- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polda Papua: Yang Dirusak Pagar Rumah Novela, tetapi Sebelum Pilpres


TS
asepadi19
Polda Papua: Yang Dirusak Pagar Rumah Novela, tetapi Sebelum Pilpres
tanpa panjang lebar lagi simak ke tkp gan
jadi begitulah komentar dari polda papua
sumber
Spoiler for komentar:
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Pol Sulistyo Pudjo, menegaskan bahwa rumah Novela Mawipa, saksi dari Tim Prabowo-Hatta yang bersaksi di Mahkamah Konstitusi (MK), tidak hancur karena dirusak oleh orang tak dikenal. Hanya pagar rumah yang terletak di Kampung Awaputu, Kabupaten Paniai, Papua, itu yang dirusak.
Sulistyo menegaskan pula bahwa peristiwa itu juga tidak terjadi sehari setelah Novela bersaksi membela pasangan Prabowo-Hatta dalam sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden di Gedung MK, Selasa (12/8/2014). Kejadiannya sebelum hari pencoblosan Pilpres 9 Juli lalu.
"Infonya, pagar rumahnya yang dirusak, tetapi sebelum pencoblosan," kata Kombes Sulistyo melalui pesan singkat, Kamis (14/8/2014) siang.
Sebelumnya, Tribun mencoba menghubungi pihak Polda Papua terkait informasi perusakan rumah Novela sebanyak dua kali. Rabu malam, Sulistyo mengaku belum mendapatkan informasi adanya perusakan rumah Novela.
"Belum dapat info lapangan. Siapa dia, asal rumah, dan lain-lain," katanya saat itu juga melalui pesan singkat.
Kemudian data diri Novela berikut alamat lengkap rumahnya dikirimkan ke Sulistyo, lalu Tribun kembali menghubungi Sulistyo, Kamis siang. Telepon tidak diangkat. Setelah itu, Sulistyo membalas melalui pesan singkat.
Hal serupa ditanyakan Tribun melalui pesan singkat kepada Wakil Kapolda Papua, Brigjen Paulus Waterpouw, Rabu malam. Namun, hingga siang ini belum ada balasan.
Informasi pihak Polda Papua ini bertentangan dengan pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Saat menggelar konferensi pers di Hotel Intercontinental Mid Plaza, Jakarta, Rabu (13/8/2014) petang, adik kandung calon presiden Prabowo Subianto itu mengatakan rumah Novela dihancurkan orang tak dikenal sehari setelah bersaksi dalam sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa (12/8/2014) (baca selengkapnya: Usai Bersaksi di Sidang MK, Rumah Novela Dihancurkan Hari Ini).
"Saksi yang kami datangkan dari Papua telah mengalami intimidasi. Bahkan rumah Novela dihancurkan hari ini," kata Hashim.
Hashim mengatakan, kubu Prabowo-Hatta tidak akan tinggal diam atas intimidasi yang dilakukan kepada saksi-saksinya. Langkah hukum akan segera diambil.
"Ini biadab, tidak boleh ditolerir. Tim kita akan meminta penegak hukum bertindak agar pelaku bertanggungjawab atas perbuatannya," ujar Hashim.
Hashim mengatakan, timnya sudah melaporkan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban agar para saksinya mendapatkan perlindungan.
Dalam sidang Selasa lalu, Novela menyegarkan ruang sidang MK karena logat Papua yang kental dan jawaban-jawabannya yang spontan kepada para hakim MK.
Sulistyo menegaskan pula bahwa peristiwa itu juga tidak terjadi sehari setelah Novela bersaksi membela pasangan Prabowo-Hatta dalam sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden di Gedung MK, Selasa (12/8/2014). Kejadiannya sebelum hari pencoblosan Pilpres 9 Juli lalu.
"Infonya, pagar rumahnya yang dirusak, tetapi sebelum pencoblosan," kata Kombes Sulistyo melalui pesan singkat, Kamis (14/8/2014) siang.
Sebelumnya, Tribun mencoba menghubungi pihak Polda Papua terkait informasi perusakan rumah Novela sebanyak dua kali. Rabu malam, Sulistyo mengaku belum mendapatkan informasi adanya perusakan rumah Novela.
"Belum dapat info lapangan. Siapa dia, asal rumah, dan lain-lain," katanya saat itu juga melalui pesan singkat.
Kemudian data diri Novela berikut alamat lengkap rumahnya dikirimkan ke Sulistyo, lalu Tribun kembali menghubungi Sulistyo, Kamis siang. Telepon tidak diangkat. Setelah itu, Sulistyo membalas melalui pesan singkat.
Hal serupa ditanyakan Tribun melalui pesan singkat kepada Wakil Kapolda Papua, Brigjen Paulus Waterpouw, Rabu malam. Namun, hingga siang ini belum ada balasan.
Informasi pihak Polda Papua ini bertentangan dengan pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Saat menggelar konferensi pers di Hotel Intercontinental Mid Plaza, Jakarta, Rabu (13/8/2014) petang, adik kandung calon presiden Prabowo Subianto itu mengatakan rumah Novela dihancurkan orang tak dikenal sehari setelah bersaksi dalam sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa (12/8/2014) (baca selengkapnya: Usai Bersaksi di Sidang MK, Rumah Novela Dihancurkan Hari Ini).
"Saksi yang kami datangkan dari Papua telah mengalami intimidasi. Bahkan rumah Novela dihancurkan hari ini," kata Hashim.
Hashim mengatakan, kubu Prabowo-Hatta tidak akan tinggal diam atas intimidasi yang dilakukan kepada saksi-saksinya. Langkah hukum akan segera diambil.
"Ini biadab, tidak boleh ditolerir. Tim kita akan meminta penegak hukum bertindak agar pelaku bertanggungjawab atas perbuatannya," ujar Hashim.
Hashim mengatakan, timnya sudah melaporkan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban agar para saksinya mendapatkan perlindungan.
Dalam sidang Selasa lalu, Novela menyegarkan ruang sidang MK karena logat Papua yang kental dan jawaban-jawabannya yang spontan kepada para hakim MK.
jadi begitulah komentar dari polda papua
sumber
0
1.9K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan