Kamu mungkin dulu pernah memainkan game platformer di SNES berjudul Donkey Kong, tapi tahukah kamu kalau game pertama Donkey Kong yang dirilis di NES tidak bergenre platformer seperti di SNES dan Donkey Kong adalah karakter antagonisnya? Lho kalau Donkey Kong jadi antagonisnya, siapa dong jagoannya? Jawabannya tak lain dan tak bukan adalah Mario! Meskipun pada awalnya dia tidak memiliki nama dan hanya dikenal dengan sebutan “Jumpman”. Di game ini, Mario bukanlah seorang tukang ledeng seperti yang kita kenal sekarang, melainkan seorang tukang kayu.

Setelah kesuksesan Donkey Kong, Nintendo akhirnya membuat game khusus Mario dengan genre platformer. Game yang dimaksud adalah Mario Bros yang dirilis untuk arcade dan NES. Sayangnya game ini tidak terlalu mendapat respon positif meskipun ini merupakan game pertama yang mengenalkan saudara dari Mario, yaitu Luigi. Game ini juga merupakan game yang mengenalkan Mario sebagai tukang ledeng.

Setelah Mario Bros, Nintendo merilis Super Mario Bros, game legendaris yang dirilis untuk konsol NES pada tahun 1985. Bisa dibilang game ini adalah game yang membawa Mario sampai ke kesuksesannya sekarang. Setelah kesuksesan Super Mario Bros, Nintendo merilis dua game lain di bawah nama Super Mario Bros, game tersebut adalah Super Mario Bros 2 (1988) dan Super Mario Bros 3 (1991). Seri Super Mario Bros ini juga merupakan seri yang melihat banyak perubahan dari Mario dan mendefinisikan tokoh ini sampai menjadi seperti yang sekarang kita kenal.

Pada awal tahun 1990-an Nintendo memperkenalkan konsol mereka yang bisa dibilang merupakan salah satu konsol paling populer sepanjang sejarah. Konsol ini diluncurkan bersamaan dengan game Mario terbaik (menurut saya pribadi tapi ya), yaitu Super Mario World. Mario di generasi ini memiliki desain yang mirip dengan Mario di Super Mario Bros 3, tapi lebih didukung oleh teknologi 16 bit dari SNES. Mario di generasi ini juga mengenalkan tokoh dinosaurus yang langsung menjadi salah satu icon utama seri Mario, Yoshi.

Di era SNES juga kita melihat dua spin-off populer dari seri Mario. Spin-off pertama adalah kerja sama spektakuler antara Nintendo dan Squaresoft (yang saat ini sudah berganti nama jadi Square Enix), yaitu Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars. Dalam game ini, kamu bisa merasakan bermain game berlatarbelakang dunia Mario namun memiliki genre RPG. Tidak hanya itu saja game ini dikembangkan oleh Squaresoft yang saat itu sedang naik daun di dunia RPG karena game seperti Final Fantasy VI dan Chrono Trigger. Musik game ini juga ditangani oleh komposer legendaris, Yoko Shimomura, dengan bantuan dari komposer legendaris lainnya yaitu Nobuo Uematsu.

Spin-off kedua yang dapat kamu temui di konsol SNES adalah Mario Paint. Di game ini kamu dapat menggambar layaknya menggunakan software MS Paint. Selain menggambar, Mario Paint juga mengizinkan pemainnya untuk menyusun lagu dengan simbol-simbol dari seri Mario sebagai pengganti not balok. Game ini juga menyediakan hardware tambahan berbentuk mouse yang bisa kamu sambungkan dengan konsol SNES layaknya controller SNES biasa.

SNES bisa dibilang merupakan kesuksesan besar Nintendo terakhir dalam urusan memonopoli industri hardware game di tahun 90-an. Di akhir usia SNES, Sony sebagai mantan partner Nintendo memutuskan untuk terjun ke industri video game melalui konsol PlayStation. Selama dua generasi Sony menguasai industri video game, tapi bukan berarti Mario tidak bersinar. Di era Nintendo 64 kita dihibur dengan kemunculan perdana Mario dalam bentuk 3D di Super Mario 64. Layaknya Super Mario Bros. yang berhasil mendefinisikan ulang 2D platformer menjadi seperti yang sekarang kita kenal, Super Mario 64 juga merupakan blueprint untuk 3D platformer dan game dengan unsur open world, terutama dalam unsur implementasi kontrol kamera game 3D.

Selain Super Mario 64, era Nintendo 64 ini juga menjadi awal lahirnya seri Super Smash Bros., seri game fighting yang berisi karakter-karakter Nintendo. Seri ini cukup populer di kalangan penggemar game fighting, saking terkenalnya bahkan ada sebuah seri dokumenter yang membahas tentang komunitas penggemar seri game ini.

Tidak hanya game fighting, era Nintendo 64 juga mengenalkan kita kepada seri Paper Mario, sebuah seri RPG yang bisa dibilang merupakan penerus spiritual dari Super Mario RPG yang dirilis untuk SNES.

Setelah Nintendo 64, Nintendo merilis konsol baru yang bernama GameCube. GameCube adalah konsol yang dirilis di generasi yang sama dengan PlayStation 2 dan Xbox. Kemampuan hardware dari GameCube bisa dibilang cukup bersaing dengan Xbox dan PS2, tapi hal itu terbukti tidak cukup untuk membuat Nintendo memenangkan perang konsol dengan 2 raksasa seperti Sony dan Microsoft. Oleh sebab itu di generasi konsol berikutnya, Nintendo lebih mementingkan keunikan cara bermain dibandingkan kualitas grafis. Hal ini juga membuat saya memutuskan untuk menggabungkan 3 generasi Mario dalam satu kategori, karena di 3 generasi ini, tidak banyak perubahan yang signifikan terhadap desain Mario.

Mario era modern dibuka dengan Super Mario Sunshine, game 3D platformer untuk GameCube.

Lanjutan dari Super Mario Sunshine adalah Super Mario Galaxy. Game yang satu ini dianggap sebagai salah satu game Mario terbaik. Namun jika kamu lihat, tidak banyak yang berubah dari desain Mario di game ini, lagi pula kalau memang sudah sempurna desainnya, buat apa diubah lagi kan.

Akhirnya sampai juga kita ke game terakhir Mario yang dirilis November 2013 kemarin. Sama seperti pendahulunya, meskipun ada peningkatan besar dari segi gameplay, tidak banyak yang berubah dari desain Mario.