- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tips Lancar Berbasa Inggris
TS
estolagi
Tips Lancar Berbasa Inggris

Halo, selamat datang di thread sederhana yang gak ada apa-apanya.
Karena gue bukan termasuk orang yang suka basa-basi, langsung aja ke TKP!

Quote:
Bahasa Inggris merupakan bahasa dunia. Bisa dibilang sangat penting. Kalo lo ke luar negri, terus pengen boker, cari-cari toilet umum. Ntar ngomong ke penjaganya gimana? Ya kemungkinan besar pake bahasa Inggris. Intinya penting.
Quote:
I’m saying that I said that it’s not fully true, bud. Gak perlu bakat untuk bisa, (walaupun memang yang berbakat lebih cepat bisa), gak perlu les di sana sini untuk bisa (ada seseorang yang lancar berbahasa Inggris, tapi terakhir kali les bahasa Inggris cuma kelas 1 SMP, ga nyampe setahun). Kenapa begitu? Buktinya Joe Taslim lancar banget Inggrisnya. Perlu bukti lagi? Buktinya lagi orang Inggris lancar ngomong Inggrisnya (lho?).
Anyone can speak, but only a few of these can be great by learning hard, InsyaAllah. Gue juga belum bisa betul bahasa Inggris, masih gagap dan berantakan. Tapi sedikit banyak bisa kasih tips dikit. Cekidot.
Anyone can speak, but only a few of these can be great by learning hard, InsyaAllah. Gue juga belum bisa betul bahasa Inggris, masih gagap dan berantakan. Tapi sedikit banyak bisa kasih tips dikit. Cekidot.
Quote:
Find Out Which Is Which
Pertama kali yang harus kita pahami adalah, di mana sih letak kelemahan kita dalam berbahasa Inggris? Perbaiki yang itu dulu, sekalian yang lain yang sudah lumayan lancar ikut mengiringi. Misalnya kalau kita kesulitan dalam membaca tulisan ber-text English, maka yang itu dulu yang kita perbaiki. Pokoknya masalah tersulit yang menghalangi, itu dulu yang kita pangkas.
Pertama kali yang harus kita pahami adalah, di mana sih letak kelemahan kita dalam berbahasa Inggris? Perbaiki yang itu dulu, sekalian yang lain yang sudah lumayan lancar ikut mengiringi. Misalnya kalau kita kesulitan dalam membaca tulisan ber-text English, maka yang itu dulu yang kita perbaiki. Pokoknya masalah tersulit yang menghalangi, itu dulu yang kita pangkas.
Quote:
Solve that/those Basic Problem(s)
Setelah kita tahu dan sadar, bahwa kita lemah di sini atau di situ, nah, saatnya menuju sasaran. Di sinilah gue akan sedikit jabarkan:
Reading. Bila kita punya masalah di sini, tidak sulit. Tapi tidak bisa terburu-buru. Pengalaman belajarku bertuah, kalau kita paksa baca tulisan tingkat tinggi untuk melatih cara baca yang masih kacau balau, maka bisa diprediksi hasilnya tidak akan optimal. Kita bisa mulai dari kata perkata. Cobalah ucapkan dengan benar dan pas vocabs dalam bahasa Inggris. Bila sudah lumayan, bisa beralih ke tulisan-tulisan pendek untuk buku SMP atau SMA. Pilih yang bacaannya tidak susah. Nah, kalau sudah lumayan mantap baru belajar yang buku-buku tebal atau film yang subtitle-nya bahasa Inggris. *kayak film korea*
Listening. Nah, yang ini gue belum berani banyak ngemeng, soalnya gue juga belum bisa.
Sekarang aku masih melatihnya, cara yang bisa aku bagi, cari teman ngomong (kalo gue, kalau gak punya, ngomong sama cermin atau ngomong sendiri, heheh), atau nonton film barat kartun yang tidak ada artinya. Film kartun kan di dubbing, jadi biasanya bahasa Inggrisnya lebih jelas, setahu gue sih
. kalau udah lancar, nonton yang lebih berat, film orang, atau bila perlu film 3D. 
Speaking. Inilah yang orang suka salah kaprah, katanya kalo bisa ngomong berarti skill lainnya juga lancar. Belum tentu, loh, kalau ngomongnya asal ngomong belum tentu bisa academic writing atau listening. Tapi kalo punya masalah di situ, sekali lagi ga perlu tergesa-gesa. Coba dulu yang gampang-gampang, seperti “how are you”, “you’re cute” (thank you
). Kalau gue sih suka mengulang-ngulang yang aku dengar atau tonton, atau kata-kata andalanku *hoho. Setelah agak lancar, coba ganti subjeknya, ganti kata kerjanya, dll. Misalnya kalau udah lancar bilang “do you wanna know why I am good in wrting?”, aku coba ganti do jadi did, why jadi how. Lama-lama lancar. Coba aja.
Writing. Writing inilah yang sebenarnya skill terhebat yang dimiliki seorang English Man. Di bawahnya ada reading, speaking, dan terakhir listening. Masalah writing kompleks sekali dengan kemampuan grammar kita, structure, dan vocab, selain kemampuan menulis juga. Jadi menurut gue kalau mau bisa lancar writing coba dulu meningkatkan dasar-dasarnya.
Grammar. Tips dari gue cuma satu. Jangan menghafal pattern/formula materinya. Tapi pahami bagaimana kita menggunakannya. Kalau cara gue sih gimana caranya gue harus bisa membedakan suatu bentuk dengan bentuk lainnya. Misalnya kapan pake to infinitive dan kapan pake gerund, kapan past tense dan kapan present tense, kapan conditional tipe I, II, dan III, dll. Dengan begitu bisa mengerti kapan dan bagaimana kita menggunakannya.
Vocabularies. Ini juga masalah, Sob, lack of vocabularies sangat menjadi kendala saat orang bicara. Dulu gue suka mencampur-campurnya. Ingat sekali dulu gue mengatakan saat retelling story “It will be rancu”. Haha, sampai sekarang masih ingat rancu dalam bahasa Inggris. Cara gue sih begitu, kalau belum bisa campur-campur aja dulu, wong gak ada yang bakal makan kita kalau kita salah (untuk kegiatan sehari-hari). Asal jangan campur-campur terus aja. Nah, cara lainnya, kalau misalnya udah tahu kata “cantik” dalam bahasa Inggris, kenapa tidak cari tahu “mempercantik”? Dengan begitu kan satu kata dasar kita bakal punya banyak vocabs. Atau bisa juga membedakan penggunaan suatu kata dengan kata lainnya, seperti di sini. Dengan begitu akan lebih ingat, insya Allah.
Setelah kita tahu dan sadar, bahwa kita lemah di sini atau di situ, nah, saatnya menuju sasaran. Di sinilah gue akan sedikit jabarkan:
Reading. Bila kita punya masalah di sini, tidak sulit. Tapi tidak bisa terburu-buru. Pengalaman belajarku bertuah, kalau kita paksa baca tulisan tingkat tinggi untuk melatih cara baca yang masih kacau balau, maka bisa diprediksi hasilnya tidak akan optimal. Kita bisa mulai dari kata perkata. Cobalah ucapkan dengan benar dan pas vocabs dalam bahasa Inggris. Bila sudah lumayan, bisa beralih ke tulisan-tulisan pendek untuk buku SMP atau SMA. Pilih yang bacaannya tidak susah. Nah, kalau sudah lumayan mantap baru belajar yang buku-buku tebal atau film yang subtitle-nya bahasa Inggris. *kayak film korea*
Listening. Nah, yang ini gue belum berani banyak ngemeng, soalnya gue juga belum bisa.
Sekarang aku masih melatihnya, cara yang bisa aku bagi, cari teman ngomong (kalo gue, kalau gak punya, ngomong sama cermin atau ngomong sendiri, heheh), atau nonton film barat kartun yang tidak ada artinya. Film kartun kan di dubbing, jadi biasanya bahasa Inggrisnya lebih jelas, setahu gue sih
. kalau udah lancar, nonton yang lebih berat, film orang, atau bila perlu film 3D. 
Speaking. Inilah yang orang suka salah kaprah, katanya kalo bisa ngomong berarti skill lainnya juga lancar. Belum tentu, loh, kalau ngomongnya asal ngomong belum tentu bisa academic writing atau listening. Tapi kalo punya masalah di situ, sekali lagi ga perlu tergesa-gesa. Coba dulu yang gampang-gampang, seperti “how are you”, “you’re cute” (thank you
). Kalau gue sih suka mengulang-ngulang yang aku dengar atau tonton, atau kata-kata andalanku *hoho. Setelah agak lancar, coba ganti subjeknya, ganti kata kerjanya, dll. Misalnya kalau udah lancar bilang “do you wanna know why I am good in wrting?”, aku coba ganti do jadi did, why jadi how. Lama-lama lancar. Coba aja.Writing. Writing inilah yang sebenarnya skill terhebat yang dimiliki seorang English Man. Di bawahnya ada reading, speaking, dan terakhir listening. Masalah writing kompleks sekali dengan kemampuan grammar kita, structure, dan vocab, selain kemampuan menulis juga. Jadi menurut gue kalau mau bisa lancar writing coba dulu meningkatkan dasar-dasarnya.
Grammar. Tips dari gue cuma satu. Jangan menghafal pattern/formula materinya. Tapi pahami bagaimana kita menggunakannya. Kalau cara gue sih gimana caranya gue harus bisa membedakan suatu bentuk dengan bentuk lainnya. Misalnya kapan pake to infinitive dan kapan pake gerund, kapan past tense dan kapan present tense, kapan conditional tipe I, II, dan III, dll. Dengan begitu bisa mengerti kapan dan bagaimana kita menggunakannya.
Vocabularies. Ini juga masalah, Sob, lack of vocabularies sangat menjadi kendala saat orang bicara. Dulu gue suka mencampur-campurnya. Ingat sekali dulu gue mengatakan saat retelling story “It will be rancu”. Haha, sampai sekarang masih ingat rancu dalam bahasa Inggris. Cara gue sih begitu, kalau belum bisa campur-campur aja dulu, wong gak ada yang bakal makan kita kalau kita salah (untuk kegiatan sehari-hari). Asal jangan campur-campur terus aja. Nah, cara lainnya, kalau misalnya udah tahu kata “cantik” dalam bahasa Inggris, kenapa tidak cari tahu “mempercantik”? Dengan begitu kan satu kata dasar kita bakal punya banyak vocabs. Atau bisa juga membedakan penggunaan suatu kata dengan kata lainnya, seperti di sini. Dengan begitu akan lebih ingat, insya Allah.
Quote:
Don’t only focus to one subject
Gie suka lihat orang hanya belajar yang ituuuu doang, kalau bukan bosan ya cuma itu juga yang bakal dikuasai. Dan lagi, skills dalam bahasa Inggris itu saling terikat dan terkait. Jadi kalau mau bisa speaking, kita harus punya banyak kosakata. Kalau mau bisa writing, setidaknya kita harus ngerti grammar dan bisa reading. Gitu, buddies.
Gie suka lihat orang hanya belajar yang ituuuu doang, kalau bukan bosan ya cuma itu juga yang bakal dikuasai. Dan lagi, skills dalam bahasa Inggris itu saling terikat dan terkait. Jadi kalau mau bisa speaking, kita harus punya banyak kosakata. Kalau mau bisa writing, setidaknya kita harus ngerti grammar dan bisa reading. Gitu, buddies.

Quote:
Don’t just do learning once a year
Kita tidak akan berprasangka bila seseorang berhenti dan tersendat-sendat belajar bukan karena malas, tapi karena nyerah, “Wah, gue gak berbakat”. Bahasa Inggris itu sama kayak olahraga atau menulis, harus rajin, gak bisa sebulan sekali meskipun seharian penuh ngadep buku. Lima menit aja (tapi tiap hari) kita sisihkan untuk mampir ke catatan kita. Insya Allah lebih efektif. Kapasitas otak kita kan terbatas, kalau sekali masuk berton-ton gak bakal muat, apalagi kalau kita paksa, malah bikin pusing.
Kita tidak akan berprasangka bila seseorang berhenti dan tersendat-sendat belajar bukan karena malas, tapi karena nyerah, “Wah, gue gak berbakat”. Bahasa Inggris itu sama kayak olahraga atau menulis, harus rajin, gak bisa sebulan sekali meskipun seharian penuh ngadep buku. Lima menit aja (tapi tiap hari) kita sisihkan untuk mampir ke catatan kita. Insya Allah lebih efektif. Kapasitas otak kita kan terbatas, kalau sekali masuk berton-ton gak bakal muat, apalagi kalau kita paksa, malah bikin pusing.
Quote:
Just Dare To Try
Inilah yang gue ingin sekali pembaca (dan gue sendiri) ingat betul. Jangan sekali-kali kita merasa rendah diri bahwa kita gak mampu. Bedakanlah rendah diri dan rendah hati. Lama-lama bisa fakir nikmat. Hehe. Gak perlu malu nyoba pake bahasa Inggris, toh anak kecil bisa jalan harus belajar dari ngerangkak waktu bayi, kan? Ajak yang pinter (dan pinter ngajar) belajar bahasa Inggris bareng-bareng. Suatu saat nanti akan kita rasakan manfaat dari bahasa yang kita pelajari, insya Allah. Contoh yang gue punya, gue bisa berbagi ilmu dan manfaat untuk reader sekalian. Gue sering kok, dibilang “bahasamu itu masih kacau”, “masih perlu latihan”, “sok-sok bisa”. Itu wajar, friends. Wajar orang-orang begitu. Asal kita jangan pamer saja. *gue pun takut juga salah niat nulis ini T.T
Inilah yang gue ingin sekali pembaca (dan gue sendiri) ingat betul. Jangan sekali-kali kita merasa rendah diri bahwa kita gak mampu. Bedakanlah rendah diri dan rendah hati. Lama-lama bisa fakir nikmat. Hehe. Gak perlu malu nyoba pake bahasa Inggris, toh anak kecil bisa jalan harus belajar dari ngerangkak waktu bayi, kan? Ajak yang pinter (dan pinter ngajar) belajar bahasa Inggris bareng-bareng. Suatu saat nanti akan kita rasakan manfaat dari bahasa yang kita pelajari, insya Allah. Contoh yang gue punya, gue bisa berbagi ilmu dan manfaat untuk reader sekalian. Gue sering kok, dibilang “bahasamu itu masih kacau”, “masih perlu latihan”, “sok-sok bisa”. Itu wajar, friends. Wajar orang-orang begitu. Asal kita jangan pamer saja. *gue pun takut juga salah niat nulis ini T.T
Quote:
Channel Your Hobbies Using English
Gak ribet-ribet, nih. Kalau gue kan hobinya nulis-nulis, nih. Sekarang (saat nulis ini) gue sedang menyalurkan hobi lho, yaitu melatih bahasa Inggris gue dan mengingat-ingat masa-masa saat gue giat melatih lidah gue. Atau aku yang hobi nonton, gue suka ngopi film teman, tapi kalau bahasanya bisa gue tangkap gue gak pake subtitle. Jadi lebih melatih pendengaran dan vocabs. Tulisan-tulisan gue sebelumnya itu, beberapa nama (di contoh-contoh) gue ambil dari nama di film-film. Heheh. Jadi bisa nambah koleksi nama juga. Beberapa kata baru juga gue dapat dari nonton film (ditebak katanya apa). Kalo cara gue sih begitu, ntah hobi teman-teman apa, kalau kata om Jackie Chan “Everything is Kung Fu”, maka aku bilang “Everything is English”,
