Dalam sebuah interview, jokowi ditanya:
"I don't think about that"
Why not? A lot of people think that you have a potential, that .. they have confident in you leading the country?"
I don't think about that. Now I am focus, I am concentrate to my job as governor of Jakarta"
Is it something you've ever thought about?
I don't think about that...."
Ketika jokowi dicapreskan oleh Bu Megawati, kita jadi bertanya-tanya: "ada apa ini, kok jadinya seperti terburu-buru?" Apalagi kita semua mengetahui janji jokowi untuk fokus mengurus Jakarta selama 5 tahun dan tidak menjadi kutu loncat di pemilu 2014.
Kemudian ketika jokowi dicapreskan dan oleh lembaga-lembaga survei (seakan-seakan) di-manusia-setengah-dewa-kan (meminjam istilah Bang Iwan Fals), saya bertanya-tanya:
"apakah bangsa ini tidak punya lagi anak-anak negeri yang mampu menjadi pemimpin?"
Dan akhirnya belakangan ini, kekurangan (atau boroknya?) jokowi sudah mulai kelihatan oleh ulahnya atau ulahnya orang-orang di sekitarnya. Yang paling terlihat adalah ketika dia menemui dubes-dubes asing di rumah pengusaha jacoeb soetoyo, padahal dia adalah capres PDIP (Saya tulis capres, karena dia datang bersama Ibu Megawati SoekarnoPutri).
Saya juga sedih melihat Ibu Megawati SoekarnoPutri begitu mudahnya datang ke rumah pengusaha Jacoeb Soetojo bersama capres-nya untuk menemui dubes asing. Apakah markas Teuku Umar sudah tidak lagi keramat? Apakah balaikota DKI tidak mencukupi untuk silaturrahmi dengan utusan-utusan asing?

I don't think about that!