JAKARTA - Calon presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), mendapat kecaman dari Suciwati, istri mendiang pejuang HAM, Munir Said Thalib, lantaran mengangkat AM Hendropriyono sebagai penasehat Tim Transisi.

Hendropriyono dinilai tidak layak menjadi penasihat Tim Transisi Jokowi karena diduga terlibat kasus HAM Talangsari tahun 1989. Saat itu Hendro menjabat sebagai Komandan Korem Garuda Hitam, Lampung.

Menanggapi hal itu, Jokowi menyatakan bahwa setiap individu bebas mengutarakan pendapat untuk menilai langkah yang diambil.

"Ya enggak apa-apa. Semua bebas memberikan pendapat, opini, tapi kan jug belum jelas, kan baru diduga. Kasihan beliau (Hendropriyono) yang bersangkutan," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/8/2014).

Pemilihan Hendro sebagai penasihat, karena Jokowi menilai Hendro mampu menjabat dan mengayomi tim transisi yang dibentuknya.

Sebelumnya, Suciwati menyatakan pengangkatan Hendro sebagai penasihat Tim Transisi, menunjukkan Jokowi tidak menepati janji akan menghukum pelanggar HAM.

Padahal, lanjut dia, Jokowi dipilih musisi, aktivis dan masyarakat umumnya, salah satunya karena visi-misi yang mendukung penegakan HAM dan berjanji membawa pelanggar HAM ke pengadilan.

"Tetapi ketika dia angkat Hendropriyono menunjukkan niat tidak baik. Makanya kita harus dorong dan ingatkan Jokowi, kalau mau memimpin negara ini di ruang berbeda seperti presiden terdahulu. Kalau tidak akan mendukung apa yang dilakukan dalam ruang demokrasi, kita juga akan sorot kerja dia apalagi soal pelanggaran HAM," katanya kepada Okezone.


http://pemilu.okezone.com/read/2014/...enggak-apa-apa