Mau tau gimana cara membersihkan patung monas & Patung Pancoran? Cekidot!!
TS
jetjenkinz
Mau tau gimana cara membersihkan patung monas & Patung Pancoran? Cekidot!!
Spoiler for no repost:
Agan pasti tau dong patung diponegoro yang ada di monas & patung dirgantara yang lebih dikenal dengan sebutan patung pancoran.
Keduanya adalah icon kota Jakarta, masing2 memiliki nilai historis dan estetis.
Spoiler for patung diponegoro:
Dibuat berdasarkan gagasan bekas Konsul General Italia di Indonesia Dr. Mario Pitta. Dia adalah seorang pengusaha besar Italia yang terkenal sangat mengagumi dan mencintai Indonesia. Selama menjabat sebagai konsul, ia bercita-cita menghadiahkan sesuatu sebagai kenang-kenangan kepada bangsa Indonesia. Keinginan tersebut pada tahun 1963 dinyatakan kepada Dubes RI di Italia yang waktu itu dijabat Hadi Thayeb dan disarankan untuk membuat patung para pahlawan nasional Indonesia, ternyata yang dipilih adalah Pangeran Diponegoro.
Patung Diponegoro dibuat seorang pemahat kenamaan Italia yakni Cobertaldo, yang dikirim langsung oleh Dr. Mario Pitta ke Indonesia. Untuk memulai pekerjaan tersebut, Cobertaldo ditugaskan mengadakan penelitian mengenai berbagai tipe orang Indonesia sambil mempelajari sejarah dan kebudayaan Indonesia. Berhari-hari ia mempelajari berbagai macam posisi kuda yang sering dipakai Diponegoro. Setelah meresapi perjuangannya, dibuatlah patung tersebut, sang pangeran berjubah dan bersorban putih sedang menunggang kuda putih dengan kedua kaki depan diangkat ke atas. Dibuat dengan bahan perunggu dan dikerjakan selama setahun pada 1965 di Italia. Setelah dikirim ke Jakarta, patung tersebut diletakkan di dalam Taman Monas sebagai pintu gerbang dari Monumen Nasional.
Spoiler for Patung dirgantara:
Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana.
Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965.
Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat.
Proses pemasangan Patung Dirgantara sering ditunggui oleh Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.[1]
Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun 1966. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia.
tapi apa agan tau gimana patung2 itu dirawat & dibersihkan?
TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta tengah membersihkan Patung Dirgantara alias Patung Pancoran dan Patung Diponegoro di Taman Monas. Kedua patung itu dibersihkan karena sudah mengalami korosi, keausan, dan teroksidasi.
Ahli Konservasi yang ditunjuk oleh Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi, Herbertus Sadirin mengatakan, pembersihan kedua patung ikon Jakarta dilakukan dengan menggunakan dua cara.
Pertama, menggunakan jeruk nipis. Herbertus menyebut setidaknya diperlukan 25-30 kilogram jeruk nipis untuk membersihkan Patung Pancoran. Sedangkan untuk Patung Dirgantara dibutuhkan sebanyak 10-15 kilogram jeruk nipis.
Menurut dia, penggunaan jeruk nipis untuk melarutkan berbagai akumulasi endapan, baik debu dan kotoran lainnya. Karena jeruk nipis mengandung asam sitrat. "Cara ini telah kami lakukan di Istana Bogor dan berhasil," kata dia di Balai Kota, Selasa, 12 Agustus 2014.
Sisa kotoran yang tak bisa dibersihkan jeruk nipis, ia melanjutkan, baru cara kedua: penggunaan bahan kimia alkali gliserol. "Penggunaan kimia setelah memakai jeruk nipis," ucapnya.
Ia menyebut dana untuk membersihkan kedua patung mencapai Rp 566 juta. Ia mengatakan, kegiatan pembersihan dimulai sejak tahun lalu. Tahun lalu ada lima patung yang telah dibersihkan. Jika ditotal dengan tahun ini, sudah ada tujuh patung yang telah dibersihkan dari 22 patung yang ada di Jakarta. "Ke depan kami akan terus bersihkan sisanya."