- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Divonis Idap Bipolar Disorder II, Marshanda Tetap Menyangkal


TS
coldmountain
Divonis Idap Bipolar Disorder II, Marshanda Tetap Menyangkal
Quote:
Metrotvnews.com, Jakarta: Marshanda telah divonis dokter yang merawatnya bahwa dirinya mengidap bipolar disorder II. Namun, mantan bintang cilik ini tetap menyangkal.
Marshanda berkilah, vonis tersebut didapat tanpa menjalani proses pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku.
"Kaget. Aku kaget banget. Aku full of denial kalau aku sakit bipolar. Dari 2009, dokter Richard bilang, 'Kamu tuh punya bipolar disorder II.' Tapi dia bilang gitu tanpa tes tertulis, brain scan, dan lain-lain," ujar Caca saat diwawancarai Alvin Adam dalam acara 'Just Alvin' edisi 'The Real Me' yang tayang di Metro TV, Minggu (10/08/2014) malam.
Merasa tidak menderita sakit apapun baik secara fisik maupun mental, maka ibu satu anak ini mencari second opinion dengan memeriksakan diri kepada dokter lain.
"Aku kaget aja. Pokoknya waktu itu dokter Richard tiba-tiba bilang aku bipolar disorder II. Sejak saat itu, aku selalu minum obat. Pas aku cari second opinion kemarin ini, aku melewati tes banyak banget, enggak kayak dokter Richard," lanjut perempuan yang baru saja memutuskan melepas hijab.
Serangkaian pemeriksaan dijalani Marshanda dengan bantuan empat dokter guna mendapatkan second opinion. "Aku melewati tes banyak banget. Ada tes tertulis, brain scan, dan macam-macam. Hasilnya belum keluar. Aku lagi nunggu, tapi sejauh ini mereka bilang aku normal. Aku baik-baik aja," tegasnya.
Alvin pun menanyakan, mengapa setelah sekian lama, justru baru sekarang Marshanda mencari second opinion mengenai penyakit tersebut?
"Karena selama ini biasanya urusan kayak begini aku serahin ke mama. Aku enggak pernah ngurusin ini. Teman-temanku juga enggak percaya aku bipolar. Aku ada life coach yang juga bilang kalau aku harus cari second opinion," terangnya.
Selama lima tahun terakhir, Marshanda atas rekomendasi dokter Richard diharuskan mengonsumsi obat setiap hari. Dia akhirnya berani memutuskan berhenti mengonsumsi obat mulai Mei 2014.
"Bulan Mei kemarin, aku memutuskan berhenti minum obat atas dorongan teman aku juga. Dia bilang, aku pasti baik-baik saja kalau enggak minum obat. Dan ternyata, aku benar-benar baik-baik aja," ucapnya.
Artis yang pernah menjadi Motivartist ini beranggapan bahwa orang-orang di sekitarnya tidak benar-benar mengerti apa yang dirasakannya. Ia merasa sehat-sehat saja, tidak mengidap penyakit bipolar seperti yang dikatakan dokter Richard.
Ibu dari Sienna Ameerah Kasyafani ini juga menyayangkan sikap ibunda, kedua adik, dan keluarga besarnya yang beranggapan sama dengan dokter Richard.
"Mama dan keluargaku itu enggak punya empati. Dari dulu setiap kali aku kenapa-kenapa, selalu larinya ke obat, ke dokter, psikiater. Padahal, aku cuma butuh diterima. Aku cuma ingin orang-orang terdekat aku bisa terima aku yang lagi nangis. Aku cuma butuh empati," tandasnya.
Marshanda berkilah, vonis tersebut didapat tanpa menjalani proses pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku.
"Kaget. Aku kaget banget. Aku full of denial kalau aku sakit bipolar. Dari 2009, dokter Richard bilang, 'Kamu tuh punya bipolar disorder II.' Tapi dia bilang gitu tanpa tes tertulis, brain scan, dan lain-lain," ujar Caca saat diwawancarai Alvin Adam dalam acara 'Just Alvin' edisi 'The Real Me' yang tayang di Metro TV, Minggu (10/08/2014) malam.
Merasa tidak menderita sakit apapun baik secara fisik maupun mental, maka ibu satu anak ini mencari second opinion dengan memeriksakan diri kepada dokter lain.
"Aku kaget aja. Pokoknya waktu itu dokter Richard tiba-tiba bilang aku bipolar disorder II. Sejak saat itu, aku selalu minum obat. Pas aku cari second opinion kemarin ini, aku melewati tes banyak banget, enggak kayak dokter Richard," lanjut perempuan yang baru saja memutuskan melepas hijab.
Serangkaian pemeriksaan dijalani Marshanda dengan bantuan empat dokter guna mendapatkan second opinion. "Aku melewati tes banyak banget. Ada tes tertulis, brain scan, dan macam-macam. Hasilnya belum keluar. Aku lagi nunggu, tapi sejauh ini mereka bilang aku normal. Aku baik-baik aja," tegasnya.
Alvin pun menanyakan, mengapa setelah sekian lama, justru baru sekarang Marshanda mencari second opinion mengenai penyakit tersebut?
"Karena selama ini biasanya urusan kayak begini aku serahin ke mama. Aku enggak pernah ngurusin ini. Teman-temanku juga enggak percaya aku bipolar. Aku ada life coach yang juga bilang kalau aku harus cari second opinion," terangnya.
Selama lima tahun terakhir, Marshanda atas rekomendasi dokter Richard diharuskan mengonsumsi obat setiap hari. Dia akhirnya berani memutuskan berhenti mengonsumsi obat mulai Mei 2014.
"Bulan Mei kemarin, aku memutuskan berhenti minum obat atas dorongan teman aku juga. Dia bilang, aku pasti baik-baik saja kalau enggak minum obat. Dan ternyata, aku benar-benar baik-baik aja," ucapnya.
Artis yang pernah menjadi Motivartist ini beranggapan bahwa orang-orang di sekitarnya tidak benar-benar mengerti apa yang dirasakannya. Ia merasa sehat-sehat saja, tidak mengidap penyakit bipolar seperti yang dikatakan dokter Richard.
Ibu dari Sienna Ameerah Kasyafani ini juga menyayangkan sikap ibunda, kedua adik, dan keluarga besarnya yang beranggapan sama dengan dokter Richard.
"Mama dan keluargaku itu enggak punya empati. Dari dulu setiap kali aku kenapa-kenapa, selalu larinya ke obat, ke dokter, psikiater. Padahal, aku cuma butuh diterima. Aku cuma ingin orang-orang terdekat aku bisa terima aku yang lagi nangis. Aku cuma butuh empati," tandasnya.

sumur
Quote:
Quote:
penjelasan bipolar
Spoiler for bipolar:
Bipolar disorder adalah jenis penyakit psikologi, ditandai dengan perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim, yaitu berupa depresi dan mania. Pengambilan istilah bipolar disorder mengacu pada suasana hati penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang ekstrim.
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low). Akan tetapi , seseorang yang menderita bipolar disorder memiliki mood swings yang ekstrim yaitu pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Suatu ketika, seorang pengidap bipolar disorder bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Namun, ketika mood-nya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri (depresi). Dahulu, penyakit ini disebut dengan "manic-depressive". Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania atau, jika ringan, hypomania . Individu yang mengalami episode mania juga sering mengalami episode depresi, atau gejala, atau episode campuran dimana kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama. Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode "normal" suasana hati (mood) , tetapi, dalam beberapa depresi, individu dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat, yang dikenal sebagai “rapid-cycle”. Manic episode Ekstrim kadang-kadang dapat menyebabkan gejala psikotik seperti delusi dan halusinasi .Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih ringan daripada manik. Gangguan tersebut telah dibagi menjadi bipolar I , bipolar II, cyclothymia , dan jenis lainnya, berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan episode mood; kisaran sering digambarkan sebagai spektrum bipolar.
Bisa dikatakan bahwa insiden gangguan bipolar tidak tinggi antara 0,3-1,5 persen. Tapi angka tersebut belum termasuk yang misdiagnosis (biasa terdiagnosis sebagai skizofrenia). Gangguan jiwa bipolar saat ini sudah menjangkiti sekitar 10 hingga 12 persen remaja di luar negeri. Di beberapa kota di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia remaja. Resiko kematian terus membayangi penderita bipolar dan itu lebih karena mereka mengambil jalan pintas.
Episode pertama bisa timbul mulai dari masa kanak-kanak sampai tua. Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun. Semakin dini seseorang menderita bipolar, risiko penyakit akan lebih berat, berkepanjangan, bahkan sering kambuh. Sementara anak-anak berpotensi mengalami perkembangan gangguan ini ke dalam bentuk yang lebih parah dan sering bersamaan dengan gangguan hiperaktif defisit atensi. Orang yang berisiko mengalami gangguan bipolar adalah mereka yang mempunyai anggota keluarga mengidap penyakit bipolar.
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low). Akan tetapi , seseorang yang menderita bipolar disorder memiliki mood swings yang ekstrim yaitu pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Suatu ketika, seorang pengidap bipolar disorder bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Namun, ketika mood-nya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri (depresi). Dahulu, penyakit ini disebut dengan "manic-depressive". Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania atau, jika ringan, hypomania . Individu yang mengalami episode mania juga sering mengalami episode depresi, atau gejala, atau episode campuran dimana kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama. Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode "normal" suasana hati (mood) , tetapi, dalam beberapa depresi, individu dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat, yang dikenal sebagai “rapid-cycle”. Manic episode Ekstrim kadang-kadang dapat menyebabkan gejala psikotik seperti delusi dan halusinasi .Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih ringan daripada manik. Gangguan tersebut telah dibagi menjadi bipolar I , bipolar II, cyclothymia , dan jenis lainnya, berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan episode mood; kisaran sering digambarkan sebagai spektrum bipolar.
Bisa dikatakan bahwa insiden gangguan bipolar tidak tinggi antara 0,3-1,5 persen. Tapi angka tersebut belum termasuk yang misdiagnosis (biasa terdiagnosis sebagai skizofrenia). Gangguan jiwa bipolar saat ini sudah menjangkiti sekitar 10 hingga 12 persen remaja di luar negeri. Di beberapa kota di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia remaja. Resiko kematian terus membayangi penderita bipolar dan itu lebih karena mereka mengambil jalan pintas.
Episode pertama bisa timbul mulai dari masa kanak-kanak sampai tua. Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun. Semakin dini seseorang menderita bipolar, risiko penyakit akan lebih berat, berkepanjangan, bahkan sering kambuh. Sementara anak-anak berpotensi mengalami perkembangan gangguan ini ke dalam bentuk yang lebih parah dan sering bersamaan dengan gangguan hiperaktif defisit atensi. Orang yang berisiko mengalami gangguan bipolar adalah mereka yang mempunyai anggota keluarga mengidap penyakit bipolar.
Spoiler for tanda dan gejala mania:
Gejala-gejala dari tahap mania bipolar disorder adalah sebagai berikut:
Gembira berlebihan
Mudah tersinggung sehingga mudah marah
Merasa dirinya sangat penting
Merasa kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain
Penuh ide dan semangat baru
Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya
Seperti mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengar
Nafsu seksual meningkat
Menyusun rencana yang tidak masuk akal
Sangat aktif dan bergerak sangat cepat
Berbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan
Menghamburkan uang
Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan
Merasa sangat mengenal orang lain
Mudah melempar kritik terhadap orang lain
Sukar menahan diri dalam perilaku sehari-hari
Sulit tidur
Merasa sangat bersemangat, seakan-akan 1 hari tidak cukup 24 jam
Gembira berlebihan
Mudah tersinggung sehingga mudah marah
Merasa dirinya sangat penting
Merasa kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain
Penuh ide dan semangat baru
Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya
Seperti mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengar
Nafsu seksual meningkat
Menyusun rencana yang tidak masuk akal
Sangat aktif dan bergerak sangat cepat
Berbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan
Menghamburkan uang
Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan
Merasa sangat mengenal orang lain
Mudah melempar kritik terhadap orang lain
Sukar menahan diri dalam perilaku sehari-hari
Sulit tidur
Merasa sangat bersemangat, seakan-akan 1 hari tidak cukup 24 jam
Diubah oleh coldmountain 11-08-2014 13:49
0
3.7K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan