6 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Menjadi Nasabah Asuransi Jiwa
TS
verratti10
6 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Menjadi Nasabah Asuransi Jiwa
Berikut ini ane memberikan sedikit saran bagi yang ingin menjadi nasabah asuransi. Cekidot:
Spoiler for 1. Ingat! Tujuan Asuransi itu untuk Proteksi, bukan Tabungan murni apalagi mengejar Profit!:
Asuransi itu tujuan utamanya untuk proteksi terhadap risiko atau hal-hal menyakitkan yang mungkin kita alami dan dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi finansial kita. Sehingga berasuransi berarti 'sedia payung sebelum hujan' sehingga apabila musibah terjadi, kita punya back-up untuk menanggulangi efek dari musibah tersebut.
Karena asuransi itu proteksi, maka salah besar jika Agan berasuransi untuk tujuan memperoleh profit. Jika agen asuransi menawarkan hal-hal yang menggiurkan apabila agan menjadi nasabahnya, maka tetap anggap hal-hal tersebut sebagai 'benefit' dan bukan 'profit'. Benefit yang akan diperoleh jika musibah terjadi. Dengan pemahaman seperti ini, maka jika Agan berasuransi dan misalnya setelah bayar premi selama 1 tahun tapi tidak pernah memperoleh 'benefit', itu berarti musibah yang tertera dalam polis tidak terjadi. Apakah ini sebuah kerugian? Jawabannya harus dikembalikan lagi bahwa asuransi itu proteksi dengan benefit tertentu, bukan untuk mengejar profit.
Jika ingin mengejar profit, maka tempatnya bukan asuransi. Agan bisa ke bursa saham, reksadana, tabungan deposito, bisnis, atau judi bola (yang terakhir dilarang bang Rhoma lho gan),
Spoiler for 2. Pahami & Pilih Produk sesuai Kebutuhan Proteksi:
Biasanya perusahaan asuransi punya banyak macam produk seperti produk asuransi jiwa, kesehatan, pendidikan, perjalanan, dll. Nah, ada juga produk hibrida antara proteksi dan investasi yang disebut unit-link. Ini semacam agan berasuransi sekaligus berinvestasi. Dan terkadang unit-link ini juga digabungkan dengan produk pendidikan.
Dengan berbagai macam produk yang ada, jangan sampai agan salah pilih. Misal, jika agan cuma mau asuransi regular/tradisional saja tanpa embel-embel investasi, jangan ambil produk yang berembel-embel unit-link. Karena bisa jadi jika agan salah ambil agan akan kaget ketika setelah beberapa bulan bayar premi & cek saldo, ternyata saldo agan lebih kecil atau lebih besar dari total premi yang sudah agan bayarkan. Eh ternyata produk yang agan ambil adalah produk unit-link.
Spoiler for 3. Jangan Sampai Premi Asuransi "memberatkan" atau "merugikan" Kondisi Finansial Agan.:
Ketika memutuskan berasuransi, agan juga harus membuat perhitungan yang cermat akan keuangan agan. Jangan sampai agan ambil produk asuransi yang meskipun nilai klaimnya besar, namun premi yang dibayarkan besar juga sehingga membuat keuangan agan terganggu. Misal agan gaji 5juta/bulan, tapi ambil premi yang 2juta/bulan padahal gaya hidup agan sehat (ngga ngerokok, ngga hobby clubbing, dll) & resiko kerja kecil (misal kerja kantoran) which is dg profil agan yg seperti itu sebenarnya probabilitas agan untuk memperoleh benefit asuransi relatif kecil. Nah itu bisa jadi akan memberatkan keuangan agan & nantinya akan menyesal karena premi yang dibayarkan terkesan 'terbuang percuma'. Jadi bikin rasio yang tepat antara penghasilan agan & premi yang dibayarkan.
Spoiler for 4. Pilih Produk Investasi Murni atau Unit-Link?:
Dalam asuransi, sekarang ada produk modern yang disebut unit-link, yakni produk hibrida antara asuransi yang bertujuan proteksi dan investasi yang bertujuan profit.
Jika sejak awal agan memang tidak membutuhkan proteksi dan hanya ingin profit, maka mending investasi via reksadana atau ke perusahaan sekuritas. Karena dengan ikut unit-link di perusahaan asuransi, uang agan tidak 100% akan diinvestasikan karena ada porsi yang untuk proteksi juga. Selain itu, investasi via unit-link akan ada biaya-biaya operasional / fee jasa yang lebih besar karena perusahaan asuransi biasanya tidak main saham sendiri, tapi juga menaruhnya di perusahaan sekuritas/asset management. Jadi nantinya profit yang didapatkan akan dipotong di perusahaan sekuritas / reksadana sekaligus dibagi lagi dengan prusahaan asuransi.
Tapi jika agan pengen proteksi sekaligus profit, unit-link jadi pilihan yang bagus! Karena investasi di perusahaan sekuritas/reksadana tidak akan dapet benefit proteksi jiwa/kesehatan seperti di perusahaan asuransi.
Spoiler for 5. Pahami detil dalam klausul kontrak Polis!:
Ini yang kadang kurang diperhatikan nasabah asuransi. Polis adalah kontrak perjanjian antara nasabah dan perusahaan asuransi terkait hak dan kewajiban masing-masing beserta detailnya. Perhatikan dengan cermat penyakit apa saja yang di-cover, kondisi seperti apa saja yang di-cover, dll. Jangan sampai agan dongkol pas ngajukan klaim terus ditolak, mungkin agan belum baca keseluruhan kontrak polis yang sudah agan tandatangani. Ini mirip sama kasus kenapa Pru*ent*a* menolak klaim benefit anak Dhani.
Spoiler for 6. Jangan langsung Percaya Agen Asuransi yang baru Anda kenal. Cari info sebanyak-banyaknya!:
Agen juga manusia. Agen ada yang jualan secara jujur & transparan, dan ada juga yang menghalalkan segala cara. Ada kasus agen asuransi yang demi mengejar omzet, calon nasabah yang seharusnya tidak masuk kriteria nasabah asuransi kemudian diloloskan (misal dengan menyembunyikan riwayat penyakit, dll). Ada juga agen yang ngomong manisnya doang tentang produk yang ditawarkannya, tau-tau setelah Anda teken kontrak polis, dia kabur 'udah bukan urusan gue lagi'.
Yang perlu dicatat adalah rata-rata di perusahaan asuransi dari yang kecil sampe yang besar, agen itu bukan karyawan dari perusahaan, namun lebih sebagai mitra yang akan dapet bonus/remunerasi apabila berhasil memperoleh nasabah (closing). Meskipun sebenarnya perusahaan asuransi sudah punya sistem training standardisasi & kode etik untuk agen-agen mereka, bisa jadi ngga semuanya 'jualan asuransi' sesuai dengan yg ditraining perusahaan.
So sebaiknya sebelum memutuskan mengambil satu produk asuransi yang ditawarkan agen, usahakan browsing dulu, pelajari brosurnya, dll.
Spoiler for 7. Pilih Perusahaan Asuransi yang Terpercaya!:
Nama besar belum tentu klaim agan mudah dicairkan. Browsing dulu testimonial atau kesan para nasabah suatu perusahaan asuransi. Apakah berkomitmen penuh melayani nasabah atau punya i'tikad buruk nyari-nyari alasan untuk menolak klaim.