- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
cerita lucu ureung aceh (orang aceh) : Tuna Rungu


TS
AbdmufidIr
cerita lucu ureung aceh (orang aceh) : Tuna Rungu
Sejak kecil, Polem punya masalah dengan pendengaran. Ia bisa disebut sebagai tuna rungu. Semua orang sekampung telah mengetahuinya. Namun, karena sedang dalam masa darurat militer, orang-orang kampung menasihati Polem agar hati-hati bila mencari kayu di hutan. Sebab, tak jarang mereka akan kepergok patroli TNI dan bisa menimbulkan salah paham bila nanti Polem ditanya.
Tetapi, Pak Geuchik yang bijak memberikan trik-trik khusus kepada Polem.
Kata Pak Geuchik, pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh aparat bila ketemu warga sipil pasti; “kamu mau ke mana!”
Tentu saja Polem tidak akan mendengar pertanyaan itu. Tetapi asal ada yang buka mulut, jawabannya harus: “Mencari kayu, Pak…”
Lalu, kata Pak Geuchik, pertanyaan kedua biasanya adalah; “Kamu ada lihat GAM?”
Maka Polem harus menjawab, “Tidak ada lihat, Pak…” (maksudnya tidak lihat/tidak tahu)
Tapi dasar Polem tuna rungu, dia pun tidak menangkap sepenuhnya trik yang diberikan Pak Geuchik kepadanya. Yang “didengar” Polem adalah; “Apa Bapak tidak lihat?”
Suatu hari, berangkatlah Polem ke hutan untuk mencari kayu. Benar saja, di tengah jalan, dia bertemu dengan sepasukan TNI yang sedang patroli.
“Hei, kamu! Berhenti! Kamu mau ke mana?”
Melihat gerakan bibir para serdadu itu, Polem langsung teringat jawaban pertama; “Mencari kayu, Pak…”
“Kamu ada lihat GAM?”
Polem pun langsung menjawab dengan kalimat kedua; “Apa Bapak tidak lihat?”
dan… Buk! Buk! Buk!
Tentu saja para serdadu dari Jakarta itu menafsirkan kalimat Polem sebagai tantangan yang biasanya berbunyi begini: “Apa Bapak tidak lihat? (Ya, saya ini GAM-nya!”) [A]
Tetapi, Pak Geuchik yang bijak memberikan trik-trik khusus kepada Polem.
Kata Pak Geuchik, pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh aparat bila ketemu warga sipil pasti; “kamu mau ke mana!”
Tentu saja Polem tidak akan mendengar pertanyaan itu. Tetapi asal ada yang buka mulut, jawabannya harus: “Mencari kayu, Pak…”
Lalu, kata Pak Geuchik, pertanyaan kedua biasanya adalah; “Kamu ada lihat GAM?”
Maka Polem harus menjawab, “Tidak ada lihat, Pak…” (maksudnya tidak lihat/tidak tahu)
Tapi dasar Polem tuna rungu, dia pun tidak menangkap sepenuhnya trik yang diberikan Pak Geuchik kepadanya. Yang “didengar” Polem adalah; “Apa Bapak tidak lihat?”
Suatu hari, berangkatlah Polem ke hutan untuk mencari kayu. Benar saja, di tengah jalan, dia bertemu dengan sepasukan TNI yang sedang patroli.
“Hei, kamu! Berhenti! Kamu mau ke mana?”
Melihat gerakan bibir para serdadu itu, Polem langsung teringat jawaban pertama; “Mencari kayu, Pak…”
“Kamu ada lihat GAM?”
Polem pun langsung menjawab dengan kalimat kedua; “Apa Bapak tidak lihat?”
dan… Buk! Buk! Buk!
Tentu saja para serdadu dari Jakarta itu menafsirkan kalimat Polem sebagai tantangan yang biasanya berbunyi begini: “Apa Bapak tidak lihat? (Ya, saya ini GAM-nya!”) [A]
0
1.5K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan