Ane heran aja nih org paling sering dipakai TV-One sebagai Narasumber tp ane blom tau biografinya. Dari awal Pilpres bahkan sampe pagi ini tanggal 22 Agustus 2014 Jam 07:30 - 09:00 masih dipakai sbg Narasumber TV-One dgn julukan "PENGAMAT PEMILU". Trus orgnya dr kmrn sesumbar Gugatan Prabowo sebagian akan ditrima MK dan yakin DKPP akan memecat Komisioner KPU-RI, dan ternyata smua omongannya mentah. Tp herannya msh PD loh tampil di dpn TV dgn smua omongannya yg gagal.

Ada yg bs kasih referensi soalnya ane hanya ktemu ini :

Anak UI loh . . .



Nih website yg ane tau, tp gratisan dan tdk profesional :



SUMBER

Ane bukan sirik gan, yg penting Kapasitas org yg mengkritik bs mempertanggungjawabkan kritikannya spt halnya ane yg dr kmrn ga brani mengkritik Prof. Yusril Ihza Mahendra krn sepengetahuan ane beliau blom pernah kalah dlm menggugat di MK dan Kapasitas beliau sbg Ahli dalam Sidang MK kmrn meskipun beliau dr partai pengusung Koalisi Merah Putih (PBB) tp ttp ane hormati dan siapa yg tidak mengenal Bang Yusril . . .

Tp Said Salahudin ini brani mengatakan bhw DKPP dan MK tdk mencermati Gugatan Prabowo. Maksud ane adalah klo yg ngomong spt itu orgnya hebat ane pasti ga komplain yg ane pertanyakan :

1. Apakah Said Salahudin ini klo jd Ketua KPU bs membuat KPU menjadi transparan spt skrg ?
2. Apakah Said Salahudin ini klo jd Hakim MK bs menjalankan tugasnya spt Hakim MK ?

Ane bkn org yg anti kritik. Bahkan ane sngt mendukung kritik2 yg dilakukan masyarakat kpd Pemimpinnya. Tp itu bila dilakukan masyarakat dalam kapasitas memberikan masukan kpd Pemerintah.

Tp ketika kritikan Anda lakukan sbg Profesional bahkan sampe ngotot di dpn Publik seakan-akan hanya Anda lah yg paling bnr dan org lain salah, mk pertaruhannya adalah Kapasitas Anda sbg Pengkritik dan Kapasitas org yg Anda kritik, dan tantangan selanjutnya adalah Apakah Anda bisa melakukan hal yg lbh baik drpd org yg Anda kritik ?