- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Marah Lagi Marah Lagi] Ketua MK Tegur Kuasa Hukum Prabowo-Hatta yang Marah-Marah


TS
doaddakhil
[Marah Lagi Marah Lagi] Ketua MK Tegur Kuasa Hukum Prabowo-Hatta yang Marah-Marah
Senin, 11 Agustus 2014 | 17:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva menegur kuasa hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang bertanya dengan nada tinggi kepada saksi dari Komisi Pemilihan Umum. Hal tersebut terjadi dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di ruang sidang pleno Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (11/8/2014) sore.
Awalnya, pengacara tersebut bertanya dengan nada santai kepada saksi bernama Soleh tersebut. Soleh merupakan anggota Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) Koja, Jakarta Utara. Pengacara Prabowo-Hatta mempertanyakan saksinya, Slamet, yang tidak diundang saat PPK Koja bekerja sama dengan panwas setempat untuk membuka kotak suara.
Meski tak diundang, Slamet yang sebelumnya juga memberi keterangan di MK itu tetap hadir saat pembukaan kotak suara karena mengetahui informasi mengenai pembukaan kotak itu. Saksi nomor urut 2 dan polisi juga hadir di lokasi.
"Apakah Slamet diundang untuk menghadiri pembukaan kotak suara ini?" tanya pengacara. "Saya tidak tahu," jawab Soleh.
"Yang penanggung jawab siapa? PPK atau panwas?" desak pengacara. "Dua-duanya kami sama-sama bertanggung jawab," ujar Soleh.
Mendengar jawaban Soleh itu, pengacara tersebut langsung terlihat emosi. Saat itulah dia langsung bertanya kepada Soleh dengan nada tinggi dan raut wajah emosi. "Bagaimana Anda tidak tahu apakah Slamet diundang atau tidak? Anda kan penanggung jawabnya?" tanya pengacara itu.
Melihat sikap pengacara Prabowo-Hatta itu, Hamdan langsung memotong pembicaraan kedua belah pihak. "Tidak perlu dimarah-marahin itu. Datar-datar sajalah," tegur Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut dan disambut tawa hadirin seisi ruangan.
Setelah teguran Hamdan itu, pengacara terlihat menurunkan nada bicaranya. Dia bertanya dengan nada biasa kepada Soleh.
Soleh mengaku tidak pernah membuat surat undangan untuk Slamet. Dia juga mengaku tidak tahu apakah panwas setempat telah mengirimkannya kepada saksi nomor urut 1 itu.
Editor: Laksono Hari Wiwoho
Penulis:Ihsanuddin
0
4.1K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan