Jakarta - Kubu capres Prabowo Subianto siap mengerahkan ribuan massa dalam sidang ketiga gugatan hasil Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi, Senin besok. Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M Taufik mengatakan mewakili kubu Prabowo-Hatta, pihaknya meminta maaf karena konsekuensi pengerahan massa ini bakal mengganggu aktivitas masyarakat.

"Ada ribuan massa. Mungkin puluhan ribu diusahakan. Ini aksi damai. Di samping kader partai Gerindra se-Jawa, ada partai koalisi yang turun besok. Mohon maaf kalau besok masyarakat terganggu karena ini untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Jadi, harus dikawal terus," ujar Taufik di Jalan Sisingamaharaja Nomor 21, Jakarta Selatan, Minggu (10/8/2014).

Dia mengatakan aksi pengerahan massa ini menjadi bukti keseriusan pihaknya untuk menuntut keadilan. Menurutnya, berbagai masalah yang terjadi dalam Pilpres seperti money politic hingga intervensi asing harus diselesaikan.

"Hanya dengan putusan MK itulah nanti kami bisa berharap keadilan demokrasi kembali ke jalan yang benar," sebutnya.

Adapun Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Ferry Juliantono mengklaim kalau pihaknya bakal mengerahkan simpatisan hingga pendukung berjumlah hampir 5000 orang. Ribuan massa ini menurutnya berasal dari berbagai daerah Jawa Barat yang sudah disosialisasikan sejak beberapa hari lalu.

"Dari kita aja ya sekitar 5000-an. Semoga saja lebih. Kita enggak cari musuh sama TNI atau polisi. Kami hanya meminta keadilan buat kebenaran di Pilpres ini. Kami minta maaf lewat media massa dengan aksi damai ini kalau besok ganggu masyarakat," katanya.

Selain bakal mengerahkan ribuan massa, kata Taufik kubu pendukung capres Prabowo Subianto juga akan membawa replika Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Malik. Aksi membawa replika ini sebagai bentuk protes karena KPU dinilai sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Pilpres 2014.

"Kami bawa juga itu replika Husni Kamil Malik. Nanti replika itu kami serahkan ke polisi agar pihak hukum itu bisa menangkap Husni Kamil Malik sebenarnya," ujar Taufik.

Taufik adalah orang yang paling lantang menyerukan agar Husni diproses hukum. Taufik mengatakan Husni sebagai Ketua Lembaga Penyelenggara Pemilu dianggap paling bertanggung jawab terhadap dugaan adanya kecurangan di Pilpres. Contohnya, menurut Taufiq adalah tindakan KPU yang memerintahkan KPUD di sejumlah daerah untuk membuka kotak surat suara tanpa saksi pihak capres serta pihak pengawas pemilu.

"Dia paling bertanggungjawab. Seenaknya saja kayak instruksikan pembukaan kotak suara. Ini yang mesti dilihat dan diadili. Makanya, ini yang kami permasalahkan ke Bareskrim Polri juga. Dia segera ditangkap, kalau lambat ditangkap, kami takut yang nangkap," katanya.

Seperti diberitakan, agenda sidang ketiga terkait gugatan hasil Pilpres 2014 di MK, Senin besok adalah pemeriksaan saksi serta alat bukti. Pemeriksaan saksi dijawalkan berjumlah 75 orang dari pihak pemohon (Prabowo-Hatta), termohon (KPU), dan pihak terkait (Jokowi-JK). Masing-masing pihak bakal mengajukan 25 saksi.







http://news.detik.com/pemilu2014/rea...aaf-mengganggu