- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polisi Endus Kejanggalan Tewasnya Kapolsek Bima


TS
hudaulfah
Polisi Endus Kejanggalan Tewasnya Kapolsek Bima
Polisi Endus Kejanggalan Tewasnya Kapolsek Bima


Quote:
Kepala Kepolisian Resor Kota Bima Ajun Komisaris Besar Beny Basir Warmansyah mengendus adanya kejanggalan dalam kasus kematian Kepala Polisi Sektor Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, AKP Abdul Salam. Salah satu kejanggalannya adalah tak ada tanda-tanda kecelakaan yang diduga menjadi penyebab kematian almarhum.
Menurut Beny, saat ditemukan, pakaian Abdul Salam bersih dengan sepeda motor yang dalam keadaan baik tanpa kerusakan. "Semula kami mengira ini adalah kecelakaan, mengingat posisi korban di bebatuan longsor," kata Beny, Senin, 18 Agustus 2014.
Namun setelah melihat kondisi korban dan keadaan sepeda motor, polisi pun curiga. Pada Ahad, 17 Agustus, dilakukan pemeriksaan lokasi peristiwa terjadi. Polisi melibatkan tim gegana dalam melakukan penyisiran di lokasi ditemukannya mayat Abdul Salam.
Polisi bersikeras melakukan autopsi. Awalnya keluarga korban menolak. Menurut Beny, dari hasil autopsi yang dilakukan Tim Forensik Polda NTB ditemukan serpihan timah menembus tengkorak bagian kepala korban dan satu serpihan lagi di balik kulit kepala korban, kemudian luka lain adalah hantaman benda keras di pelipis korban. "Polisi harus lebih mendalami ini dan menjelaskan lebih detail," katanya.
Sebelumnya, polisi menyatakan Abdul Salam, yang berdinas di Polsek Ambalawi meninggal karena kecelakaan tunggal, di kawasan Hitan Desa Kole, pada Sabtu, 16 Agustus 2014, pukul 07.30 Wita. Kepala Bidang Humas Polda NTB AKBP Muhammad Suryo menyatakan korban tak punya masalah. Selama ini rekam jejaknya bersih dan kondisi kejiwaannya pun stabil. Sejumlah saksi yang ditemui Tempo pun menyatakan Abdul Salam bukan tipe pemarah dan tak pernah terlihat bersitegang dengan atasannya, maupun dengan masyarakat.
SUMBER
Menurut Beny, saat ditemukan, pakaian Abdul Salam bersih dengan sepeda motor yang dalam keadaan baik tanpa kerusakan. "Semula kami mengira ini adalah kecelakaan, mengingat posisi korban di bebatuan longsor," kata Beny, Senin, 18 Agustus 2014.
Namun setelah melihat kondisi korban dan keadaan sepeda motor, polisi pun curiga. Pada Ahad, 17 Agustus, dilakukan pemeriksaan lokasi peristiwa terjadi. Polisi melibatkan tim gegana dalam melakukan penyisiran di lokasi ditemukannya mayat Abdul Salam.
Polisi bersikeras melakukan autopsi. Awalnya keluarga korban menolak. Menurut Beny, dari hasil autopsi yang dilakukan Tim Forensik Polda NTB ditemukan serpihan timah menembus tengkorak bagian kepala korban dan satu serpihan lagi di balik kulit kepala korban, kemudian luka lain adalah hantaman benda keras di pelipis korban. "Polisi harus lebih mendalami ini dan menjelaskan lebih detail," katanya.
Sebelumnya, polisi menyatakan Abdul Salam, yang berdinas di Polsek Ambalawi meninggal karena kecelakaan tunggal, di kawasan Hitan Desa Kole, pada Sabtu, 16 Agustus 2014, pukul 07.30 Wita. Kepala Bidang Humas Polda NTB AKBP Muhammad Suryo menyatakan korban tak punya masalah. Selama ini rekam jejaknya bersih dan kondisi kejiwaannya pun stabil. Sejumlah saksi yang ditemui Tempo pun menyatakan Abdul Salam bukan tipe pemarah dan tak pernah terlihat bersitegang dengan atasannya, maupun dengan masyarakat.
SUMBER
0
1.5K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan