- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenali Ciri dan Menolong Orang yang Ingin Bunuh Diri


TS
okkymintaraga
Mengenali Ciri dan Menolong Orang yang Ingin Bunuh Diri
Selamat pagi, siang, dan malam agan2 semua. Sebelumnya bantu rate, komen dan share thread ane ya.
Tulisan ini ane ambil dari blog Indosuprev(Indonesia Suicide Prevention). Semoga bisa menyelamatkan nyawa orang yang Suisidal di sekitar ente
Sumber: Indonesia Suicide Prevention
Follow Twitter IndoSuPrev

Tulisan ini ane ambil dari blog Indosuprev(Indonesia Suicide Prevention). Semoga bisa menyelamatkan nyawa orang yang Suisidal di sekitar ente

Quote:
Mengenali Ciri dan Menolong Orang yang Ingin Bunuh Diri
Tulisan ini Aku buat sebagai edukasi semua orang secara umum tentang bagaimana mengetahui dan membantu orang yang suisidal sebelum semuanya terlambat. Jika Kamu membaca tulisan ini dan melihat ciri-ciri orang suisidal pada orang di sekitarmu, tolonglah mereka. Aku juga berharap Kamu membantu orang yang suisidal dengan cara menyebarkan tulisan dan blog ini.
Alasan utama orang bunuh diri adalah karena mereka tidak sanggup lagi untuk menahan beban dan rasa sakit yang sedang mereka alami. Selama mengalami fase ini, pikiran mereka terdistorsi oleh keputus-asaan sehingga mereka tidak mampu melihat solusi selain bunuh diri untuk keluar dari masalah mereka. Mereka berharap ada jalan lain selain bunuh diri, namun mereka sedang tidak bisa melihatnya saja sekarang.
Dalam setiap pikiran orang yang ingin bunuh diri(selanjutnya Aku sebut sebagai suisidal), selalu ada perang pemikiran antara ingin tetap hidup dengan bunuh diri. Dengan kata lain, bahkan dalam diri orang yang sudah benar-benar ingin bunuh diri sekalipun tetap ada suara dalam hatinya yang mengatakan untuk tetap hidup.
Kadang orang yang suisidal takut atau malu untuk membicarakan masalah mereka dan meminta pertolongan. Namun bukan berarti mereka tidak butuh pertolongan! Setiap ciri-ciri baik verbal maupun non-verbal yang dilakukan oleh orang yang suisidal adalah teriakan meminta tolong.
Ada 2 ciri-ciri verbal yang ditunjukan oleh orang yang suisidal; Langsung dan tidak langsung. Ciri-ciri langsung adalah jika orang yang suisidal berinisiatif mengkomunikasikan kondisi mereka. Sementara tidak langsung adalah jika mereka memberi kode-kode yang menunjukan keinginan mereka untuk bunuh diri. Beri perhatian lebih jika Kamu mendengar orang yang suisidal berkata seperti; "Seandainya aku tidak dilahirkan", "Lebih baik aku mati saja", "Seandainya besok kita tidak bertemu lagi", "Selamat tinggal.". Juga pahami kata-kata yang menunjukan rasa putus asa seperti; "Tidak ada jalan lain", "Aku lelah dengan hidupku", "aku tidak memiliki masa depan.". Kadang orang yang suisidal juga menunjukan rasa benci terhadap diri sendiri seperti; "Aku benci dengan diriku", "Aku tidak mau menjadi beban orang lain lagi".
Orang yang suisidal biasanya menunjukan ciri-ciri yang tidak terlalu sulit untuk dikenali. Orang yang suisidal biasanya menunjukan tanda-tanda depresi seperti menarik diri dari sekitar, menangis, mengisolasi diri di dalam kamar, dan menjadi pendiam. Orang yang suisidal juga kadang mencari akses ke tali, pisau atau alat-alat lainnya untuk bunuh diri dan melakukan hal-hal yang beresiko seakan mereka tidak takut akan kematian. Mereka juga bisa membagi-bagikan uang atau harta mereka dan menjadi tenang setelah periode depresi panjang(menunjukan bahwa mereka telah memiliki keputusan untuk bunuh diri).
Jika orang yang suisidal mengkomunikasikan langsung ke Kamu tentang isi pikiran mereka, tentu saja akan lebih mudah untuk menolong mereka. Tetapi bagaimana jika tidak?
Jika Kamu melihat ciri-ciri diatas pada orang dekatmu, mungkin Kamu bertanya-tanya dalam hati, apakah dia memang suisidal? Untuk memastikannya, Kamu perlu berinisiatif untuk bertanya langsung. Kamu bisa membuka pembicaraan dengan kalimat seperti; "Kamu tampak berbeda akhir-akhir ini, ada masalah kah?", "Apakah Kamu sedang membutuhkan pertolongan?", "Kamu kelihatannya sedang stress, ada apa?". Apapun kalimat yang Kamu gunakan untuk memulai pembicaraan, harus Aku tekankan bahwa Kamu harus menjadi dirimu sendiri dan tidak pura-pura tampak peduli. Jika Kamu memang peduli dengannya, bahasa tubuh dan caramu berbicara akan menunjukannya.
Kadang orang yang suisidal tidak mau mengungkapkan perasaan mereka saat itu juga. Mereka bisa saja berpura-pura sedang tidak ada apa-apa. Kamu harus bersabar. Jangan malah memaksa mereka untuk membuka diri. Kamu cukup katakan bahwa kamu peduli dengannya dan siap mendengarkan dirinya. Jika Kamu memang peduli maka mereka juga pelan-pelan akan berbicara denganmu.
Mereka telah membuka diri mereka dan mulai menceritakan apa yang mereka alami, lalu apa yang harus Kamu lakukan? Kamu harus menjadi pendengar yang baik. Biarkan ia mencurahkan segala isi hatinya. Jadilah pendengar yang peduli, tenang dan penuh simpati.
Biarkan ia bercerita dan Kamu mendengarkan dengan tenang, jangan memberi respon negatif. Ingat, butuh keberanian untuk orang yang suisidal untuk membicarakan masalahnya. Jika Kamu memberi respon negatif seperti memarahinya karena ia memiliki keinginan untuk bunuh diri, mungkin ia akan takut untuk berbicara denganmu lagi.
Kamu tidak perlu menasehati dan berargumen dengannya. Kamu tidak perlu menjelaskan pelajaran tentang kehidupan dan ilmu agama. Kamu tidak perlu menyatakan bagaimana reaksi keluarganya jika ia bunuh diri. Kamu bahkan tidak perlu menawarkan solusi untuk mengatasi masalahnya. Ini bukan tentang seberapa buruk masalah yang ia alami, tapi seberapa buruk masalah itu memberi beban dan rasa sakit pada dirinya.
Jangan pernah meremehkan masalah yang membuatnya ingin bunuh diri. Setiap orang memiliki kemampuan menahan beban dan sakit yang berbeda-beda. Kata-kata seperti "Masalah gitu aja kok mau bunuh diri" malah bisa makin menyakitinya.
Untuk jangka pendek, Kamu bisa membantu orang yang suisidal dengan cukup menjadi pendengar yang baik. Namun bagaimana jika kelak pemikirannya untuk bunuh diri muncul kembali?
Aku harus memberi tahumu bahwa orang yang suisidal kemungkinan besar memiliki kondisi klinis seperti Major Depression dan Bipolar Disorder. Dengan kata lain, Kamu butuh bantuan tenaga professional untuk menolongnya. Ajak dia untuk pergi ke psikolog atau psikiater. Follow-up medikasi yang sedang ia jalani. Ajak dia untuk menjalani gaya hidup yang positif seperti olahraga rutin, jadwal tidur tetap, menghindari alkohol, dan berjemur sinar matahari minimal 30 menit perhari. Minta dia berjanji untuk menghubungimu seandainya ia mengalami krisis kembali.
Jangan terlalu membebanimu jika Kamu harus menjadi seorang Caregiver bagi orang yang suisidal dan terdiagnosa memiliki depresi atau gangguan bipolar. Kamu harus tekankan pada dirinya bahwa kunci kesembuhannya berasal dari dirinya sendiri dan jangan terlalu bergantung kepada Caregiver kecuali dalam kondisi kritis. Juga, Kamu bisa menyebar tugasmu sebagai Caregiver dengan orang lain yang juga dekat dengan orang yang suisidal tersebut agar tidak terlalu membebanimu. Misalnya, jika salah satu anggota keluargamu memiliki depresi, Kamu bisa membagi tugas Caregiver dengan anggota keluarga lainnya.
Akhir kata, Aku berharap informasi ini bisa mengedukasi semua orang. Banyak orang yang suisidal di luar sana yang membutuhkan pertolongan namun terlalu takut atau malu untuk meminta tolong. Jika Kamu bisa membantu menyebarkan tulisan ini, Aku sangat berterima-kasih karena secara tidak langsung Kamu bisa menyelamatkan nyawa orang yang suisidal meskipun Kamu tidak mengenalnya.
Spoiler for :

Tulisan ini Aku buat sebagai edukasi semua orang secara umum tentang bagaimana mengetahui dan membantu orang yang suisidal sebelum semuanya terlambat. Jika Kamu membaca tulisan ini dan melihat ciri-ciri orang suisidal pada orang di sekitarmu, tolonglah mereka. Aku juga berharap Kamu membantu orang yang suisidal dengan cara menyebarkan tulisan dan blog ini.
Alasan utama orang bunuh diri adalah karena mereka tidak sanggup lagi untuk menahan beban dan rasa sakit yang sedang mereka alami. Selama mengalami fase ini, pikiran mereka terdistorsi oleh keputus-asaan sehingga mereka tidak mampu melihat solusi selain bunuh diri untuk keluar dari masalah mereka. Mereka berharap ada jalan lain selain bunuh diri, namun mereka sedang tidak bisa melihatnya saja sekarang.
Dalam setiap pikiran orang yang ingin bunuh diri(selanjutnya Aku sebut sebagai suisidal), selalu ada perang pemikiran antara ingin tetap hidup dengan bunuh diri. Dengan kata lain, bahkan dalam diri orang yang sudah benar-benar ingin bunuh diri sekalipun tetap ada suara dalam hatinya yang mengatakan untuk tetap hidup.
Kadang orang yang suisidal takut atau malu untuk membicarakan masalah mereka dan meminta pertolongan. Namun bukan berarti mereka tidak butuh pertolongan! Setiap ciri-ciri baik verbal maupun non-verbal yang dilakukan oleh orang yang suisidal adalah teriakan meminta tolong.
Spoiler for Ciri-ciri Verbal:
Ada 2 ciri-ciri verbal yang ditunjukan oleh orang yang suisidal; Langsung dan tidak langsung. Ciri-ciri langsung adalah jika orang yang suisidal berinisiatif mengkomunikasikan kondisi mereka. Sementara tidak langsung adalah jika mereka memberi kode-kode yang menunjukan keinginan mereka untuk bunuh diri. Beri perhatian lebih jika Kamu mendengar orang yang suisidal berkata seperti; "Seandainya aku tidak dilahirkan", "Lebih baik aku mati saja", "Seandainya besok kita tidak bertemu lagi", "Selamat tinggal.". Juga pahami kata-kata yang menunjukan rasa putus asa seperti; "Tidak ada jalan lain", "Aku lelah dengan hidupku", "aku tidak memiliki masa depan.". Kadang orang yang suisidal juga menunjukan rasa benci terhadap diri sendiri seperti; "Aku benci dengan diriku", "Aku tidak mau menjadi beban orang lain lagi".
Spoiler for Ciri-ciri Non-Verbal:
Orang yang suisidal biasanya menunjukan ciri-ciri yang tidak terlalu sulit untuk dikenali. Orang yang suisidal biasanya menunjukan tanda-tanda depresi seperti menarik diri dari sekitar, menangis, mengisolasi diri di dalam kamar, dan menjadi pendiam. Orang yang suisidal juga kadang mencari akses ke tali, pisau atau alat-alat lainnya untuk bunuh diri dan melakukan hal-hal yang beresiko seakan mereka tidak takut akan kematian. Mereka juga bisa membagi-bagikan uang atau harta mereka dan menjadi tenang setelah periode depresi panjang(menunjukan bahwa mereka telah memiliki keputusan untuk bunuh diri).
Spoiler for Berbicara Dengan Orang yang Suisidal:
Jika orang yang suisidal mengkomunikasikan langsung ke Kamu tentang isi pikiran mereka, tentu saja akan lebih mudah untuk menolong mereka. Tetapi bagaimana jika tidak?
Jika Kamu melihat ciri-ciri diatas pada orang dekatmu, mungkin Kamu bertanya-tanya dalam hati, apakah dia memang suisidal? Untuk memastikannya, Kamu perlu berinisiatif untuk bertanya langsung. Kamu bisa membuka pembicaraan dengan kalimat seperti; "Kamu tampak berbeda akhir-akhir ini, ada masalah kah?", "Apakah Kamu sedang membutuhkan pertolongan?", "Kamu kelihatannya sedang stress, ada apa?". Apapun kalimat yang Kamu gunakan untuk memulai pembicaraan, harus Aku tekankan bahwa Kamu harus menjadi dirimu sendiri dan tidak pura-pura tampak peduli. Jika Kamu memang peduli dengannya, bahasa tubuh dan caramu berbicara akan menunjukannya.
