- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
3 Cara Sederhana yang Bisa Lo Lakuin Untuk Mewujudkan Indonesia Negara Maju
TS
anggaraksa19
3 Cara Sederhana yang Bisa Lo Lakuin Untuk Mewujudkan Indonesia Negara Maju
RATE DULU GAN
Mari kita bahas beberapa cara sederhana untuk mewujudkan Indonesia negara maju. Agan bisa melakukannya.
.
Sekian dari ane. Sekali lagi ini bukan membahas tentang prioritas menjadi negara maju, tapi hal-hal sederhana yang bisa dilakukan banyak orang.
Silahkan dicaci maki kalau misalnya ada yang keberatan, atau ingin memberi kritik
Quote:
Apakah Indonesia bisa menjadi negara maju? Mengacu pada pepatah kuno "Tidak ada yang tidak mungkin."
Lalu apa yang harus dilakukan untuk membuat Indonesia jadi negara maju?
Lalu apa yang harus dilakukan untuk membuat Indonesia jadi negara maju?
Quote:
Ane tidak akan membahas cara yang sifatnya prioritas seperti meningkatkan ketahanan dan kedaulatan, pemerataan pembangunan, kualitas pendidikan, meningkatkan daya beli masyarakat, etc. Ane akan membahas beberapa cara yang bisa dilakukan semua orang. Ya, semua orang, dengan cara-cara sederhana. Suatu bangsa tidak akan bisa mengubah nasibnya kecuali bangsa itu yang mengubahnya sendiri? Bukan begitu?
Mari kita bahas beberapa cara sederhana untuk mewujudkan Indonesia negara maju. Agan bisa melakukannya.
Quote:
Quote:
1. Stop "Memuja" Asing
Quote:
Bukan! Bukan berarti kita harus anti asing. Tidak memujadan anti adalah 2 hal yang berbeda. Jika kita anti asing, kita tidak akan bisa menjadi negara maju, justru sebaliknya. Bagaimanapun, kita butuh produk-produk asing untuk menunjang pekerjaan, pendidikan, transportasi, dll. Kita butuh laptop, google, motor, mobil, dll. Yang ane tekankan di sini adalah, "pemujaan" terhadap bangsa asing.
Sebagai contoh, apakah agan pernah ke pantai, lalu bertemu dengan orang Bule? Coba perhatikan! Selalu saja ada orang lokal yang minta foto dengan Bule. Ya, hal-hal "bodoh" seperti ini masih bisa ditemukan, di Indonesia. Apa spesialnya Bule dibanding orang Indonesia? Sehingga berfoto dengan mereka adalah hal yang spesial? Ini bukan tentang sopan santun atau sikap ramah terhadap orang asing, tapi sikap yang justru merendahkan diri sendiri. Secara tidak langsung, kita menganggap orang-orang Bule lebih keren.
Contoh lain. Pernah nonton Film Hollywood? Coba ajak beberapa teman agan nonton Film Hollywood. Jangan cuma ajak satu orang, tapi banyak orang, lalu perhatikan hasilnya. Menurut pengalaman ane nonton film Hollywood dengan banyak teman yang berbeda, ane sering sekali menemukan kasus "pemujaan" terhadap asing. Setelah selesai nonton Film Hollywood yang keren, akan ada pujian yang berlebihan, lalu diakhiri dengan mencaci maki Film Indonesia. Apakah agan pernah mengalaminya? Film Hollywood memang banyak yang bagus, ane mengakuinya. Kita juga harus kritis terhadap Film Indonesia yang jelek, dan belajar dari Film Hollywood. Ya, itu benar! Kita harus belajar! Tapi bagaimana mungkin kita mau belajar jika terus-menerus mencaci diri sendiri secara masif? Bagaimana kita mau menyusul mereka, kalau kita terus menerus merasa jauh di belakang?
