- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pindah Frekuensi, Smartfren Rogoh Minimal Rp 3 Triliun


TS
XinHua.News
Pindah Frekuensi, Smartfren Rogoh Minimal Rp 3 Triliun
MedanBisnis - Jakarta. Smartfren Telecom harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk boyongan migrasi frekuensi dari 1.900 MHz ke 2,3 GHz. Tapi itu dinilai sebanding dengan kompensasi spektrum yang didapat dengan pita selebar 30 MHz.
Menurut Ridwan Effendi, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), untuk biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi di spektrum yang baru nanti Smartfren diperkirakan harus mengeluarkan biaya Rp 3 triliun lebih.
"Itu hitung-hitungan sederhana dari referensi BHP penyelenggara BWA sekarang (di 2,3 GHz). Resminya belum tahu berapa," demikian kalkulasi Ridwan, Selasa (12/8).
Dengan lisensi seluler yang dimiliki Smartfren, biaya yang dikeluarkan untuk BHP frekuensi dengan masa berlaku izin selama 10 tahun bisa dipastikan akan lebih dari Rp 3 triliun.
"Total BWA nasional kan Rp 500 miliar per 15 MHz. Jadi kalau 30 MHz ya Rp 1 triliun plus upfront fee Rp 2 triliun plus faktor Jartaplok ke seluler," jelas Ridwan lebih lanjut.
Direktur Smartfren Merza Fachys saat dikonfirmasi juga belum bisa memastikan uang yang akan dikeluarkan untuk BHP frekuensi nanti di 2,3 GHz. "Resminya nanti, nilai BHP akan dikeluarkan Kepmen tersendiri. Tapi dari dari corat-coret awal bisa lebih dari Rp 3 triliun," ungkapnya. (dtn)
http://medanbisnisdaily.com/news/rea.../#.U-nzaUCdMwo
3 triliun gan
xinhua news melaporkan
Menurut Ridwan Effendi, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), untuk biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi di spektrum yang baru nanti Smartfren diperkirakan harus mengeluarkan biaya Rp 3 triliun lebih.
"Itu hitung-hitungan sederhana dari referensi BHP penyelenggara BWA sekarang (di 2,3 GHz). Resminya belum tahu berapa," demikian kalkulasi Ridwan, Selasa (12/8).
Dengan lisensi seluler yang dimiliki Smartfren, biaya yang dikeluarkan untuk BHP frekuensi dengan masa berlaku izin selama 10 tahun bisa dipastikan akan lebih dari Rp 3 triliun.
"Total BWA nasional kan Rp 500 miliar per 15 MHz. Jadi kalau 30 MHz ya Rp 1 triliun plus upfront fee Rp 2 triliun plus faktor Jartaplok ke seluler," jelas Ridwan lebih lanjut.
Direktur Smartfren Merza Fachys saat dikonfirmasi juga belum bisa memastikan uang yang akan dikeluarkan untuk BHP frekuensi nanti di 2,3 GHz. "Resminya nanti, nilai BHP akan dikeluarkan Kepmen tersendiri. Tapi dari dari corat-coret awal bisa lebih dari Rp 3 triliun," ungkapnya. (dtn)
http://medanbisnisdaily.com/news/rea.../#.U-nzaUCdMwo
3 triliun gan
xinhua news melaporkan
0
3.8K
36


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan