntutan agar wanita yang berjilbab segera mengenakan pakaian longgar dan menutup dadanya sepatutnya dibarengi dengan perbaikan mental masyarakat kita. Sampai kapanpun tubuh wanita akan tetap terlihat berlekuk. Tidak peduli seberapa tebal lapisan pakaian yang dikenakannya. Selama lelaki tidak bisa menjaga pandangannya, selama wanita belum berhenti dipandang sebagai makhluk berdada mancung yang layak dinikmati tubuhnya oleh khalayak — fenomena macam jilboos ini tidak akan pernah berakhir. Dan wanita akan kembali jadi korbannya.
Sebagai wanita yang berjilbab, fenomena jilboobs ini membuat aganwati mungkin berpikir:
“ Jika Yang Berjilbab Saja Bisa Dengan Mudah Dilabeli, Bagaimana Dengan Wanita Yang Tidak Berjilbab? Haruskah Kita Mulai Menggunakan Celana Besi Dan Membebat Dada Agar Rata Supaya Bisa Hidup Aman?”
Jadi Intinya Jilboobs bukan semata - mata salah pihak wanita sepenuhhnya tapi juga karena mungkin kurangnya pemahaman arti dari jilbab itu sendiri yang akhirnya membuat mereka terpojok selama ini meski mereka tidak tau apa salah mereka


Spoiler for sumber:
Diubah oleh zizill 22-08-2014 20:10
0
44.9K
Kutip
268
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan