Quote:
malam Forsex,
barusan ini wabah Ebola yang berjangkit di Afrika Barat membikin banyak pihak kuatir, ada satu negara yang terkena darurat Ebola yang juga merupakan salah satu negara penghasil berlian di dunia, negara tersebut ialah Sierra Leone.
penamaan negara ini berawal saat tahun 1462, seorang penjelajah Portugis yang bernama Pedro da Cintra membuat peta tentang perbukitan yang mengelilingi daerah yang sekarang bernama Freetown (ibu kota sekaligus kota terbesar di Sierra Leone). Ia menamakannya Serra de Leao - Lion Mountains/Bukit singa - orang Italia yang datang kemudian lalu menyebutnya dengan nama Sierra Leone.
selanjutnya negara negara Eropa silih berganti berdatangan ke Sierra Leone dengan berbagai kepentingannya, Inggris pada tahun 1787 menjadikan negara ini salah satu koloninya di Afrika, akhirnya di tahun 1961 Inggris memberikan kemerdekaan pada Sierra Leone.
sayang kemerdekaan negara tersebut baru berumur 30 tahun ketika pecah perang saudara yang diikuti aksi brutal seperti mutilasi anggota tubuh, perang saudara baru berakhir pada tahun 2002 dan menyisakan banyak korban perang yang cacat di Sierra Leone.
Quote:
Bekas presiden Liberia divonis penjara 50 tahun
31 Mei 2012
Pengadilan kejahatan perang PBB menjatuhkan vonis 50 tahun penjara untuk bekas Presiden Liberia Charles Taylor.
Pengadilan menganggap Taylor terbukti bersalah membantu dan bersekongkol dengan pemberontak Sierra Leone selama perang saudara 1991-2002.
Pada April lalu pengadilan yang dibentuk pada 2002 lalu itu menyatakan Taylor bersalah atas 11 dakwaan termasuk pembunuhan dan pemerkosaan.
"Terdakwa terbukti bertanggung jawab membantu dan bersekongkol melakukan sejumlah kejahatan paling keji dalam sejarah manusia," kata Hakim Richard Lussak.
Kejahatan yang dilakukan termasuk mengamputasi tangan dan kaki korban serta membunuh perempuan hamil hanya untuk bertaruh atas jenis kelamin anak yang dikandungnya.
Taylor, 64, yang mengenakan jas dipadu dasi berwarna kuning tak menunjukkan emosi apapun saat vonis dibacakan.
Vonis pengadilan ini lebih rendah dari tuntutan jaksa yang meminta hukuman penjara selama 80 tahun karena skala kejahatan dan peranan penting Taylor dalam perang saudara Sierra Leone.
Namun hakim vonis 80 tahun terlalu berlebihan karena peranan Taylor dianggap tak terlalu besar dalam merencanakan pemberontakan di Sierra Leone.
Tetapi Halilm Lussick mengatakan sebagai imbalan pasokan berlian maka Taylor menyediakan persenjataan dan logistik untuk Front Revolusi Bersatu (RUF) memperpanjang konflik berdarah di Sierra Leone.
"Meski Taylor tidak pernah menginjakkan kaki di Sierra Leone namun jejak kakinya banyak tertinggal di sana," kata hakim.
"Banyak warga sipil Sierra Leone kehilangan nyawa sebagai hasil nyata dari perbuatannya," tambah hakim.
Taylor bersikeras dia tak bersalah dan berencana untuk mengajukan banding terhadap putusan ini.
selengkapnya di
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia..._liberia.shtml
Blood Diamond
Tau sendiri kan negara Afrika adalah negara penghasil berlian terbesar di dunia ?
Nah, ada sebuah negara di Afrika Barat, tepatnya di pesisir Samudra Atlantik, yaitu Republik Sierra Leone.
Sierra Leone adalah salah satu negara penghasil barang tambang, terutama berlian, terbesar di dunia dengan keuntungan mencapai 250-300 juta dollar AS per tahun. Hasil tambang dari negara dengan ibukota bernama Freetown ini, selain berlian konflik (blood diamond) yang sangat terkenal, juga rutile (sejenis bijih uranium), emas dan bauksit. Semua kekayaan tambang ini menjadi sebuah dilema bagi Sierra Leone, karena di satu sisi sangat menguntungkan dan menggiurkan dengan keuntungan yang sangat tinggi. Namun di sisi lain menjadi rebutan berbagai pihak mulai dari para negara maju, MNC-MNC pertambangan, hingga penduduk dalam negeri sendiri yang menjadi pemberontak.
