Sebuah kawasan yang dulunya dikenal kumuh dan tidak tertata baik, berubah bentuk menjadi artistik. Setiap akhir pekan kawasan tersebut mengadakan pasar malam. Menyenangkan sekali berjalan-jalan di antara patung, topeng, lukisan cantik dan lampu sangkar burung. Wajah Ngarsopuro kini berubah.

Masih banyak lagi kisah sukses Jokowi mengubah wajah kota Solo menjadi semakin cantik. Di antaranya adalah membangun wisata kuliner, mengubah taman Balekambang menjadi taman botani kecil. Beberapa pasar dibangun dan diremajakan, sebut saja Pasar Windujenar dan Pasar Burung Depok. Pembangunan ruang terbuka untuk masyarakat ternyata adalah kegemaran terselubung Jokowi. Kegemarannya tidak berhenti saat beliau terpilih menjadi gubernur DKI.

Mengingat Jakarta memiliki masalah menahun mengenai banjir, Jokowi memilih untuk turun langsung mengatasi permasalahan tersebut. Ini bukan masalah yang mudah diatasi, ada beberapa daerah pendukung yang berada di luar kewenangan Jokowi, menjadi penyebab datangnya banjir. Namun mesti diakui penganganan Jokowi terhadap banjir bisa dibilang cepat dan tanggap. Beberapa proyek normalisasi dilakukan. Di sinilah kegemarannya dalam menata sebuah kawasan mendapat tantangan. Melalui paket Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI), Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan kementrian Pekerjaan Umum dan Bank Dunia melakukan perawatan atas sistem saluran air di Jakarta yang berhubungan dengan kondisi banjir di Jakarta. Salah satu kawasan yang berhasil ditata adalah Waduk Pluit.



Warga membongkar huniannya sendiri, relokasi berjalan mulus sampai adanya kesalahpahaman berujung pada pelaporan ke Komnas HAM, namun Jokowi bisa menemukan solusinya dengan melakukan diplomasi makan siang. Berdialog dengan warga dan menemukan titik temunya. Penataan Waduk Pluit menjadi tanda perbaikan sistem pengendalian banjir di Jakarta dan sekarang Waduk Pluit sudah terlihat rupawan dengan taman yang indah tempat hiburan pilihan bagi rakyat Jakarta.

Masih banyak lagi hasil dari kegemaran terselubung Jokowi dalam penataan kawasan. Tampaknya ia ingin membuat lebih banyak ruang hijau terbuka, taman-taman tempat segala kalangan berbaur dengan suka ria. Ia pun tidak memasang pagar. Saat ditanyakan tentang konsepnya yang tidak menutup ruang hijau terbuka dengan taman. Ia hanya menjawab dengan sederhana, “Saya percaya rakyat akan menjaganya dan tidak merusak.” Jokowi serta kegemaran terselubungnya, suatu hal yang lahir dari ketergerakan untuk memberikan rakyat hal yang semestinya mereka dapat. Ruang terbuka hijau untuk rakyat.