Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

littlesophie24Avatar border
TS
littlesophie24
Ironis, Sebuah Armada Tanpa Pangkalan
Sudah hampir sebulan, gudang amunisi TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yg awal Maret lalu meledak, dibangun kembali. Insiden ini menewaskan 1 org dan melukai 86 lainnya. Direncanakan, sarana-prasarana yg akan dibangun meliputi kantor satuan berupa gedung 3 lantai, gudang amunisi low explosive, mes perwira, dan masjid.

Kepala Staf TNI AL Laksamana Marsetio mengatakan, penataan ulang ini merupakan salah satu upaya TNI AL dalam menciptakan fasilitas dan sarana tempat kerja yg memadai dan representatif bagi prajurit dan PNS TNI AL di Pondok Dayung. Oleh Karena itu pembangunan kembali harus sesuai standard.

Masalahnya, gudang di pondok Dayung ini tak memenuhi syarat lagi sebai basis militer. Maklum, gudang amunisi itu sudah berfungsi sejak era kolonial Belanda. Pada saat itu Pelabuhan Tanjung Priok belum sesibuk sekarang. Adapun kin, tidajk jauh dari Pondok Dayung ada proses bongkar muat barang

Mantan Kepala staf TNI AL Laksamana (Purn), achmad sutjipto pernah mengatakan, Pondok Dayung sejak awal dirancang untuk pangkalan siaga. Artinya, jika ada hal-hal darurat yg butuh evakuasi, bisa dilakukan dari Pondok Dayung. Masalahnya, tak ada pangkalan Induk yg memenuhi syarat di Kawasan Barat. Akibatnya, fasilitas yg seharusnya diadakan untuk pangkalan induk"ditumpuk" di Pondok Dayung.

Secara fisik, sarana Pondok Dayung juga bermasalah. Tak cuma gangguan sekring yg bisa terjadi lagi, seperti diduga memicu ledakan gudang itu Maret lalu, Namun beberapa bulan sebelumnya, KRI Teluk Peleng, Kaprang buatan th 1978, juga tenggelam di Pondok Dayung diduga karena menabrak pilar beton di bawah air.

Ironisnya, tanpa rusakpun Pondok Dayung tak memadaisebagai pangkalan. Komando Armada RI Kawasan Barat yg bermarkas di DKI Jakarta tak punya pangkalan memadai seperti Armada RI Kawasan Timur (Armatim)di Surabaya. Pondok Dayung hanya bisa menampung 6-8 kaprang. Fasilitas pun taj memadai. Pangkalan Armatim? disana bisa menapung 80 Kaparang.

Pangkalan tidak sekedar jadi parkir kapal. Namun, di pangkalan ada fungsi perbaikan, latihan, dan rekreasi. Belum lagi jika ada diplomasi militer yg butuh pangkalan AL. Seperti saat Panglima Armada ke-& AL AS Vice Admiral Scott H Swift datang, dengan kapal USS Blue Ridge, Juni 2013.

Kapal itu bersandar di pelabuahan kontainer Tanjunbg Priok. Resepsi utk Navy Brotherhood dilakaukan di atas kapal di dermaga yg kiri-kanannya penuh tripleks untuk menutup kontainer. Saat itu Scott memuji TNI sebagai kesatuan berkelas dunia.

Mantan Pangliam TNI Laksamana (purn) Agus Suhartono mengakui, ada beberapa kajian agar Armabar punya pangkalan yg memenuhi syarat. Alternatifnya, rekalamasi Pondok Dayung atau pembuatan pangkalan baru di Teluk Ratai, Lampung namun belum ada tanda2 pembangunan pangkalan.

"tidak ada anggaran" kata Marsetio, yg mengakui pentingnya panghkalan untuk Armabar. Aneh tapi nyata. berpuluh tahun armada laut negara maritim tak punya pangkalan, bahkan menurut data direncanakan pun belum

(Kompas cetak Rabu 6 Agustus 2014, Hal 4)
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kalau belum bisa jadi world class navy mbok ya (selama ini) jangan gembor2,, cuma gara2 omongan org yg basa-basi untuk nyenengin tuan rumah....
0
11.8K
64
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan