- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Saksi ahli Jokowi-JK sindir pernyataan Yusril
TS
uruhara16
Saksi ahli Jokowi-JK sindir pernyataan Yusril
Merdeka.com - Saksi ahli dari pihak terkait pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Saldi Isra mengkritisi pernyataan Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra yang menyebut MK jangan menjadi lembaga kalkulator. Menurut Saldi pernyataan itu kurang tepat.
"Menurut saya tidak. Tapi angka itu bisa diubah kalau kemudian dalam proses persidangan ditentukan bukti-bukti yang kuat bahwa proses berpengaruh terhadap hasil. Kalau tak ada bukti yang valid, konsep tradisional signifikansi sangat menentukan suara pasangan calon harus tetap dipegang," kata Saldi dalam persidangan PHPU di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/8).
Bukan cuma itu, Saldi pun menyindir Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang mempersoalkan hasil pilpres 9 Juli lalu. Menurutnya, jangan sampai nilai keadilan yang dicari di Mahkamah Konstitusi menafikan produk yang lahir dari Pilpres 9 Juli lalu.
"Masa iya produk yang sudah diterima menjelang hasil akhir, dipersoalkan karena hasil akhir kita tidak menang," kata Saldi.
Bahkan Saldi mengambil adagium kemenangan Jokowi-JK dalam Pilpres lalu seperti pertandingan final di Piala Dunia. Jokowi-JK dianggap seperti Jerman. Menurutnya yang merebut piala dalam pertandingan itu malah berusaha diambil lawan.
"Ini kan sama seperti Jerman sudah jadi juara, tapi karena ada pemainnya yang melanggar pemain lawan di kotak penalti, jadi piala itu dikembalikan, tak bisa begitu," selorohnya.
(mdk/bal
http://m.merdeka.com/politik/saksi-a...an-yusril.html
"Menurut saya tidak. Tapi angka itu bisa diubah kalau kemudian dalam proses persidangan ditentukan bukti-bukti yang kuat bahwa proses berpengaruh terhadap hasil. Kalau tak ada bukti yang valid, konsep tradisional signifikansi sangat menentukan suara pasangan calon harus tetap dipegang," kata Saldi dalam persidangan PHPU di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/8).
Bukan cuma itu, Saldi pun menyindir Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang mempersoalkan hasil pilpres 9 Juli lalu. Menurutnya, jangan sampai nilai keadilan yang dicari di Mahkamah Konstitusi menafikan produk yang lahir dari Pilpres 9 Juli lalu.
"Masa iya produk yang sudah diterima menjelang hasil akhir, dipersoalkan karena hasil akhir kita tidak menang," kata Saldi.
Bahkan Saldi mengambil adagium kemenangan Jokowi-JK dalam Pilpres lalu seperti pertandingan final di Piala Dunia. Jokowi-JK dianggap seperti Jerman. Menurutnya yang merebut piala dalam pertandingan itu malah berusaha diambil lawan.
"Ini kan sama seperti Jerman sudah jadi juara, tapi karena ada pemainnya yang melanggar pemain lawan di kotak penalti, jadi piala itu dikembalikan, tak bisa begitu," selorohnya.
(mdk/bal
http://m.merdeka.com/politik/saksi-a...an-yusril.html
0
24.4K
179
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan