Yang Terhormat Bapak Prabowo.
cukup lama saya mengikuti jalannya pelaksanaan pemilihan presiden. saya juga sedikit mengetahui track record bapak dalam hal pencalonan diri bapak sebagai pimpinan negara. sampai yang terjadi di tahun 2014 ini. bapak merasa tidak puas dengan hasil perhitungan KPU yang diakhir masa perhitungan, tidak menunjukan akan membawa kemenangan bagi bapak. lalu bapak menarik saksi bapak dan bapak menggelar konfrensi pers. bapak "menuduh" ada kecurangan yang berlanjut kepada rencana bapak untuk mengajukan gugatan pada MK.

Dalam Persidangan MK bapak mengatakan bahwa salah partai yang mengusung bapak telah mengumpulkan bukti dan saksi yang dapat mendukung "Tuduhan" bapak tersebut. nyatanya dalam pandangan saya yang orang awam, hal itu tidak terwujud sama sekali. Setelah MK mengambil keputusan, yang lagi-lagi tidak memenangkan bapak. bapak mengatakan itu juga tidak adil. pihak bapak mengatakan keputusan tersebut mencederai keadilan. hingga muncul wacana bahwa akan ada tuntutan ke PTUN, MA bahkan ingin ada upaya pemakzulan di DPR.

Sebagai seorang manusia, wajar bila bapak memiliki ambisi serta emosi, karena pada kodratnya memang itu keistimewaan yang diberikan tuhan pada manusia. tetapi sebagai manusia yang berpendidikan serta beragama, bukankah kita sepatutnya dapat mengendalikan itu semua. bukankah agama dan moral ada dengan tujuan agar manusia bisa mengendalikan itu

saya melihat di koalisi bapak, banyak orang yang mencerminkan pengetahuan agamis yang cukup baik. terlepas dari apakah penampilan bisa benar-benar mencerminkan isi hati dan isi kepala. sepatutnya mereka bisa memberikan nasihat yang baik kepada bapak. dan jauh terlepas dari itu semua, sebagai seorang yang beragama dan saya anggap cukup berpengalaman. apakah bapak tidak berfikir untuk menilai dengan sebaik-baiknya Masukan dari orang-orang yang ada di sekitar bapak. seperti sejarah dalam agama Islam yang saya tau, Digambarkan bahwa Adam di Usir dari surga karena BISIKAN dari iblis, bukan karena dikalahkan oleh saingannya sesama manusia. Saya kira bapak mengerti dengan apa yang saya maksudkan

MK sudah memutuskan siapa yang menjadi presiden. putusan itu bersifat final dan mengikat. tidak usahlah ada upaya untuk menghambat pergantian pimpinan negara. UNTUK MENUNJUKAN BAPAK SEBAGAI NEGARAWAN, SEBAIKNYA BAPAK TERIMA DENGAN LAPANG DADA. UNTUK MENUNJUKAN KECINTAAN TERHADAP BANGSA, TIDAK HARUS MENJADI PRESIDEN. BAPAK BISA MENUNJUKAN DENGAN BERKARYA DAN MELAKUKAN SUMBANGSIH LAIN UNTUK BANGSA


Hormat Saya,


Kaskuser Yang juga Rakyat Indonesia