Sierra Leone, menjadi tempat terjadinya salah satu konflik kekerasan berupa perang sipil di benua Afrika sepanjang tahun 1991-2002. Selama periode tersebut, kelompok oposisi yang menamakan dirimereka Revolutionary United Front (RUF).
Berlian Berdarah
Mengapa namanya dibuat seperti itu? Kita pasti bertanya-tanya didalam hati..
Menurut sumbernya, berlian-berlian itu dinamai ‘berlian berdarah’ karena ditambang di kawasan yang dikuasai oleh pemberontak. Dalam mendapatkan berlian ini konon dengan mempertumpahkan banyak darah. Berlian-berlian ini disebut-sebut dipakai untuk mendanai aksi kekerasan dalam konflik di Sierra Leone dan Liberia. Organisasi separatis ini menamakan diri dengan RUF (Revolutionary United Front). Setidaknya 100 ribu orang tewas dalam perang saudara di Sierra Leone. Kelompok pemberontak RUF dikenal brutal karena kerap memotong tangan dan kaki warga sipil selama perang saudara 1991-2001 tersebut. Sungguh sadiss sekali
Dunia pun mengecam jual beli berlian ilegal dari Sierra Leone ini. Dunia mengecam perusahaan-perusahaan perhiasan yang membeli berlian Sierra Leone. Karena dengan membeli berlian Sierra Leone itu sama saja dengan membiayai pemberontak untuk membunuh rakyat sipil yang tidak berdosa. Tetapi bussiness is bussiness. Tidak ada sangkut pautnya dengan kejahatan atau bahkan kemanusiaan. Maka perusahaan pun melakukan transaksi jual beli berlian Sierra Leone dengan sangat hati-hati dan tersembunyi.
http://stelladea.wordpress.com/tag/sierra-leone/
Quote:
Berlian Berdarah di Benua Hitam Afrika
Tragedi Blood Diamond
Dilihat dari situasi ekonominya, Sierra Leone dikategorikan oleh CIA sebagai Negara yang berpenghasilan sangat buruk. Keadaan ini diperparah dengan infrastruktur sosial dan fisikalnya yang belum 100% pulih dari perang saudara. GDP (PPP) tahun 2010 dari Sierra Leone adalah 4,812 US$ menempati urutan ke-162 di dunia. Serta GDP (PPP)-per kapitanya hanya berkisar 900US$, menempati urutan ke 219 di dunia. Hal ini terlihat sangat kontras, dibandingkan dengan sumber daya alamnya yang memiliki muatan mineral dalam jumlah besar, serta bidang pertanian dan perikanan yang sangat baik. Sekitar 70,2% populasi di Sierra Leone berada di bawah garis kemisikinan. Sebagian besar dari orang-orang ini bermatapencaharian sebagai penambang berlian.
Boleh jadi, pertambangan berlian ini merupakan satu-satunya hal yang bisa mengangkat nama negara ini. Sierra Leone termasuk dalam 10 besar produsen berlian berkualitas perhiasan antik top di dunia. Meskipun kaya akan berlian, negara ini memiliki sejarah perjuangan yang keras dalam mengurus eksploitasi dan ekspor berliannya hingga sampai seperti sekarang ini.
Dalam satu tahun, Sierra Leone sanggup memberi penghasilan negaranya sekitar 250-300US$ hanya dalam bidang produksi berlian saja. Sayangnya, uang ini banyak digunakan untuk money laundring dan berbagai aktifitas lainnya yang melanggar hukum. Salah satu kejadian unik di Sierra Leone yang berkaitan dengan berlian adalah tragedi “Blood Diamond’’.
Perjuangan Sierra Leone dalam menghadapi konflik Blood Diamond diawali pada tahun 1991, ketika ratusan orang dari Liberia menyeberang batas dan menyerang kota dibagian utara dan selatan Sierra Leone. Pada tahun 1992, Revolutionary United Front (RUF), sekelompok grup pemberontak Liberia, menduduki Kono, pusat kota pertambangan berlian pada Sierra Leone. Usaha untuk meredam pemberontakan ini diwujudkan oleh NPRC (National Provisional Ruling Council) dengan berperang melawan kelompok pemberontak RUF.
Untuk memberantas RUF, NPRC berinisiatif melaksanakan sebuah operasi yang bernama ”Operasi Genesis”. Namun, operasi ini gagal dan malah jadi titik awal kehancuran bagi Sierra Leone. Berawal pada pemilu tahun 1996 di Sierra Leone, untuk mengintimidasi penyumbang suara berpotensial dan menguasai tambang di negeri ini, RUF melaksanakan sebuah aksi yang sangat brutal. Kelompok pemberontak ini memotong kedua tangan orang dewasa, remaja, anak kecil, bahkan bayi yang hadir pada saat itu.
Dikarenakan serangan ini, maka pemerintah mau tak mau mengundang RUF untuk berpartisipasi pada pemilu tahun 1996. Sadisnya, RUF malah terkesan tidak peduli dan tetap melancarkan aksi kejamnya dalam mengamputasi tangan dan kaki para penduduk yang tidak berdosa. Bulan November 1996, presiden baru Sierra Leone, Ahmad Tejan Kabbah terpilih. Ia pun menandatangani perjanjian perdamaian di Abidjan, yang memberikan kesempatan emas pada RUF untuk menjadi partai politik yang berdiri secara sah. Sebagai gantinya, RUF bergabung dengan pemberontak-pemberontak lainnya membentuk AFRC (Armed Forces Ruing Council), yang malah menggulingkan Kabbah. Pada periode ini, tidak ada intervensi internasional pada kedua belah pihak.
Akhirnya, Februari tahun 1998, Nigeria yang memimpin pasukan militer ECOMOG (Economic Community of West African States) mengusir pemberontakan AFRC dan mengembalikan tahta Kabbah. Namun, pasukan Nigeria ini tak mampu membendung pemberontakan RUF yang pada bulan Januari tahun 1999, menewaskan 6000 penduduk dan memutilasi lebih banyak orang lagi. Panglima besar Liberia, Charles Taylor yang kemudian menjadi presiden Liberia ini adalah dalang dibalik semua kejahatan Blood Diamond ini. Ialah yang menjadi aktor, mentor, dan pelaku dibalik kesuksesan RUF dalam memperbaharui persenjataannya untuk melakukan pemberontakan.
Semua pembiayaan ini didapatkannya, karena berhasil mengusai Sierra Leone yang merupakan salah satu pusat berlian dunia. Juli 1999, Sierra Leone dipaksa lagi menyetujui perjanjian perdamaian dengan RUF di Lome, Togo. Syarat perjanjian ini adalah memberikan kekuasaan legislatif pada RUF, serta memberikan posisi pada beberapa anggotanya di kabinet pemerintahan. Sekali lagi, RUF seperti tidak peduli pada pembangunan Sierra Leone. RUF hanya memikirkan pengusaan daerah tambang berlian Sierra Leone. Akibatnya, lebih banyak lagi korban mutilasi yang berjatuhan dikarenakan juga tidak adanya intervensi internasional pada waktu itu.
Tidak ada intervensi PBB terhadap konflik yang berkecamuk di Sierra Leone sampai dengan bulan Juni 2001. 10 tahun setelah perang ini mulai. Dan dibandingkan dengan kebrutalan pembunuhan yang dilakukan oleh RUF, sanksi PBB terkesan lunak. Yakni larangan penjualan berlian oleh Liberia, larangan bepergian kepada pegawai Liberia termasuk juga presidennya, serta larangan memiliki persenjataan berat. Sayangnya, mustahil bagi PBB untuk menjalankan larangan ini. Tahun 2001, Issa Sesay, salah satu pimpinan RUF, pergi ke Abidjan dengan membawa 8.000 karat berlian yang Ia jual pada 2 pentransaksi gelap.
PBB juga tidak benar-benar terlibat pada perang di Sierra Leone, sebelum bulan Januari 2002. Pada saat itu, akhirnya PBB mengirimkan 17.000 pasukan perdamaian untuk mengawasi pelucutan senjata dan untuk mendukung kesepakatan Lome. Perang pada Sierra Leone mulai mendapat perhatian internasional setelah pasukan perdamaian PBB ini dilarang menginvestigasi pertambangan berlian yang dikuasai RUF.
Pada bulan maret 2003, mahkamah internasional PBB mendakwa beberapa pihak yang terlibat dalam perang saudara di Sierra Leone sebagai kriminal perang, kriminal dalam masalah kemanusiaan dan kekerasan penyelewengan HAM internasional. Tapi, nasib dari para terdakwa ini tidak jelas. PBB menganggap dakwaan itu sudah lebih dari cukup. Aspek yang paling mengkhawatirkan adalah telatnya respons internasional terhadap kejadian genosida yang telah menelan banyak korban jiwa ini. Seperti pada 2 kasus lainnya di Rwanda dan Sudan yang cukup serupa, dunia seakan menutup mata pada kerasnya perjuangan orang Afrika untuk hidup layak serta aman dan tentram.
http://labskyhistoricalseeker.blogsp...-berdarah.html
-----------
