TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Advokasi Tim Prabowo-Hatta Jawa Timur, M Sholeh, mengungkapkan ada 55 ribu pemilih yang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencoblos pada 9 Juli lalu di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Ribuan pemilih tersebut, kata Sholeh, juga tidak terdaftar di daftar pemilih khusus tambahan (DPTb) atau pemilih yang menggunakan KTP.

Dalam kesaksiannya di MK, Sholeh mengatakan hal tersebut bermula dari Surat Edaran KPU Kota Surabaya 28 Juni 2014 yang isinya memberikan hak kepada masyarakat untuk memilih meskipun namanya tidak terdaftar dalam DPT.

SE tersebut juga mengizinkan pemilih dari luar Surabaya bisa memilih asal membawa formulir A5 atau keterangan surat pindah memilih atau yang tidak membawa A5 cukup menunjukkan KTP, KK, dan keterangan domisili.

"Nah keterangan domisili ini menjadi kajian kita sebab temuan kita justru keterangan itu dibuat oleh pejabat-pejabat setempat dan itu bukan KTP bukan KK maupun passport. Akhirnya kita kordinasikan kepada teman-teman saksi di seluruh Jawa Timur apakah memang menemukan surat KPU-Kabupaten seperti ini. Ternyata tidak ada. Hanya ada di kota Surabaya," kata Sholeh.

Atas temuan tersebut, kata dia, pihaknya menginstruksikan kepada saksi di Surabaya untuk memastikan apakah benar pemilih tersebut, yang tidak terdaftar dalam DPT, benar adalah warga setempat. Sholeh mengaku perlu memastikannya mengingat Surabaya banyak dihuni oleh pendatang dari luar daerah.

"Kami atas nama tim advokasi sudah sampaikan keberatan kepada KPU provinsi supaya dilakukan penelitian apakah betul namanya tidak ada dalam DPT tidak membawa form A5 bisa mencoblos dan temuan kita itu ada tetapi itu tidak pernah digubris," ujar dia.







https://id.berita.yahoo.com/saksi-pr...131522575.html