- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Diam Pada Saat Yang Tepat !!.


TS
acah21
Diam Pada Saat Yang Tepat !!.

Dikisahkan bahwa ada seorang lelaki miskin yang mencari nafkahnya hanya dengan mengumpulkan kayu bakar lalu menjualnya kepasar. Hasil yang ia dapatkan hanya cukuyp untuk makan. Bahkan, kadang-kadang tak mencukupi untuk kebutuhannya. Tetapi, ia terkenal sebagai orang yang sabar.
Pada suatu hari, seperti biasanya dia pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar. Setelah cukup lama dia berhasil mengumpulkan sepikul besar kayu bakar.
Ia lalu memikulnya di pundak sambil berjalan menuju pasar. Setibanya di pasar ternyata orang-orang sangat ramai dan agak berdesakan. Karena khawatir orang-orang akan terkena ujung kayu yang agak runcing, ia lalu berteriak, "Minggir ... minggir ! kayu bakar mau lewat !."
Orang-orang pada minggir memberinya jalan dan agar mereka tidak terkena ujung kayu. Sementara, ia terus berteriak mengingatkan orang. Tiba-tiba lewat seorang bangsawan kaya raya di hadapannya tanpa mempedulikan peringatannya. Kontan saja ia kaget dan tak sempat menghindarinya.
Akibatnya, ujung kayu bakarnya tersangkut di baju bangsawan itu dan membuatnya robek. Bangsawan itu langsung marah-marah kepadanya, dan tak menghiraukan keadaan si penjual kayu bakar itu. Tak puas dengan itu, ia kemudian menyeret lelaki itu kehadapan hakim. Ia ingin menuntut gantirugi atas kerusakan bajunya.
Sesampainya di hadapan hakim, orang kaya itu menceritakan kejadiannya serta maksud kedatangannya menghadap dengan si lelaki itu. Hakim itu lalu berkata, “mungkin ia tidak sengaja.”Bangsawan itu membantah. Sementara si lelaki itu diam saja seribu bahasa. Setelah mengajukan beberapa kemungkinan yang selalu dibantah oleh bangsawan itu, akhirnya hakim mengajukan pertanyaan kepada lelaki si tukang kayu bakar itu. Namun, setiap kali hakim itu bertanya, ia tak menjawab sama sekali, ia tetap diam.
Setelah beberapa pertanyaan tak dijawab berlalu, sang hakim akhirnya berkata kepada bangsawan itu, “Mungkin orang ini bisu, sehingga dia tidak bisa memperingatkanmu ketika di pasar tadi.”
Bangsawan itu agak geram mendengar perkataan hakim itu. Ia lalu berkata, “Tidak mungkin! Ia tidak bisu wahai hakim. Aku mendengarnya berteriak di pasar tadi. Tidak mungkin sekarang bisu!” Dengan nada emosi. “Pokoknya saya tetap minta ganti,” lanjutnya.
Dengan tenang sambil tersenyum sang hakim berkata, “Kalau engkau mendengar teriakannya, mengapa engkau tidak minggir? Jika ia sudah memperingatkanmu, berarti ia tidak bersalah. Anda yang kurang memperdulikan peringatannya.”
Mendengar keputusan hakim itu, bangsawan itu hanya bisa diam dan bingung. Ia baru menyadari ucapannya ternyata menjadi bumerang baginya.
Akhirnya ia pun pergi. Dan, lelaki tukang kayu bakar itu pun pergi. Ia selamat dari tuduhan dan tuntutan bangsawan itu dengan hanya diam.
Spoiler for SUMUR:
0
1.3K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan