Transisi hidup dari kuliah ke dunia kerja biasanya dialami di usia 20-an. Selepas lulus kuliah dan menuntaskan pendidikan, seseorang akan memulai hidup yang sesungguhnya. Bekerja dan belajar berdikari. Perubahan pola hidup pasti dialami di titik ini.

Apa aja sih yang akan dialami oleh anak muda usia 20-an yang berpindah dari dunia kampus ke dunia kerja? Perubahan apa aja yang akan dihadapi? Kalau agan anak muda yang akan segera meninggalkan bangku kuliah dan memulai kerja, thread ini layak agan baca.

Mencari pekerjaan adalah langkah pertama yang harus agan hadapi. Di titik ini agan bakalan akan sadar bahwa pintar saja tidak cukup. IPK tinggi menjulang yang telah susah payah aganagan kumpulkan sejak masih jadi mahasiswa tidak menjamin kemudahan dalam mendapatkan pekerjaan.

Job-fair, career centre dari universitas hingga iklan lowongan pekerjaan di koran dan internet jadi hal yang familiar buatmu. Agan akan belajar banyak di masa-masa mencari kerja ini. Bukan hanya soal “menjual diri” agar terlihat lebih menarik di depan perusahaan, tapi juga tentang pekerjaan macam apa yang ingin agan lakukan.

Dalam masa mencari pekerjaan ini juga agan akan belajar menghadapi kegagalan dan penolakan.

Horay! Akhirnya perjuangan agan nyari kerja terbayar lunas. Pekerjaan pertama bisa agan dapetin. Memulai pekerjaan pertama biasanya memberi agan semangat dan antusiasme tinggi. Ada rasa bangga saat memsang dasi dan memakai baju resmi di hari pertama kerja. Agan bakalan bertanya-tanya:

“Duuh susah gak ya kerjaannya? Bos-nya galak gak ya? Teman-teman kerjanya gimana ya?”

Beberapa orang beruntung dan bertahan di pekerjaan pertamanya yang memang sesuai dengan panggilan hati. Beberapa orang lain harus berganti pekerjaan beberapa kali samai mereka menemukan yang sesuai. Masing-masing orang sudah punya jalannya masing-masing.

Yang jelas di pekerjaan pertama agan akan banyak belajar tentang konsistensi dan performa prima. Agan akan tahu bahwa bukan hanya kemampuan dan otak cemerlang yang akan membuat agan lebih baik dibanding rekan kerja lain. Mempertahankan performa dan tetap profesional ternyata lebih sulit dari sekedar duduk mendengarkan kuliah.

Semasa kuliah badan agan seakan punya kekuatan super. Bangun sepanjang malam untuk berjibaku mengerjakan tugas jadi hal yang tidak asing. Agan bisa dan kuat begadang sampai subuh kemudian membayar jam tidur di siang atau sore keesokan harinya.

Setelah bekerja, kebiasaan ini perlahan akan hilang. Membayar jam tidur di waktu produktif gak bakal agan lakukan. Ada kewajiban kerja yang harus agan selesaikan. Agan jadi lebih bijak mengatur waktu agar punya jam tidur yang memadai. Ucapkan selamat tinggal pada kebiasaan begadang yang jadi sahabat semasa kuliah.

Kini agan bukan lagi makhluk nokturnal yang membalik siang jadi malam, malam jadi siang. Pekerjaan agan membuat bertransformasi jadi manusia yang lebih bertanggung jawab.

Disadari atau gak, punya pekerjaan membuat agan jadi orang yang lebih teratur. Kini agan gak lagi bisa seenaknya bangun siang dan terlambat masuk kantor. Selalu ada konsekuensi dari semua tindakan yang agan lakukan. Berubah menjadi lebih teratur juga terjadi pada jam bangun tidur agan.

Kalau selama ini agan susah sekali bangun hingga harus bergantung pada alarm, setelah bekerja tubuh agan pun akan menyesuaikan diri. Agan akan bisa bangun sendiri sesuai waktu yang agan butuhkan untuk bersiap dan berangkat ke kantor. Terbiasa dengan keteraturan membuatmu punya jam weker alami yang membangunkan agan di waktu yang sama setiap hari.

Yang ngeselin dari hal ini adalah ketika akhir pekan tiba dan agan ingin bangun siang, eeh badanmu berkhianat dan membangunkanmu di waktu yang sama seperti di hari kerja. Grrrr…gak bisa tidur lagi, deh.

Punya pekerjaan berarti memiliki target yang harus agan capai setiap hari. Agan akan belajar dan berusaha untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Males banget ‘kan kalau pulang masih harus bawa tanggungan pekerjaan?

Hari-harimu kini seperti punya pola yang unik:

Mulai kerja jam 9, bikin minum dan pemanasan otak dulu sampai jam 09.30

1. Mulai fokus kerja

2. Makan siang

3. Jam 2 atau jam 3 agan mulai stres karena sudah mepet deadline tapi agah belum selesai

4. Mengerjakan tugas sebaik mungkin di momen-momen terakhir

5. Lega, akhirnya pekerjaan berhasil agan selesaikan. Waktunya pulaaaangg!

Buat para pekerja kantoran, dua waktu di atas tentu sudah sangat akrab di hidup agan. Yup, jam 9 pagi adalah waktunya agan masuk kerja dan jam 5 sore adalah saat pekerjaan agan (seharusnya) sudah selesai. Meskipun ada beberapa pekerjaan yang gak sampe larut, masih ada pekerjaan yang kerap membuat agan harus bekerja sampai lebih larut.

Jam 9 dan jam 5 bukan cuma menandai kedatanganmu ke kantor dan kepulangan ke rumah. Waktu tersebut juga jadi pertanda saatnya agan harus berjuang untuk mengalahkan kemacetan jalanan. Tidak jarang agan akan memilih berangkat jauh lebih awal dan mampir di suatu tempat dulu setelah pulang kerja hingga kemacetan jalan bisa lebih terurai.

Thank God It’s Friday dan tagar #TGIF jadi kata-kata yang mudah dikaitkan dengan hidup agan. Setiap hari Jumat datang, agan merasa senang karena itu tandanya sebentar lagi akhir pekan akan bisa agan jelang. Jumat juga sering agan manfaatkan jadi waktu untuk bersenang-senang dengan rekan kerja untuk merayakan hasil kerja selama seminggu.

Agan jadi akrab dengan restoran dan tempat-tempat yang menawarkan hiburan di malam Jumat. Pokoknya Jumat adalah hari yang sah deh, untuk agan pulang malam dan bersenang-senang. Toh agan sudah bekerja keras 5 hari ini dan agan layak menyenangkan diri sendiri.

Kalau hari Jumat jadi waktu bersenang-senang, hari Sabtu dan Minggu agan manfaatin jadi momen untuk bermales-malaean dan melakukan hobi. Yup, kini agan gak lg punya waktu sebebas waktu masih kuliah dulu untuk melakukan hal-hal yg agan sukai setiap hari. Kewajiban kerja sudah menyita waktu agan.

Dua hari libur saat agan bebas dari tuntutan pekerjaan kerap terasa sangat cepat dilewati. Rasanya sering gak percaya klo ini udah hari Sabtu, besok dah Minggu dan itu artinya agan harus bekerja kembali keesokan harinya. Klo bisa nangis, agan akan bilang, “Huhuhu jangan ambil Minggu-ane!”

Waktu masih kuliah agan adalah orang yang gak mungkin melewati ajakan sosialisasi dari teman. Mau hari apa dan jam berapa aja bakal dijabanin, deh. Tapi semua berubah ketika agan mulai bekerja. Ajakan main harus sesuai dengan waktu dan jam kerja. Jangan sampai kegiatan bersenang-senang mengganggu kewajiban.

Saat ada ajakan main dari teman di tengah hari kerja, agan pasti jawab dengan sedih : “Duuuh weekend aja dong. Ane masih ada kerjaan nih…” Seringnya sih acara itu akan tetap berjalan meski agan gak bisa bergabung. Agan bukan lagi orang yang selalu available setiap saat untuk diajak bersenang-senang. Kini agan harus lebih pintar memilih ajakan.

Kamar kos agan yang cuma jadi tempat tidur pas mahasiswa kini mulai agan rombak sehingga lebih terasa kaya rumah. Gak ada lagi lantai berantakan dengan pakaian kotor dan barang-barang yang agan lempar seenaknya. Agan udah gak lagi bisa pulang, capek bekerja seharian, dan menemukan kamar yang kotor nan berantakan.

