Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo telah membuat Rumah Transisi guna merancang pemerintahannya kelak. Selain itu, para calon menteri juga akan digodok bersama timnya yang dipimpin Rini Soemarno .

Meski tim transisi Jokowi - Jusuf Kalla sudah berjalan, namun banyak juga mengalami tantangan. Salah satunya, tim sukses Prabowo - Hatta , Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso. Dia beranggapan bahwa pembentukan Rumah Transisi telah melanggar konstitusi.

"Rumah transisi ini adalah bentuk pelanggaran yang melanggar konstitusi yang berlaku," kata Djoko dalam keterangan persnya yang diterima merdeka.com, Sabtu (16/8).

Selain itu, Djoko menuding ada keterlibatan asing dalam Pilpres 2014 ini. Menurutnya, keterlibatan asing menandakan kedaulatan Indonesia telah terganggu.

"Kalau sampai asing terlibat berarti kedaulatan negara ini telah terinjak-injak. Apalagi jika dalam Pilpres ini terbukti telah terjadi pelanggaran konstitusi, lalu ada apa dengan negara ini?" ujarnya.

Tidak hanya itu, mantan Kasad ini menyebut, dalam Pilkada sampai Pilpres juga mempertegas adanya kelompok kapitalis yang mendominasi. "Itu namanya politik oligopoli, apakah lalu kita biarkan? Apalagi sampai melanggar konstitusi?" ucapnya.

Di sisi lain, Djoko juga menanggapi perihal ancaman yang diperoleh sejumlah saksi Prabowo-Hatta dari Papua, yakni Novela Nawipa dan kawan-kawan. Menurutnya, mereka saat ini sudah dirinya amankan.

"Novela dan kawan-kawan mendapat ancaman dan ketakutan untuk pulang, sehingga sementara ini meminta pengamanan dan saya silakan untuk tinggal di rumah," terangnya.

http://www.merdeka.com/peristiwa/djo...pres-2014.html