- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bagaimana PRT Pembunuh Bayi di Riau Dibekuk?


TS
hudaulfah
Bagaimana PRT Pembunuh Bayi di Riau Dibekuk?
Bagaimana PRT Pembunuh Bayi di Riau Dibekuk?


Quote:
Yulia alias Dona, 19 tahun, pelaku penculik dan pembunuh bayi JG, 14 bulan, dicokok aparat Kepolisian Resor Kota Pekanbaru pada Senin, 18 Agustus 2014, di tempat kerjanya. Ia sempat buron selama dua pekan setelah menculik JG pada 25 Juli 2014 lalu membunuhnya. Bagaimana ia tertangkap? v
Menurut Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Komisaris Besar Robert Haryanto, Yulia yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga pasangan suami-istri Ayang dan Irene, orang tua JG, terekam kamera pengintai (CCTV) saat tengah menggendong bayi keluar rumah majikannya. “Tersangka juga terekam kamera CCTV milik toko obat,” ujar Robert kepada wartawan, Senin, 18 Agustus 2014.
Robert menuturkan Yulia baru bekerja empat hari di rumah Ayang dan Irene di Perumahan Dua Delapan RT 04 RW 01, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru. Menurut keterangan orang tua korban, mereka mempekerjakan tersangka melalui lembaga penyaluran resmi di Pekanbaru.
Saat menculik sang bayi pada Jumat siang, 25 Juli 2014, tersangka terlebih dulu mengunci pintu rumah dari luar. Saat itu kedua orang tua korban tidak berada di rumah. Nenek JG yang berada di dalam rumah tak mengetahui aksi itu.
Yulia kemudian membawa bayi JG ke sebuah pemandian umum di area GOR Bulu Tangkis, sekitar 100 meter dari rumah majikannya. Tersangka membunuh sang bayi di dalam kamar mandi dengan menikamkan pisau ke bagian perut. “Ada indikasi mulut korban dibekap terlebih dulu sebelum dibunuh,” katanya.
Merasa anaknya hilang dibawa kabur oleh pembantunya, orang tua korban melapor ke polisi atas tuduhan penculikan anak. Sebab, saat itu orang tua dan polisi belum mengetahui korban dibunuh. “Saat itu baru diduga sang bayi diculik,” tutur Robert.
Namun, dua hari berselang, masyarakat menemukan mayat JG di samping kamar mandi umum GOR Bulu Tangkis Ahad, 27 Juli 2014, atau sehari menjelang Lebaran. Saat ditemukan, kondisi mayat bayi hanya ditutup dengan terpal.
“Dari hasil otopsi, korban sudah meninggal selama dua hari, artinya korban selepas diculik langsung dibunuh,” ujar Robert.
Setelah membunuh korban, tersangka melarikan diri selama hampir tiga pekan. Polisi terus melakukan pengejaran hingga ke seluruh kabupaten/kota di Riau dengan menyebar foto pelaku di tempat umum. Namun akhirnya pelaku ditangkap petugas di sebuah toko aksesori di Jalan Teratai, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, berkat informasi dari warga.
Sejauh ini polisi belum mengetahui motivasi pelaku membunuh bayi itu. “Keterangan tersangka masih berubah-ubah. Kami belum bisa memastikan motif pelaku membunuh bayi,” ujarnya.
SUMBER
Menurut Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Komisaris Besar Robert Haryanto, Yulia yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga pasangan suami-istri Ayang dan Irene, orang tua JG, terekam kamera pengintai (CCTV) saat tengah menggendong bayi keluar rumah majikannya. “Tersangka juga terekam kamera CCTV milik toko obat,” ujar Robert kepada wartawan, Senin, 18 Agustus 2014.
Robert menuturkan Yulia baru bekerja empat hari di rumah Ayang dan Irene di Perumahan Dua Delapan RT 04 RW 01, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru. Menurut keterangan orang tua korban, mereka mempekerjakan tersangka melalui lembaga penyaluran resmi di Pekanbaru.
Saat menculik sang bayi pada Jumat siang, 25 Juli 2014, tersangka terlebih dulu mengunci pintu rumah dari luar. Saat itu kedua orang tua korban tidak berada di rumah. Nenek JG yang berada di dalam rumah tak mengetahui aksi itu.
Yulia kemudian membawa bayi JG ke sebuah pemandian umum di area GOR Bulu Tangkis, sekitar 100 meter dari rumah majikannya. Tersangka membunuh sang bayi di dalam kamar mandi dengan menikamkan pisau ke bagian perut. “Ada indikasi mulut korban dibekap terlebih dulu sebelum dibunuh,” katanya.
Merasa anaknya hilang dibawa kabur oleh pembantunya, orang tua korban melapor ke polisi atas tuduhan penculikan anak. Sebab, saat itu orang tua dan polisi belum mengetahui korban dibunuh. “Saat itu baru diduga sang bayi diculik,” tutur Robert.
Namun, dua hari berselang, masyarakat menemukan mayat JG di samping kamar mandi umum GOR Bulu Tangkis Ahad, 27 Juli 2014, atau sehari menjelang Lebaran. Saat ditemukan, kondisi mayat bayi hanya ditutup dengan terpal.
“Dari hasil otopsi, korban sudah meninggal selama dua hari, artinya korban selepas diculik langsung dibunuh,” ujar Robert.
Setelah membunuh korban, tersangka melarikan diri selama hampir tiga pekan. Polisi terus melakukan pengejaran hingga ke seluruh kabupaten/kota di Riau dengan menyebar foto pelaku di tempat umum. Namun akhirnya pelaku ditangkap petugas di sebuah toko aksesori di Jalan Teratai, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, berkat informasi dari warga.
Sejauh ini polisi belum mengetahui motivasi pelaku membunuh bayi itu. “Keterangan tersangka masih berubah-ubah. Kami belum bisa memastikan motif pelaku membunuh bayi,” ujarnya.
SUMBER
0
2.1K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan