Rutinitas kedengarannya sangat membosankan. Bangun pagi, mandi, sarapan, berangkat sekolah atau kerja, dan seterusnya. Monoton, miskin variasi. Rutinitas membuat agan melakukan hal yang sama di waktu yang sama dan berulang-ulang setiap hari. Sungguh membosankan!

Tapi nyatanya sampai detik ini kita masih saja hidup dengan rutinitas. Dan ternyata, rutinitas itu nggak seburuk yang mungkin agan pikirkan. Rutinitas adalah struktur dan pola dari seseorang dalam menjalani kehidupannya. Jika agan menganggap remeh adanya rutinitas, maka wajib buat agan untuk tahu bagaimana pentingnya hal ini dalam kehidupan agan.

Melakukan rutinitas sama halnya sedang membentuk sebuah pola kehidupan. Tanpa agan sadari, agan akan mengadaptasi rutinitas tersebut hingga menjadi sebuah pola atau kerangka kerja yang akan agan lakukan secara berulang-ulang. Pola atau kerangka kerja inilah yang seringkali agan sebut sebagai kebiasaan.

Kebiasaan akan membantu agan dalam mengerjakan suatu tugas. Ini karena kebiasaan memudahkan agan mengingat apa yang harus agan lakukan untuk menuntaskan tugas itu dengan benar, serta cara apa yang lebih baik dari opsi cara lainnya. Agan pun akan bisa lebih efisien dalam bekerja.

Salah satu yang memudahkan kerja agan adalah jadwal. Nah, rutinitas itu sama halnya dengan sebuah jadwal: dengan itu, agan bisa tahu kegiatan-kegiatan apa saja yang akan kita lakukan hari ini, besok, atau minggu depan. Agan juga bisa tahu apa yang harus agan lakukan sekarang dan selanjutnya. Dengan begini agan jadi gak perlu buang-buang waktu cuma karena bingung nggak tahu harus ngapain lagi setelah mengerjakan suatu tugas.

Keuntungan yang lain adalah agan jadi orang yang lebih siap. Agan akan kebiasa melakukan persiapan suatu kegiatan dengan baik, gak lagi lupa dengan barang-barang yang harus agan bawa saat pergi sekolah, kantor, atau hang out. Bisa bayangin ‘kan kalau agan selalu melakukan hal-hal dengan spontan? Tanpa sebuah persiapan, sesuatu pasti akan berantakan.

Setiap orang pasti punya rutinitas masing-masing, dan ini membuat agan jadi lebih mudah ngatur jadwal dengan orang-orang yang berhubungan sama agan. Agan dan mereka bisa saling mencocokkan jadwal dengan mudah. Contohnya, kalau kamu mau pergi main dengan temanmu, kamu dan dia saling tahu kalau jadwal kosong diantara kalian berdua adalah hari Sabtu. Kalian pun bisa sepakat untuk pergi bersama di hari itu.

Contoh lain: kalau agab punya anak yang sudah sekolah sementara agan dan suami/istri agan sama-sama bekerja, mengetahui jadwal pasangan masing-masing akan membantu kalian menentukan siapa yang hari ini harus mengantar-jemput anak ke sekolah. Kalau nggak punya jadwal tetap, pasti sangat susah bagi kalian untuk bisa saling berkoordinasi seperti ini.

Rutinitas yang jelas bisa berdampak juga pada kesehatan tubuh agan. Dalam rutinitas sehari-hari, agan pasti udah menentukan kegiatan yang harus agan lakukan pada jam-jam tertentu. Misalnya makan, tidur, mandi, dan olahraga. Ini nantinya akan menentukan ritme biologis agan.

Karena itu, rutinitas jadi harus dipelihara. Contoh: kalau agan terbiasa sarapan pukul 6 pagi, makan siang pukul 12 siang, dan makan malam pukul 19, tubuh agan akan terbiasa “lapar” pada jam-jam yang mendekati jam-jam ini. Ketika tiba-tiba jadwal makan agan berantakan, kemungkinan besar agan pun akan sakit.

Agan bisa menilai dan mengevaluasi hasil kerja agan sekarang dengan melihat rutinitas agan yang sebelumnya. Rutinitas bisa menjadi sebuah pedoman bagi agan untuk mencapai sesuatu.

Contohnya, agan adalah seorang penjual. Agan berjualan setiap hari mulai pukul 10 pagi sampe 9 malem. Agan tahu bahwa biasanya pukul 8 malem barang jualan agan dah abis. Tapi ternyata, hari ini masih ada banyak yang gak laku hingga pukul 9 malam. Agan pasti akan merasa ganjil, sehingga akan mengevaluasi apa yang terjadi sepanjang hari.

Dengan adanya rutinitas, agan jadi bisa lebih peka dengan perubahan. Agan pun akan jadi lebih mudah untuk mengevaluasi diri.

Ini juga masih berkaitan dengan poin yang sebelumnya. Setelah agan bisa mengevaluasi diri agan dengan membandingkan hasil kinerja agan yang sebelumnya dengan yang sekarang, agan akan jadi lebih mudah dalam mengambil keputusan yang baik. Dari hasil evaluasi agan tersebut, agan jadi tahu hal-hal apa saja yang membuat kinerja agan menjadi turun. Dari situ agan pun bisa mengambil keputusan dan tindakan untuk meningkatkan produktivitas agan lagi.

Dalam ilmu pengetahuan, sebuah teori bisa bertahan karena adanya ketetapan. Dan sudah kita tahu, teori itu fungsinya memprediksi sesuatu di masa yang akan datang.

Rutinitas tetap yang agab jalani sehari-hari membuat agan bisa meramalkan apa kira-kira yang akan terjadi di masa depan. Contoh kecilnya saja: kalau agan terbiasa pergi ke kantor jam 6 pagi dan sampe jam 7, agan pun akan bisa memprediksi kapan agan bisa sampe kantor jika agan baru berangkat pukul 6.30 pagi.