RIMANEWS- Prabowo Subianto dalam pidato pembukaan ‘standing opening’ pada sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (6/8), mengatakan bahwa kecurangan yang dialaminya adalah pemorkasaan terhadap hak-hak demokrasi.

“... Ini adalah pemerkosaan terhadap hak-hak demokrasi,” ujarnya berapi-api.

Prabowo dalam kesempatan tersebut juga menegaskan bahwa inti dari demokrasi adalah Pemilihan Umum. Oleh karena itu, Pemilu harus dikawal mulai dari pra hingga pasca pemilu.

“Proses pemilu adalah inti demokrasi. Intinya lagi adalah proses pra pelaksanaan dari pemilu, prosesnya dan pasca pelaksanaan,” katanya.

Prabowo menuding kecurangan sudah terjadi sebelum pelaksanaan pemilu, yaitu kacaunya daftar pemilih tetap (DPT). Pada tahap pelaksanaan, menurutnya, ada penggiringan dan pelarangan untuk mencoblos capres tertentu.

“Kami merasa tersakiti oleh berbagai kecurangan dan ketidakadilan dalam proses pemilu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa meskipun sudah dinasehati oleh beberapa orang untuk tidak membawa kasus ini ke MK, dirinya menyebut bahwa ini dilakukan setidaknya untuk memberikan pelajaran bagi demokrasi di Indonesia.

“Seandainya tak bisa diterima, seharusnya ini (gugatan) menjadi pelajaran,” tukasnya.


Jadi apa kesimpulannya gan/sist ?
MK ternyata bisa merkosa