Kedua hal tersebut cuma contoh kecil. Masih banyak contoh-contoh lain yang akan membuat kita ngeri
Sebagai contoh, apakah agan pernah ke pantai, lalu bertemu dengan orang Bule? Coba perhatikan! Selalu saja ada orang lokal yang minta foto dengan Bule. Ya, hal-hal "bodoh" seperti ini masih bisa ditemukan, di Indonesia. Apa spesialnya Bule dibanding orang Indonesia? Sehingga berfoto dengan mereka adalah hal yang spesial? Ini bukan tentang sopan santun atau sikap ramah terhadap orang asing, tapi sikap yang justru merendahkan diri sendiri. Secara tidak langsung, kita menganggap orang-orang Bule lebih keren.
Contoh lain. Pernah nonton Film Hollywood? Coba ajak beberapa teman agan nonton Film Hollywood. Jangan cuma ajak satu orang, tapi banyak orang, lalu perhatikan hasilnya. Menurut pengalaman ane nonton film Hollywood dengan banyak teman yang berbeda, ane sering sekali menemukan kasus "pemujaan" terhadap asing. Setelah selesai nonton Film Hollywood yang keren, akan ada pujian yang berlebihan, lalu diakhiri dengan mencaci maki Film Indonesia. Apakah agan pernah mengalaminya? Film Hollywood memang banyak yang bagus, ane mengakuinya. Kita juga harus kritis terhadap Film Indonesia yang jelek, dan belajar dari Film Hollywood. Ya, itu benar! Kita harus belajar! Tapi bagaimana mungkin kita mau belajar jika terus-menerus mencaci diri sendiri secara masif? Bagaimana kita mau menyusul mereka, kalau kita terus menerus merasa jauh di belakang?
Kedua hal tersebut cuma contoh kecil. Masih banyak contoh-contoh lain yang akan membuat kita ngeri
Quote:
Quote:
2. Ubah Pola Pikir Sejarah
Quote:
Setelah ane mikir keras, mungkin salah satu penyebab orang Indonesia merasa kecil di hadapan orang asing adalah karena buku sejarah. Ya, buku sejarah mengatakan bahwa Indonesia pernah di jajah oleh Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang. Yang terlama adalah Belanda, 350 tahun. Bahkan temen ane pernah bercanda, yang sebenernya gak lucu. "Mungkin Belanda pergi dari Indonesia karena mereka udah bosen ngejajah selama 350 tahun."Ironis?
Di buku sejarah, lebih banyak kisah ketidakberdayaan orang-orang Indonesia dari pada kisah pahlawan. Ya, buku sejarah di dominasi oleh kesengsaraan bangsa Indonesia. Oke, mungkin kisah-kisah tersebut bertujuan agar orang Indonesia jaman sekarang menghormati orang-orang jaman dulu yang hidup susah. Pelajaran bahwa kita harus bersyukur hidup di jaman sekarang. Tapi apa dampaknya? Para penerus bangsa justru krisis mental, merasa bahwa diri mereka selalu lebih rendah dari pada bangsa asing. Ane pikir sudah saatnya kata dijajah diubah menjadi berperang. Saat bangsa asing menduduki Indonesia, para pahlawan kita tidak pernah diam, mereka melawan, memberontak, tidak terima. Jadi kenapa disebut dijajah? Kenapa tidak disebut berperang? Ini bukan tentang fakta sejarah, ini tentang efek psikologis pada kaum penerus.
Mungkin akan beda cerita, jika dalam buku sejarah ditulis berperang. Mungkin saat ini kita akan merasa sederajat dengan orang asing.
Coba bandingkan dengan buku sejarah Amerika. Mereka menjajah vietnam, tapi dalam buku sejarah mereka disebut sebagai pahlawan. Bandingkan dengan Jepang, mereka menjajah negara-negara asia, tapi dalam buku sejarah mereka menyebutnya sebagai cahaya asia. Efeknya, kaum penerus mereka merasa sebagai pahlawan, dan meneruskan dominasi sebagai negara maju, kuat, dan berpengaruh.
Di Indonesia, ditulis kita dijajah oleh berbagai negara yang berbeda. Efeknya apa? Kaum penerus merasa tidak percaya diri, dan terus menerus menjadi negara kelas dua.
Apa salahnya mengganti kata dijajah menjadi berperang?
Di buku sejarah, lebih banyak kisah ketidakberdayaan orang-orang Indonesia dari pada kisah pahlawan. Ya, buku sejarah di dominasi oleh kesengsaraan bangsa Indonesia. Oke, mungkin kisah-kisah tersebut bertujuan agar orang Indonesia jaman sekarang menghormati orang-orang jaman dulu yang hidup susah. Pelajaran bahwa kita harus bersyukur hidup di jaman sekarang. Tapi apa dampaknya? Para penerus bangsa justru krisis mental, merasa bahwa diri mereka selalu lebih rendah dari pada bangsa asing. Ane pikir sudah saatnya kata dijajah diubah menjadi berperang. Saat bangsa asing menduduki Indonesia, para pahlawan kita tidak pernah diam, mereka melawan, memberontak, tidak terima. Jadi kenapa disebut dijajah? Kenapa tidak disebut berperang? Ini bukan tentang fakta sejarah, ini tentang efek psikologis pada kaum penerus.
Mungkin akan beda cerita, jika dalam buku sejarah ditulis berperang. Mungkin saat ini kita akan merasa sederajat dengan orang asing.
Coba bandingkan dengan buku sejarah Amerika. Mereka menjajah vietnam, tapi dalam buku sejarah mereka disebut sebagai pahlawan. Bandingkan dengan Jepang, mereka menjajah negara-negara asia, tapi dalam buku sejarah mereka menyebutnya sebagai cahaya asia. Efeknya, kaum penerus mereka merasa sebagai pahlawan, dan meneruskan dominasi sebagai negara maju, kuat, dan berpengaruh.
Di Indonesia, ditulis kita dijajah oleh berbagai negara yang berbeda. Efeknya apa? Kaum penerus merasa tidak percaya diri, dan terus menerus menjadi negara kelas dua.
Apa salahnya mengganti kata dijajah menjadi berperang?
Ini bukti Indonesia berperang dan tidak mau tunduk pada asing
Quote:
Quote:
Quote:
3. Mulai Memakai Produk Lokal
Quote:
Susah? Ya, memang. Ane sendiri belum sepenuhnya memakai produk lokal, bahkan masih banyak memakai produk-produk asing. Karena produk-produk kita masih terbatas. Mungkin agan juga sependapat. Kalo mau beli barang-barang elektronik seperti laptop, tentu agan akan lebih memilih laptop yang udah teruji kualitasnya, produk-produk asing. Ane gak bisa sebutin merk. Tapi, ane berusaha memakai produk lokal sebanyak mungkin. Ane memakai produk lokal yang kualitasnya hampir setara dengan produk asing. Contohnya baju, sepatu, kerajinan tangan, dan lain-lain. Jadi intinya, Kalo ada produk Indonesia yang kualitasnya setara dengan produk asing, kenapa harus memilih asing? Karena gengsi? Udah gak ngaruh ah. Produk Indonesia keren-keren kok. Kecuali kalo memang produk-produk yang belum mampu dibuat Indonesia, kita perlu produk asing. Kita perlu belajar dari mereka, tapi bukan berarti memujanya.
Ini Bukti Produk Indonesia Punya Kualitas
Quote:
Sekian dari ane. Sekali lagi ini bukan membahas tentang prioritas menjadi negara maju, tapi hal-hal sederhana yang bisa dilakukan banyak orang.
Silahkan dicaci maki kalau misalnya ada yang keberatan, atau ingin memberi kritik
Diubah oleh anggaraksa19 29-06-2014 00:58
0
3.3K
Kutip
37
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan