Sebagai pria, saya dilahirkan dari keluarga yang biasa saja. Tidak ada yang istimewa pada diri saya.

Lahir sebagai anak terakhir dari 4 bersaudara pada 9 September 1976, kini berusia 38 kurang 1 bulan.
Pendidikan terakhir saya hanya sampai SMA, karena kemampuan orang tua saya hanya bisa menyekolahkan hingga SMA saja.
Kadang terbesit juga keinginan sekolah lebih tinggi setelah melihat teman-teman sebaya yang berpendidikan tinggi, bisa bekerja di perusahaan besar dengan gaji tinggi. Kehidupan mereka lebih mapan.
Tetapi saya bisa menerima hal ini, saya percaya bahwa Tuhan telah memberikan yang terbaik untuk saya. Tentu saya sangat bersyukur dengan hal tersebut, walau tidak bisa meneruskan pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam keluarga, saudara-saudara saya pun biasa saja. Tidak ada yang menonjol baik pendidikan maupun pekerjaan.

Kehidupan pribadi saya juga tidaklah istimewa.
Saya bekerja di perusahaan di kota saya tinggal sebagai karyawan yang boleh dikatakan tidak mempunyai pengaruh dalam perusahaan.
Hanya menjalani pekerjaan rutin harian, memenuhi target dari atasan, akhir bulan menerima gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Hari-hari saya jalani dengan penuh semangat tentunya, walaupun tidak terjadi ledakan-ledakan dalam kehidupan yang mempengaruhi ekonomi keluarga saya.

5 tahun lalu saya berkenalan dengan seorang gadis.
Gadis yang sederhana, baik hati, memiliki pendirian dan yang terpenting dalam dirinya adalah taat beriman.
Kami berkenalan, mengenal lebih jauh, melakukan pendekatan kemudian kami pun berpacaran.
Setahun kemudian saya pinang gadis tersebut.

Kehidupan kami sangatlah bahagia, hari-hari kami lalui dengan rasa syukur.
Hingga 6 bulan kemudian istri saya hamil.
Sesuatu yang baru bagi saya, tetapi tidak asing. Hal yang sering mendatangi mimpi saya setelah menikah. Seorang anak memanggil "Papa" kepada saya.
Ya. Saya akan menjadi seorang ayah, become a daddy.
Hal tersebut terngiang dalam telinga saya setiap hari.
Semangat saya semakin bertambah. Pekerjaan yang setiap hari saya lakukan sebagai rutinitas seakan sangat berbeda, sangat membahagiakan.
Benar-benar timbul semangat baru.

Hari-hari saya lalui dengan kebahagiaan, sambil menunggu kelahiran sikecil.
Hingga sampai bulan ke-9 tibalah hari yang ditunggu-tunggu.
Lahirlah sikecil, bayi imut yang sudah gerah tinggal dalam rahim ibunya selama 9 bulan. Disertai tangisannya yang keras melengking keseluruh ruangan. Terdengar hingga ke ruangan sebelah.
Kelahirannya diiringi tangis haru dari istri saya beserta keluarga yang telah lama menanti kehadirannya.



Benar-benar suatu keajaiban telah terjadi. Hal yang luar biasa, sebuah kehidupan baru terjadi di depan mata saya. Kebesaran Tuhan dinyatakan lewat kelahiran putri kami.
Bagi saya inilah Prestasi Pertamax saya. Saya menjadi seorang ayah, menyaksikan sebuah kehidupan baru, melihat keajaiban Tuhan terjadi sekaligus salam satu waktu.
Mungkin bagi orang lain ini juga merupakan hal yang luar biasa, tetapi bagi saya sangatlah istimewa melebihi yang lainnya. Seakan hari itu bagi saya dan istri adalah orang yang paling bahagia di dunia. Benar-benar kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

September ini sikecil akan genap berusia 3 tahun. Dia tumbuh sehat, cerdas dan sedikit nakal. Tumbuh sebagai gadis kecil yang ceria, pelengkap kebahagiaan keluarga kami. Saya berdoa setiap malam untuk sikecil agar Tuhan selalu memberkati, menjaga dan melindunginya. Agar tumbuh sebagai gadis yang baik, cerdas, tegar dan taat kepada Tuhan, Amin.