Kadang orang yang suisidal tidak mau mengungkapkan perasaan mereka saat itu juga. Mereka bisa saja berpura-pura sedang tidak ada apa-apa. Kamu harus bersabar. Jangan malah memaksa mereka untuk membuka diri. Kamu cukup katakan bahwa kamu peduli dengannya dan siap mendengarkan dirinya. Jika Kamu memang peduli maka mereka juga pelan-pelan akan berbicara denganmu.
Spoiler for Menolong Orang yang Suisidal:
Mereka telah membuka diri mereka dan mulai menceritakan apa yang mereka alami, lalu apa yang harus Kamu lakukan? Kamu harus menjadi pendengar yang baik. Biarkan ia mencurahkan segala isi hatinya. Jadilah pendengar yang peduli, tenang dan penuh simpati.
Biarkan ia bercerita dan Kamu mendengarkan dengan tenang, jangan memberi respon negatif. Ingat, butuh keberanian untuk orang yang suisidal untuk membicarakan masalahnya. Jika Kamu memberi respon negatif seperti memarahinya karena ia memiliki keinginan untuk bunuh diri, mungkin ia akan takut untuk berbicara denganmu lagi.
Kamu tidak perlu menasehati dan berargumen dengannya. Kamu tidak perlu menjelaskan pelajaran tentang kehidupan dan ilmu agama. Kamu tidak perlu menyatakan bagaimana reaksi keluarganya jika ia bunuh diri. Kamu bahkan tidak perlu menawarkan solusi untuk mengatasi masalahnya. Ini bukan tentang seberapa buruk masalah yang ia alami, tapi seberapa buruk masalah itu memberi beban dan rasa sakit pada dirinya.
Jangan pernah meremehkan masalah yang membuatnya ingin bunuh diri. Setiap orang memiliki kemampuan menahan beban dan sakit yang berbeda-beda. Kata-kata seperti "Masalah gitu aja kok mau bunuh diri" malah bisa makin menyakitinya.
Spoiler for Pertolongan Jangka Panjang:
Untuk jangka pendek, Kamu bisa membantu orang yang suisidal dengan cukup menjadi pendengar yang baik. Namun bagaimana jika kelak pemikirannya untuk bunuh diri muncul kembali?
Aku harus memberi tahumu bahwa orang yang suisidal kemungkinan besar memiliki kondisi klinis seperti Major Depression dan Bipolar Disorder. Dengan kata lain, Kamu butuh bantuan tenaga professional untuk menolongnya. Ajak dia untuk pergi ke psikolog atau psikiater. Follow-up medikasi yang sedang ia jalani. Ajak dia untuk menjalani gaya hidup yang positif seperti olahraga rutin, jadwal tidur tetap, menghindari alkohol, dan berjemur sinar matahari minimal 30 menit perhari. Minta dia berjanji untuk menghubungimu seandainya ia mengalami krisis kembali.
Jangan terlalu membebanimu jika Kamu harus menjadi seorang Caregiver bagi orang yang suisidal dan terdiagnosa memiliki depresi atau gangguan bipolar. Kamu harus tekankan pada dirinya bahwa kunci kesembuhannya berasal dari dirinya sendiri dan jangan terlalu bergantung kepada Caregiver kecuali dalam kondisi kritis. Juga, Kamu bisa menyebar tugasmu sebagai Caregiver dengan orang lain yang juga dekat dengan orang yang suisidal tersebut agar tidak terlalu membebanimu. Misalnya, jika salah satu anggota keluargamu memiliki depresi, Kamu bisa membagi tugas Caregiver dengan anggota keluarga lainnya.
Akhir kata, Aku berharap informasi ini bisa mengedukasi semua orang. Banyak orang yang suisidal di luar sana yang membutuhkan pertolongan namun terlalu takut atau malu untuk meminta tolong. Jika Kamu bisa membantu menyebarkan tulisan ini, Aku sangat berterima-kasih karena secara tidak langsung Kamu bisa menyelamatkan nyawa orang yang suisidal meskipun Kamu tidak mengenalnya.
Sumber: Indonesia Suicide Prevention
Follow Twitter IndoSuPrev
Diubah oleh okkymintaraga 16-08-2014 13:49
0
2.6K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan