Quote:
Bayar Kios, Pedagang Blok G Tanah Abang Cabut
JAKARTA– Program relokasi pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang semakin tidak karuan. Sebanyak 1.227 PKL yang pernah direlokasi ke lantai tiga Pasar Tanang Abang Blok G saat ini kembali ke jalan. Kios yang diberikan cuma-cuma telah berubah menjadi deretan kosong.
Manajer Pasar Tanah Abang Blok G Namen Suhandi membenarkan bahwa 1.227 pedagang yang menempati kios-kios di lantai tiga kini sudah tidak berjualan lagi. Sebelumnya, setiap minggu terjadi penurunan jumlah pedagang. Saat perpanjangan masa sewa gratis tahap dua berakhir awal bulan ini, sudah tidak ada lagi pedagang yang bertahan di dalam pasar.
’’Pemprov sebetulnya sudah berupaya, tapi pedagangnya sulit dikendalikan. Sekarang semua (kios) sudah kosong. Kita sudah berikan peringatan terakhir kepada mereka,’’ tuturnya Rabu kemarin (13/8).
Dia mengaku tidak tahu kemana para pedagang tersebut pergi. Pihaknya hanya berkonsentrasi menjaga pedagang lain yang ada di lantai satu dan dua agar bertahan. Pihaknya masih menunggu keputusan gubernur terkait fungsi lantai tiga setelah ditinggalkan pedagang. ’’Kami sudah laporkan ke kantor pusat (PD Pasar Jaya, Red) terkait kondisi terakhir di lantai tiga,’’ katanya.
Menurut dia, pihaknya telah menerima tawaran dari kelompok pedagang lain di Tanah Abang yang ingin menghuni lantai tiga. Salah satu di antaranya adalah kelompok pedagang Tasik dan para penjual aksesori handphone yang sebelumnya berjualan di depan Stasiun Tanah Abang. ’’Jadi, nanti kios yang kosong itu kita peruntukkan bagi pedagang lain,’’ ujarnya.
Dari pantauan Jawa Pos, kondisi lantai tiga Blok G saat ini benar-benar sepi. Seluruh kios sudah ditempeli surat peringatan ketiga. Dari 1.227 pedagang, hanya tiga kios yang bertahan. Menurut Ucok, 26, salah seorang pedagang yang bertahan di lantai tiga Blok G, surat peringatan itu merupakan surat terakhir yang dilayangkan pengelola. Surat itu juga sekaligus perintah pengosongan kios. Barang-barang milik pedagang yang tersisa wajib diambil sebelum dibuang oleh pengelola Blok G.
Ucok khawatir dengan nasibnya. Pasalnya, setelah masa sewa kedua berakhir, belum ada kebijakan baru dari gubernur. Dia berharap gubernur kembali memperpanjang masa sewa secara gratis kios di lantai tiga. ’’Kan belum kelihatan hasilnya kami jualan di sini. Buat bayar retribusi harian aja kita sulit. Kalau bisa, ya diperpanjang gratisannya,’’ harapnya.
Ucok masih bertahan karena tidak punya pilihan lain. Lantas, mengapa dia tak mau meninggalkan kios dan kembali ke jalan? ’’Nggak punya duit buat bayar lapak. Kalau di sini kan gratis,’’ katanya. (bad/oni/dwi)
jawapos
Mampus dah, udah 2x 6 bulan sewa gratis masih aja sepi, sekarang mau narik sewa... Bisa jadi gedung berhantu lagi itu blok G.....
Si Joko udah ga mikirin lagi, pedagang blok G mau melarat ga makan bukan urusan dia lagi!!!!