Gak ribet-ribet, nih. Kalau gue kan hobinya nulis-nulis, nih. Sekarang (saat nulis ini) gue sedang menyalurkan hobi lho, yaitu melatih bahasa Inggris gue dan mengingat-ingat masa-masa saat gue giat melatih lidah gue. Atau aku yang hobi nonton, gue suka ngopi film teman, tapi kalau bahasanya bisa gue tangkap gue gak pake subtitle. Jadi lebih melatih pendengaran dan vocabs. Tulisan-tulisan gue sebelumnya itu, beberapa nama (di contoh-contoh) gue ambil dari nama di film-film. Heheh. Jadi bisa nambah koleksi nama juga. Beberapa kata baru juga gue dapat dari nonton film (ditebak katanya apa). Kalo cara gue sih begitu, ntah hobi teman-teman apa, kalau kata om Jackie Chan “Everything is Kung Fu”, maka aku bilang “Everything is English”,
Quote:
Use English Everyday But Don’t Be Show Off
Mari kita coba gunakan bahasa Inggris, setiap hari. Gak mesti langsung ngomong atau ngobrol pake bahasa Inggris, kok. Coba aja dengar-dengar music, nonton, baca buku, lama-lama nanti bisa juga ngomong dikit-dikit. Bisa juga dari facebook atau twitter, toh kalo bukan kejam gak bakal ada yang mengejek kita kan? Tapi ingat, Sob. Jangan ulangi kesalahan gue, gue pernah dibilang sok, katanya gak bisa menempatkan diri. Iya juga ya, dulu waktu lagi gencar-gencarnya belajar dan masih kekanakan (tapi sekarang belum dewasa juga, hehe), gue gak pandang bulu untuk melatih bahasa Inggris, malah kadang-kadang terdengar pamer atau semacamnya. Akhirnya gue sadar, meskipun suka bukan berarti kita harus “menunjukkan” kalau kita bisa. Padahal tidak semua teman kita memahami, tidak semua nyaman dengan cara ngomong barat kita. Begitu sih menurut gue. Kecuali kalau teman kita itu paham kita mau jadikan dia teman belajar, lain kalau dia sendiri tidak paham. Lewat ini gue minta maaf ya, sama kalian yang mungkin pernah tidak suka dengan cara gue. Terima kasih.
Mari kita coba gunakan bahasa Inggris, setiap hari. Gak mesti langsung ngomong atau ngobrol pake bahasa Inggris, kok. Coba aja dengar-dengar music, nonton, baca buku, lama-lama nanti bisa juga ngomong dikit-dikit. Bisa juga dari facebook atau twitter, toh kalo bukan kejam gak bakal ada yang mengejek kita kan? Tapi ingat, Sob. Jangan ulangi kesalahan gue, gue pernah dibilang sok, katanya gak bisa menempatkan diri. Iya juga ya, dulu waktu lagi gencar-gencarnya belajar dan masih kekanakan (tapi sekarang belum dewasa juga, hehe), gue gak pandang bulu untuk melatih bahasa Inggris, malah kadang-kadang terdengar pamer atau semacamnya. Akhirnya gue sadar, meskipun suka bukan berarti kita harus “menunjukkan” kalau kita bisa. Padahal tidak semua teman kita memahami, tidak semua nyaman dengan cara ngomong barat kita. Begitu sih menurut gue. Kecuali kalau teman kita itu paham kita mau jadikan dia teman belajar, lain kalau dia sendiri tidak paham. Lewat ini gue minta maaf ya, sama kalian yang mungkin pernah tidak suka dengan cara gue. Terima kasih.
Bagi yang mau menambahkan silahkan dikomeng. Buat yang iso, kalau bermanfaat bisa bagi dong cendolnya. Atau cukup di rate 5 saja. Tak ada cendol, abu gosok pun jadi.
Sumber:
estolagi.com
Ayo gan, mari dipraktekan

Diubah oleh estolagi 12-07-2014 05:55
0
3.4K
Kutip
17
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan