- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
17 Buku Kontemporer Indonesia Yang Wajib Agan Baca


TS
SonyBukanSoni
17 Buku Kontemporer Indonesia Yang Wajib Agan Baca








Welcome gan, ga usah panjang lebar nih kali ini

17
BukuKontemporer
Yang Wajib
Agan
Baca
BukuKontemporer
Yang Wajib
Agan
Baca
Mari kita mulai gan


Quote:
Apa itu Kontemporer ?
Seni Kontemporeradalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan dari wacana pascamodern (postmodern art) dan pascakolonialisme yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman.
Secara awam seni kontemporer bisa diartikan sebagai berikut:
Seni Kontemporeradalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan dari wacana pascamodern (postmodern art) dan pascakolonialisme yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman.
Secara awam seni kontemporer bisa diartikan sebagai berikut:
- Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, anarki, omong kosong, hingga aksi politik.
- Punya gairah dan nafsu “moralistik” yang berkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis.
- Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan, sebagai aktualitas berita yang fashionable.

Buku #1
Quote:
Spoiler for Cover #1:

Buku ini merupakan novel pertama Ayu Utami yang diikutsertakan dalam lomba Sayembara Novel yang diadakan Dewan Kesenian Jakarta. Sampai tahun 2011 sudah dicetak ke-28 kali, hal yang mampu mencetak rekor menandingi karya sastra seperti Siti Nurbaya karya Marah Rusli. Buku yang terlahir di zaman pra-reformasi, masih dalam kungkungan kekuasaan Orde Baru ini mampu memberi angin segar dalam keberaniannya mengungkapkan ide-ide krusial maupun kontroversial di mata penguasa pada waktu itu. Namun akhirnya buku ini diterima oleh masyarakat Indonesia, dan mendapat penghargaan Prince Claus Award tahun 2000...
... Dari segi tekstur bahasa, eksplorasi pilihan kata Ayu mampu membawa pembaca ikut hanyut dalam pusaran cerita, kepahitan, penderitaan tokohnya yang dimarginalkan. Meskipun karya ini terdapat sisi sensitif dan vulgar namun ranah fiksi adalah pengejawantahan dari kenyataan yang tidak perlu dibuktikan dengan data-data yang berada dalam dunia realita, hal ini cukup apa yang digambarkan dan dilukiskan merupakan representasi dari kehidupan individu-individu yang ada di dunia realita...
Buku #2
Quote:
Spoiler for Cover #2:

Rosihan Anwar membuka kembali catatan kecilnya yang tersebar dalam berbagai publikasi di media cetak nasional. Melalui catatan-catatan itu Rosihan Anwar mencatat segala detail peristiwa yang terjadi dalam sejarah republik. Beberapa artikel pembuka membawa pembaca untuk memahami lebih baik mengenai Timor Timur dan Aceh. Rosihan Anwar banyak menulis tentang riwayat yang menjadi asal-muasal sejarah Timor-Timur sejak jadi bagian provinsial dari Portugis.
Kemudian, semua bagian sejarah yang sekarang nampak sudah di"peti es"kan dicairkan kembali. Tentang bagaimana hubungan keinginan rakyat Timor serta pengaruh hegemoni Amerika Serikat dalam usahan integrasi Timor ke dalam kedaulatan NKRI. Menarik, karena membuka wawasan lebih jauh sehingga pembaca dapat membuat perbandingan dengan "fakta" sejarah yang selalu dimunculkan lewat buku-buku pelajaran sejarah...
Overall, banyak sekali lintasan waktu dan peristiwa yang terekam dari pena Rosihan Anwar. Seperti judulnya: Sejarah Kecil (Petite Histoire), Rosihan Anwar mengajak kita berkelana, berkeliling menyusuri petak-petak kecil yang menyimpan sejarah besar. Tidak sedikit korelasi antara kejadian-kejadian yang selama ini telah diketahui bersama dengan potongan sketsa-sketsa kecil itu. Dengan demikian, sejarah bukan lagi hal yang bersifat statis...
Buku #3
Quote:
Spoiler for Cover #3:

Buku Goenawan Mohamad ini berupa 99 esei liris pendek yang berangkat dari aforisme, mengikuti jejak Percikan Permenungan karya Roestam Effendi di tahun 1930-an. Angka “99″, dengan berasosiasi kepada 99 nama Tuhan menurut tradisi Islam, juga mengesankan ketidak -selesaian.
Isinya pada umumnya merupakan eksplorasi saat-saat religious, pengalaman puitis, juga renungan tentang Tuhan, iman, kematian dan kekuasaan.
Dalam mengembangkan pemikirannya, Goenawan Mohamad mengolah dan mengritik percikan filsafat Eropa (Heidegger, Levinas, Derrida, Marion, dan Badiou, misalnya), dan filsafat Islam, khususnya, Ibn Sina, Al-Ghazali serta Ibn Rusdh. Ia juga memakai bahan-bahan dari sastra Jawa klasik. Salah satu eseinya menunjukkan persamaan Serat Cabolek (khususnya tentang pertemuan Bima dengan Dewa Ruci) dengan meditasi Cartesian tentang subyek.
Buku #4
Quote:
Spoiler for Cover #4:

Membincang erotisme dalam novel Indonesia, nama Dinar Rahayu acap kali disebut. Ini lantaran novelnya, Ode untuk Leopold Van Socher Masoch, di beberapa bagian memuat adegan yang cukup erotis. Novel ini mengupas tema seputar masokisme dan perilaku transeksual dipadukan dengan mitologi. Dara manis berkerudung ini sangat menggandrungi mitologi, khususnya mitologi Yunani. Minat yang barangkali tak ada hubungannya dengan studi yang pernah ditempuhnya di jurusan kimia ITB.
Sempat tersiar kabar, bahwa gara-gara novelnya, gadis yang masih senang melajang ini diberhentikan dari pekerjaannya sebagai tenaga pengajar di lembaga pendidikan milik sebuah yayasan Islam di Bandung.
Namun, berkat novelnya juga Dinar jadi sering mendapat undangan untuk mengisi acara-acara sastra. Di antaranya, pernah diundang Komunitas Utan Kayu pada acara "Panggung Cerpen Indonesia Mutakhir" (2003) dan menjadi peserta "Festival Sastra Internasional Utan Kayu" di Lampung (2005).
Buku #5
Quote:
Spoiler for Cover #5:

“Membaca tulisan Butet saya merasa menjadi Orang Rimba. Sungguh, saya merasa tercerahkan. Selamat atas tulisan ini. Semoga Orang Rimba dan lingkungannya menjadi lebih baik lagi. Amin”
(Iwan Fals, musisi)
“Saya jadi ingat orang Baduy, Banten Selatan, yang tidak butuh sekolah. Kata mereka, mendingan bodoh daripada pintar buat minterin orang lain. Bagi saya, buku ini merupakan gambaran anak muda Indonesia, yang mau hidup berbagi dengan orang yang terpinggirkan dari arus modernisasi. Butet memberi contoh lewat buku ini, bahwa ilmu yang kita miliki harus dibagikan kepada orang lain yang kesulitan menjangkaunya. Butet ternyata sudah melampaui generasinya, yang umumnya menyukai cara ‘seduh langsung dimakan’. Semoga muncul generasi pionir seperti Butet di negeri ini. Berbagi itu indah!”
(Gola Gong, pengelola Rumah Dunia)
"Siapa yang berhak membuat definisi dan mengklaim diri sebagai yang paling ’beradab’? Catatan Butet memperlihatkan kelumpuhan teori di hadapan pengalaman manusia dan fakta-fakta tentang keseharian mereka. Sebaliknya, si pemilik pengalaman itulah yang paling berhak atas definisi dan teori tentang diri dan kehidupannya.
Buku ini mengoreksi banyak hal yang secara umum diasumsikan, diyakini, dan disebarkan oleh kaum cerdik pandai, politisi, pengusaha, pemimpin agama, dan siapa pun pemegang kekuasaan dominan. Seluruh isinya membawa saya pada perenungan panjang tentang makna peradaban, dan tentang ’keindonesiaan’. Kerja masih jauh dari selesai.... Terima kasih, Butet!”
(Maria Hartiningsih, jurnalis senior Harian KOMPAS, memfokuskan diri pada isu-isu HAM )
Buku #6
Quote:
Spoiler for Cover #6:

Melihat "Mereka Bilang, Saya Monyet!" saya agak kurang suka dengan covernya. Terlalu minim dan kelam. Dan melongok isi cerita, banyak yang saya keluhkan di atas kerap saya temui dalam membaca cerpen demi cerpen di buku ini.
Yang jelas, membaca buku ini, memang perlu kedewasaan. Djenar Maesa Ayu beberapa kali mengisahkan sifat munafik, yang ditampilkan dengan "membentuk" karakterisasi hewan pada tokoh-tokoh di cerpennya. Beberapa kisah digambarkan dengan isi yang vulgar (tidak merujuk pada kata-kata yang dipakai).
Ada satu kisah yang sangat unik, SMS. Djenar menulis kisahnya hanya dengan bentuk SMS-SMS yang dikirimkan oleh tokohnya. Karakter dan isinya sangat sederhana, sesederhana dan sesingkat bahasa SMS. Sayangnya dengan merangkaikan urutan bacanya, isi cerita SMS ini dapat dengan mudah ditebak. Namun, bagi saya, SMS adalah kisah yang paling menarik, dilihat dari bentuk dan ceritanya. (kumembaca.blogspot.com/)
Buku #7
Quote:
Spoiler for Cover #7:

Pondok pesantren bukanlah penjara. Pondok pesantren juga bukan rumah sakit. Tetapi Pondok pesantren adalah tempat untuk merubah sikap yang kliru menjadi benar sekaligus menyembuhkankan pikiran yang sakit, dan menyehatkan jiwa yang sembuh...
Walau tak pernah mondok, saya sendiri terksan dengan kisahnya. Kisah Alif ini persis plek dengan kisah saya pribadi yang sejak kelas 3 Kejuruan mengikuti pengajian di Majelis Talim yang disana kehidupannya boleh dibilang hampir mirip seperti kisah Alif. Bedanya kalau di Majelis Talim yang saya ikuti bila makan/minum sambil berdiri, nyerobot masuk kamar mandi tanpa permisi, tidak menggunakan pakaian putih dan tidak menggunakan rok waktu pengajian maka tidak dibebani hukuman/ tidak dijadikan jasus, tetapi dibiarkan saja dengan kesadaran sendiri.. (ceritayuni.blogdetik.com)
Buku #8
Quote:
Spoiler for Cover #8:

Novel Supernova Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh dengan tebal 318 halaman ini memang menawarkan sesuatu yang berbeda dari novel-novel konvesional. Model penceritaannya yang bolak-balik antara Dimas-Ruben, Re-Rana, Diva, dan Supernova bisa dikatakan unik dan baru. Belum lagi bahasanya yang puitis, dan penuh dengan muatan sains membuat novel ini semakin kaya.
Tentang pembaruan dan keunikan novel KPBJ dalam mengeklorasi sains lewat fiksi, sudah banyak kalangan sastra mengakuinya. Taufiq Ismail mengemukakan bahwa pembaruan yang dilakukan pengarang Supernova adalah salah satu kesegaran baru yang muncul dalam sastra Indonesia. Penelusuran nilai lewat sains, spriritual dan percintaan yang cerdas, unik dan mengguncang. Juga Jakob Sumardjo yang menyatakan bahwa Supernova menilai argumentasi-argumentasi baru terhadap nilai lama sehingga pembaca memiliki persepsi baru tentang keberadaannya. (fiksi-sains.blogspot.com/)
Buku #9
Quote:
Spoiler for Cover #9:

9. Ayat-ayat Cinta (Habiburrahman El Shirazy)
Fokus utama cerita ini sebenarnya adalah cinta. Tapi penulis membungkusnya dengan koridor islami. Klimaks konflik dimulai saat Fahri menikahi seorang wanita bernama Aisha, yang merupakan keturunan beberapa Negara yakni Palestina, Turki dan Jerman. Ia digambarkan sebagai wanita dengan mata yang menawan. Ia menggunakan cadar, cerdas, kaya, cantik dan semua sifat sempurna lainnya. Fahri yang anak seorang pedangang tape ketan cukup mendapatkan berkah luar biasa dengan menikahi seorang putri milyarder, si Aisha ini. Kisah kemudian bergulir pada sosok Maria, gadis cantik penganut Kristen Koptik yang merupakan tetangga Fahri. Dan, entah beruntung atau memang takdir penulis, ia membuat Maria jatuh hati pada Fahri. Perasaannya bahkan tak hilang sekalipun Fahri telah menikah. Selain Maria, ada pula Noura yang pada akhirnya menuduh Fahri hendak merudapaksanya karena ia menolak cinta Noura. Klise memang, tapi toh cerita ini sanggup membuat banyak orang membeli buku ini.
(sinopsisnovelku.blogspot.com)
Buku #10
Quote:
Spoiler for Cover #10:

10. 5cm (Donny Dhirgantoro)
“5cm” mempunyai banyak kelebihan seperti menggunakan bahasa yang mudah dipahami, memiliki alur cerita yang menarik, tidak hanya percintaan tetapi juga persahabatan dan kasih sayang. Pesan moral yang disampaikan pun sangat menarik sehingga mampu mengobsesi pembaca untuk mengejar semua impiannya agar menjadi kenyataan. Tokoh dalam cerita digambarkan pengarang dengan sangat jelas, melalui ciri-ciri fisik dan penggambaran sifat.
Kehebatan penulis terlihat saat menggambarkan dengan detail perjalanan mereka. Nuansa jiwa muda di 5 cm sangat kuat, semangat dan tekad yang selalu mengiringi langkah mereka. Sebuah novel yang dapat menambah motivasi dan kepercayaan diri untuk bisa meraih impian dengan bekal semangat dan tidak kenal lelah. (rahmaadani.wordpress.com)
0
7.9K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan