Hari ini Dora dan Boots akan pergi mengunjungi rumah
neneknya untuk memberikan sebuah kado spesial,
sayangnya Dora lupa harus lewat mana agar sampai
kerumah nenek.


"Bagaimana caranya agar kita sampai kerumah nenek.?"
Ucap Dora.

"Peta..!" Jawab Boots

"Ya, benar. Kita butuh sebuah peta..!" Kata Dora.
Dora dan Boots seakan-akan menyuruhmu untuk
mengatakan peta.

"Katakan peta..!"
"Aku bilang katakan peta...!!!"
"Lebih keras lagi...!!!"

Tiba-tiba peta muncul dari ransel Dora, dan anehnya peta
tersebut lalu terbang dan mulai bernyanyi.

"Jika kau cari lokasi, akulah yang kau cari.. aku peta, aku
peta, aku peta.."
*Skiiip...*

"Jadi kau mau kemana Dora?" Kata Peta.
"Aku mau kerumah nenek" Jawab Dora.
"Untuk kerumah nenek kau harus melewati.. Jembatan,
hutan, rumah nenek" Kata Peta.
"Mari ucapkan bersama-sama" Ucap Dora, "JEMBATAN...
HUTAN... RUMAH NENEK" Sepanjang perjalanan Dora dan
Boots mengucapkan kata itu terus menerus hingga
akhirnya mereka sampai di jembatan, tapi sayangnya
jembatan itu tak ada talinya.

"Boot kita sudah sampai di jembatan!" Ucap Dora.
"Iya.. tapi tak ada tali berpegangan.." Ucap Boots. Lalu
dora kembali bertanya,
"Apakah kau melihat tali..?" Ucap Dora.
"Dimana..?" Kata Dora dan Boots
"Tolong tunjukan pada kami" Ucap
Dora.

Suatu fenomena aneh terjadi ada sesuatu yang mirip
pointer mouse berwarna biru menunjuk pada tali yang
tergeletak di tanah. "Mau diapakan talinya..?" Tanya Dora.

"Diapakan otak loe soak...!! ya dipasang di jembatan lah."

Si penulis menjawab kesal.
Entah kekuatan apa yang dimiliki Dora, pointer mose
kembali bergerak dan menunjuk tali sehingga terpasang
ke jembatan.
"Sekarang kita bisa lewat Boots," Ucap Dora.
Dora dan Boots akhirnya melanjutkan perjalanan hingga
akhirnya sampai kesebuah hutan gelap, dengan pohon-
pohon yang tinggi menjulang. Ada sebuah kertas dengan
tulisan yang menempel di sebuah pohon, tapi tidak
dipedulikan oleh Dora karena Dora masih TK dan tidak
bisa membaca. Semakin jauh Dora dan Boot memasuki
hutan yang gelap dan dingin, dengan permukaan hutan


yang becek dan berlumut, licin serta mengeluarkan
aroma yang aneh. Oh ternyata.. bau aneh itu berasal dari
boots yang kentut.


Kamu yang membaca bisa melihat sesosok pria tinggi
kurus berstelan jas serta berkepala botak tampa wajah
sedang mengintai Dora dan Boots dibalik pepohonan, oh


itu adalah si Slenderman. Tapi entah kenapa walaupun si
Slendy ini sudah bersembunyi dan mengintai Dora se tak
terdeteksi mungkin walau samar-samar Dora masih bisa
merasakan kehadirannya, entah karena si Dora ini adalah
titisan jin atau dewa yang berwujud anak kecil sehingga
bisa memanipulasi piikiran orang dan merasakan
kehadiran makhluk apapun.


"Apakah kau melihat sesuatu..?" Tanya Dora..
Serentak kita menjawab l,
"Tidak.."
"Dimana..?" Tanya Dora..
"Hey.. somplak gw kagak lihat...!!! *kata si penulis*
"Tunjukan pada kami.." Kata Dora.


Ternyata Dora membaca pikiran kita bukan
mendengarkan ucapan atau kebohongan. Slenderman
yang mengendap-ngendappun terkejut karena secara
tiba-tiba pointer mouse menunjuk kearahnya. "Klik.."
kira-kira suaranya seperti itu, Slenderman menoleh
kearahmu.. mungkin marah karena ngasih tahu Dora
dimana posisinya. Padahal kitakan gak ngasih tahu.
"Apakah kamu kenal orang yang mengintai itu..?" Seolah-
olah dia bertanya padamu.
"Itu bukan Sweeper..!!" Kata Boots.
"Itu Slenderman..!" Ucap Dora.
Lagi-lagi Dora menunjukan sebuah bukti kalau dirinya
seorang dewa dengan membaca pikiran kita lintas
universe. Slenderman masih terlihat mengendap-ngendap
mendekati Dora, merasa cukup dekat Slenderman mulai
berancang- ancang menangkap Dora. Dan tiba-tiba kata-
kata ajaib muncul dari mulut Dora dan Boots.
"Slendy jangan menculik..."
"Slendy jangan menculik..."
"Slendy jangan menculik..."
Entah kenapa Slendy mulai
mengurungkan niatnya, mungkin
kalo Sweeper akan bilang "Ya...
ampuuuunnn", karena slendy tidak
punya wajah dia tidak bisa berkata
apapa, wajahnya terlihat murung
dan sedih hatinya terkoyak..
bagaimana bisa dia dikalahkan
seorang anak TK.
Dengan wajah tampa dosa Dora
dan Boots melanjutkan perjalan
dan akhirnya sampai kerumah
nenek untuk memberikan bingkisan
dodol garut.

The end