Bekerja membuat agan jadi orang yang menginginkan kenyamanan dan keteraturan dalam ruang pribadi. Agan membutuhkan ruang privat yang nyaman dan stabil. Kini di kamar kos agan mulai ada pewangi ruangan, piring dan sendok untuk makan hingga alat-alat masak sederhana yang bisa agan gunakan sewaktu-waktu.

Beli smartphone harga 1 juta barangkali bisa bikin agan gila kalau dilakukan semasa kuliah. Ya iyalah, uang sebesar itu bisa membuat agan bertahan sampai setengah bulan. Setelah bekerja barulah agan sadar bahwa terkadang mengeluarkan uang untuk menyenangkan diri sendiri itu sah-sah saja.

Sesekali agan akan merogoh kocek dalam-dalam dan membeli barang yang sudah agan impikan selama ini. Mulai dari yang kelihatan penting seperti perabotan rumah tangga sampai yang remeh macam komik dan gundam. Selama bisa membuat agan senang dan puas, gak masalah bagi agan mengeluarkan uang yang didapat dari keringat agan sendiri.

Waktu masih kuliah dan jadi mahasiswa punya tabungan bukanlah hal yang penting untuk agan. Toh kalau butuh uang mendadak agan tinggal minta ke orang tua kan? Habis perkara. Tapi hal ini sudah gak lagi bisa agan lakukan ketika sudah bekerja. Agan bertanggung jawab atas diri agan sendiri.

Akan ada rasa gak aman ketika uang di rekening tinggal beberapa ratus ribu. Agan mulai berhati-hati mengatur pengeluaran agar tetap punya dana cadangan untuk kebutuhan mendadak. Setelah beberapa saat bekerja agan juga menilik instrumen investasi yang bisa agan ikuti untuk makin menunjang keamanan finansial agan.

Kemandirian secara finansial ternyata mengubah banyak hal dalam hidup agan. Mulai muncul keinginan dan rasa tanggung jawab untuk membantu keluarga agan. Agan akan menawarkan membantu membayar tagihan listrik rumah, atau memberi uang saku bulanan ke adik agan agar beban orang tua sedikit berkurang.

Mulai bekerja dan merasakan susahnya mencari uang membuka mata agan tentang betapa besar pengorbanan orang tua demi kesuksesan agan. Kini saatnya agan sedikit meringankan beban mereka. Peran agan di keluarga mulai makin besar, agan jadi garda depan yang akan menyelesaikan urusan rumah. Sudah bukan saatnya orang tua agan bekerja dan berpikir keras.

Kini, giliran agan berjuang demi mereka.

Kini agan sudah bisa hidup di atas kaki sendiri. Dampaknya, agan udah makin mandiri dalam membuat berbagai keputusan dalam hidup. Agan makin merasa ini hidup agan, aganlah yang menjalani dan berhak melakukan apapun dengannya. Orang lain tidak berhak ikut campur dalam keputusan agab.

Gak jarang di titik ini agan akan jadi orang egois dan keras kepala karena merasa punya otoritas penuh terhadap hidup agan. Tenang, memang itu prosesnya kok. Seiring waktu agan akan sadar kalau agan gak hidup sendiri. Agan tetap perlu mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat orang lain dalam keputusan hidup agan.

Dunia ternayta bukan hanya soal agan. Keputusan hidup yang agan ambil bisa memperngaruhi orang-orang terkasih di sekitarmu. Maka dari itu, tidak sepantasnya agan egois.

Terkadang agan akan melihat hidup agan dan terkekeh sendiri.

“Hehehe, yakin nih ane udah jadi orang dewasa?”

Perilaku agan kadang masih kekanak-kanakan, hobi dan kegemaran agan juga gak jauh berbeda dari saat masih kuliah dulu. Bedanya kini agan udah mulai tinggal sendiri, membayar tagihan-tagihan agan sendiri, dan menyumbangkan sedikit kemampuan agan untuk membantu finansial keluarga.

Transisi dari kuliah ke bekerja membuat agan sadar bahwa hidup udah berubah. Agan bukan lagi anak kecil yang selalu punya orang lain untuk diandalkan. Belajar jadi manusia dewasa memang gak mudah, tapi agan gak punya pilihan lain selain terus mencoba. Toh agan punya waktu hampir sepanjang hidup untuk melakukannya.

Apakah agan juga merasakan hal-hal di atas? Perubahan dari masa kuliah ke dunia kerja memang membawa dampak besar ke hidup kita. Ane doain semoga hanya kebaikan yang selalu datang ke hidup agan!