bendhol104Avatar border
TS
bendhol104
Gerimis di Suatu Malam
Aku memanggilnya kekasih
Tentu saja dia perempuan,
Sebab aku laki laki, dan tak berniat menyimpang

Gerimis satu kali pukul sepuluh malam lewat sekian
Aku menemuinya di emperan pertokoan,
Menikmati nasi goreng ikan asin, pake pete dikit
Dan segelas teh hangat legit.
Aku menyuap malu-malu
Dia tertawa seindah beludru
Kami bercakap
Berdebat
Berkesah
Serta ber ber lainnya,
Aku tetap saja tersipu

Aku memanggilnya kekasih
Meski tak dapat kubilang pacar.
Sebab tak semua pacar bisa dibilang kekasih.

Serasa ingin menandaskan malam berdua saja
Menggelayutkan rindu, yang tak pernah bisa kuhitung satu-satu
Ah....tentu saja
Karena rindu adalah ilmu hati bukan ilmu pasti.
Begitupun asmara....
Kukatakan pada air langit yang disebut gerimis
Ini cinta, bukan agama,
Jadi salahkah aku, ketika angin dengan sengaja menyibak
Dada kekasihku dibalik kemeja
Tiba-tiba aku ingin bersenggama????
Ukuran cinta itu bukan salah benar, pantas tak pantas,
Baik buruk
Ukuran cinta itu adalah rasa

Aku memanggilnya kekasih,
Dia menakar langit lalu berkata “mari kita pulang...”
Sebab malam perempuan timur itu berbatas
Lalu gerimis hilang lekas
Akupun beranjak pulang
Akupun berjanji, akan mengajaknya
Untuk mencumbui kunang-kunang dilain malam
Entah kapan....
mungkin kelak ketika cinta tak lagi membodohkan.
Diubah oleh bendhol104 14-08-2014 08:28
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan