Seorang anak yang merasa dilecehkan oleh orang tuanya diduga telah mengundang mereka untuk makan siang di mana dia membunuh dan memasak bagian tubuh mereka.
Adalah Chau Hoi-leung, pria berusia 30 tahun, berselisih dengan orang tuanya ketika mereka menyuruhnya untuk keluar dan mencari pekerjaan sebab mereka tidak lagi mau membiayai gaya hidup mewah si anak.
Ia menuduh mereka menelantarkannya lalu memotong mereka setelah mengundang mereka makan siang di flatnya di Hongkong. Chau Wing-ki (62) dan Siu Yuet-yee (62) mengira bahwa itu hanyalah sebuah reuni keluarga.
Namun, ketika mereka tiba, diduga ia dan temannya, Tse Chun-kei (36), membunuh dan mencincang mereka lalu kemudian dimasak dengan nasi.
Pengadilan mendengar bahwa Hoi-leung dan Chun-kei telah merencanakan pembunuhan itu selama 3 bulan, membeli pisau dan lemari es untuk meyimpan mayat beserta oven microwave dan rice cooker.
Detektif segera menggeledah flat-nya setelah orang tuanya dilaporkan hilang. Mereka kemudian menemukan dua kepala di lemari es.
Mereka juga menemukan bagian tubuh di freezer dan noda darah masih ada di lantai.
Bagian tubuh yang tidak dimasukkan di freezer telah digarami dan dimasukkan ke dalam kotak makanan. Chau mengatakan bahwa dia tidak waras ketika melakkan dugaan pembunuhan karena ia secara emosional telah ditinggalkan oleh orangtuanya.
Dia mengaku bersalah atas pembunuhan dengan meminta keringanan, namun jaksa ingin dia dihukum karena pembunuhan tanpa keringanan.
Dia juga telah mencoba menutupi kematian orangtuanya dengan melaporkan bahwa mereka hilang dan mengatakan kepada polisi bahwa mereka akan ke China daratan untuk bersenang-senang.
Namun detektif curiga dan menggeledah flat-nya di mana mereka menemukan mayat, resep dan perencanaan detil.
Michael Arthur, penuntut, mengatakan: "Kejahatan mereka itu sangat direncanakan dan perencanaan mereka sangat ekstensif.."