JAKARTA, KOMPAS.com - Taman terbuka hijau di median Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat rusak setelah dijadikan lokasi berkumpulnya massa pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam aksi damai di depan gedung Mahkamah Konstitusi.
Massa yang sejak sidang hari pertama Rabu (6/8/2014) hingga sidang hari kelima, Rabu (13/8/2014) menjadikan taman median jalan itu sebagai lokasi istirahat atau tempat duduk mereka.
Pantauan Kompas.com, taman tersebut mengalami kerusakan di beberapa lokasi. Tanaman yang tumbuh di tengah taman tersebut kini layu dan ikut rata dengan tanah. Pemandangan itu jelas terlihat saat mendekati taman yang tengah diduduki massa Prabowo-Hatta, Rabu sore.
Selain itu, terlihat pula bungkus bekas makanan dan minuman ada di taman itu.
Seorang petugas dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Supriyanto (42) mengatakan, sudah sepekan ia dan petugas taman median Jalan Medan Merdeka Barat menyapu setiap sampah yang dibuang sembarangan di taman.
Ia mengatakan, setiap hari selama aksi damai itu dilakukan, ia dan petugas lain hanya merapikan saja supaya ketika pagi hari terlihat indah dipandang.
"Sementara dirapikan nanti disulapnya setelah mereka selesai (usai pengumuman sidang MK)," kata Supriyanto sambil menyapu.
Ia mengungkapkan, setelah massa aksi pergi, ia sibuk menyapu sampah yang berserakan di taman. Seharusnya, kata dia, masyarakat sadar dan mengetahui bahwa lingkungan hijau harus dirawat bukan malah menginjak sampai rusak, apalagi sampai membuang sampah di taman.
Saat dikonfirmasi sebagai penanggung jawab aksi, Andre Rosiade mengatakan bahwa pihaknya berharap massa dapat menjaga kebersihan dan keindahan taman. Menurutnya, massa yang memilih berteduh di bawah pohon median jalan itu adalah manusiawi.
"Manusiawi sih. Mereka itu dari pagi sampai sore. Panas-panasan, ya, mereka butuh berteduh. Cuma kami harap mereka tetap jaga kebersihan," kata Andre.
Seharusnya, kata Andre, pemerintah daerah sudah menyiapkan petugas kebersihan beserta kantong-kantong plastik untuk membuang sampah yang dibuang oleh massa.
Sumber :
Kompas