Quote:
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Hafizah, warga Jln Brigjen Katamso, Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun mengeluhkan pemadaman setrum PLN yang hingga dua kali sehari. Padahal ia hendak membuat laporan kerja menggunakan komputernya.
"Kurang ajar PLN ni, baru tadi mau buat laporan udah padam lagi. Padahal pagi sudah padam," ujar Hafizah kepada Tribun melalui BlackBarryMasengger, Jumat (8/8/2014) malam.
Bahkan hingga pukul 21.51 wib, setrum PLN juga belum menyala. "Kapan hidupnya lampu ni PLN??," ungkapnya kesal.
Terpisah, Winda, warga Jalan Gatot Subroto, Sunggal, mengutuk PLN. Ia berang karena diseputaran tempat tinggalnya hingga tiga kali padam listrik.
"Di rumah kami sudah tiga kali mati. Pagi mati, terus sekitar jam tiga sore, dan tadi dari sekitar jam sembilan sampai sekarang," aku Winda melalui BBM kepada Tribun, Jumat sekitar pukul 21.57 wib.
"Apakah di tubuh PLN sudah ada zionis? Sehingga PLN tidak memiliki hati nurani. Puki PLN ni TDL naik terus, kalau masyarakat telat bayar rekening listrik langsung dapat surat peringatan pemutusan. Tapi kalau PLN melakukan pemadaman, tidak ada pemotongan harga," katanya lagi dengan kesal.
Namun, Winda meminta Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho agar tegas. "Gubsu harus tegas. Jangan mau memasukkan anggaran BBM untuk PLN. Nanti dikorupsi pula sama oknum-oknum PLN. Padahal uang PLN sangat banyak dari hasil pembayaran listrik masyarakat. Nggak masuk akal PLN kalau nggak punya uang," tukasnya.

sumur
http://medan.tribunnews.com/2014/08/...an-makin-kesal