Relawan Prabowo-Hatta akan Laporkan Tindakan Anarkis Polisi ke Komnas HAM
Jumat, 22 Agustus 2014 | 04:51 WIB

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Seorang warga pingsan saat polisi membubarkan massa yang berusaha menerobos masuk menuju Gedung Mahkamah Konsistusi (MK) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (21/8/2014). Hari ini MK akan memberikan keputusan atas kasus perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden 2014.
JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Prabowo-Hatta, pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto, akan melaporkan tindakan anarkis polisi terhadap para relawan di depan gedung Mahkamah Konstitusi pada Kamis (21/8/2014) ke Komisi Nasional Komnas HAM.
"Kami sementara data relawan yang jadi korban saat demo hari ini (Kamis). Tindakan mereka tidak bisa dibenarkan," ujar Boggy, relawan Prabowo-Hatta dari Djoko Susanto Center di depan RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (21/8/2014) malam. Menurut Boggy, setelah semua data korban dan hasil visum telah lengkap, mereka akan laporkan ke Komnas HAM.
Prabowo yang datang ke rumah sakit ini dan menjenguk para relawan yang terluka, Kamis malam, turut berkomentar. "Saya kira kami akan tetap lapor ke lembaga-lembaga yang berwenang. Di ujungnya juga saya kira DPR harus mengambil sikap," ujar dia sebelum meninggalkan rumah sakit.
Rencananya, pihak Prabowo-Hatta akan mengadukan ke Komnas HAM terkait dugaan kekerasan fisik dan penembakan peluru karet yang menyasar mata dan kepala para relawan. Saat ini mereka masih mengumpulkan KTP dan hasil visum para korban sebelum melapor ke Komnas HAM.
Dari data yang diterima Kompas.com, ada enam relawan yang dirawat di RSPAD Gatot Subroto, 26 orang di RS Budi Kemuliaan, 6 orang di RS Tarakan, dan 78 lainnya di RSCM Jakarta. Kebanyakan dari mereka mengalami luka di kepala karena terkena tembakan peluru karet atau dipukul aparat.