VIVAnews - Pemerintah mengeluarkan pernyataan larangan terhadap kelompok militan Negara Islam Irak
dan Suriah (ISIS) di Indonesia. Terkait hal itu, Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan sepakat dengan
keputusan pemerintah. Presiden RI terpilih ini menyarankan pendekatan
khusus untuk mencegahnya paham radikal ini
menyebar luas ke seluruh Indonesia. "Saya lebih cenderung pendekatan kultural
keagamaan, pendekatan ke sana. Tentu saja ada
pendekatan-pendekatan sisi keagamaan yang itu saya
kira menjadi tugasnya ulama, para kiai," katanya di
Balaikota, Jakarta, Senin 4 Juli 2014. Namun bila pendekatan tidak berpengaruh, bagi
Jokowi penegakan hukum oleh negara haruslah tegas.
Karena dalam kondisi itu, ISIS sudah dianggap
membahayakan. "Kalau memang sudah pada posisi betul-betul anarki,
membahayakan negara, harus ditindak tegas.
Penegakan hukum harus dilakukan," ujarnya. Meski semua harus waspada, Jokowi merasa
penyebaran ISIS di Indonesia tidak akan berjalan
dengan mudah. Ini disebabkan kultur masyarakat
muslim kita yang berbeda dengan masyarakat di Timur
Tengah. "Saya lihat masyarakat tidak mudah terpengaruh,
karena kultur budaya agama, keagamaan kita yang
berbeda. Budaya keagamaan kita sangat kental
dengan nuansa kesantunan, keramahan," jelasnya.
m.news.viva.co.id/news/read/526382-jokowi--jika-isis-membahayakan--negara-harus-tegas