beruangjenggotAvatar border
TS
beruangjenggot
luar biasa memang penghasilan pengemis di jakarta.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/08/12/153659/2327682/10/modus-mengemis-dari-sewa-bayi-sampai-orang-buta?9911012"]SUMBER[/URL]

emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News

Spoiler for ILUSTRASI:


Maemunah, 42 tahun, hafal betul dengan kebiasaan para pengemis. Maklum hampir setiap hari warga RT 08 Kebon Singkong, Kelurahan Klender, Jakarta Timur itu bergaul dengan mereka. Selama ini kawasan Kebon Singkong sudah dikenal sebagai 'kampung pengemis'. Menurut dia, dari kebiasaan yang dilihatnya, rata-rata pengemis sengaja mengeluarkan jurus mautnya yaitu menggunakan anak usia di bawah lima tahun atau orang tua lanjut usia.

“Orang akan kasihan melihat pengemis bawa balita, kakek-kakek atau nenek-nenek,” kata Maemunah kepada detikcom Kamis (1/8) lalu. Sutinah, seorang pengemis yang membawa bayi mengaku adanya tambahan pendapatan dibanding dengan meminta-minta sendiri. Dia mengaku menjadi pengemis dengan membawa bayi sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Sebelumnya, ia menjadi pengemis single dengan penghasilan Rp 50- Rp 80 ribu per hari.

Saat membawa bayi dalam sehari Sutinah bisa membawa uang sedikitnya Rp 200 ribu. Apalagi di bulan puasa, pemasukannya mengalami peningkatan lumayan yang sehari bisa Rp 350 ribu. Saat malam takbiran Idul Fitri tahun lalu saja ia bisa mengantongi uang Rp 900 ribu. Biasanya pengemis yang berusia lanjut meminta sedekah dengan menyambangi rumah-rumah penduduk. Sementara orang tua yang membawa bayi mangkal di suatu tempat tertentu.

Selama bulan puasa dan musim hujan biasanya yang laku adalah orang tua yang tuna netra. Menurut Maemunah pengemis buta jadi rebutan karena akan menhasilkan duit banyak. Sekali jalan keliling pasar, jembatan atau stasiun bisa dapat Rp 600–Rp 700 ribu dalam sehari. Biasanya orang buta ini disewa sama pengemis yang sehat dan menuntunnya di jalan. Tapi, uang sewa orang buta ini mahal, yakni sekitar Rp 150 ribu sehari.

Kedua pengemis beda usia ini pun bersaing ketat soal pendapatan dan wilayah mengemis. Apabila dibandingkan dengan pengemis yang bawa bayi, pendapatan peminta-minta yang membawa orang buta masih unggul. Salah satu alasannya, karena kesehatan bayi rentan dengan kondisi jalan raya. Apalagi kalau lagi musim hujan, pengemis yang menyewa bayi kemungkinan akan berpikir dua kali. Sementara, kalau orang tua buta tidak terpengaruh sama cuaca dan kondisi. “Yang penting ada yang nuntun di jalan. Biasanya dia juga tuh yang sewa gandengan kaya mobil gandeng saja,” kata Maemunah.

Salah seorang pengemis asal Brebes, Eman, 42 tahun, yang tinggal di Kebon Kacang, Klender, Jakarta Timur menyebut ada persaingan antara pengemis yang membawa bayi dengan orang tua buta. Meski tinggal di satu kawasan, yakni Kebon Kacang mereka tak akur. Pengemis yang membawa bayi biasanya berasal dari Indramayu atau Cirebon. Sementara yang menggandeng orang tua buta berasal dari Brebes. “Yah, kami saingan,” kata Eman.

Spoiler for THANK YOU:
Diubah oleh beruangjenggot 12-08-2013 09:30
0
2.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan