Ketua Tim Hukum Prabowo-Hatta di Jatim, M Sholeh SH telah mempersiapkan bukti-bukti fisik kecurangan tim Jokowi-JK di Jatim dan saksi-saksi menjelang sidang perdana gugatan pasangan Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi (MK) pada 6 Agustus 2014.

"Selisih kemenangan 8,4 juta suara memang sangat besar. Ini bukan persoalan angka kemenangan, tapi kalau terjadi kecurangan, satu suara akan diperjuangkan. Terbukti ada 230 ribu pemilih fiktif atau siluman di Jatim," katanya kepada wartawan usai konsolidasi tim saksi Prabowo-Hatta Jatim di sebuah hotel di Surabaya, Senin (4/8/2014)

Pihaknya menginginkan adanya pemungutan suara ulang (PSU) di enam daerah sesuai rekomendasi Bawaslu Jatim. Yakni, di Surabaya, Sidoarjo, Batu, Kabupaten Malang, Jember dan Banyuwangi.

Mantan aktivis PRD ini juga memprotes adanya surat edaran KPU RI untuk membuka kotak suara. Ini karena sudah masuk ranahnya MK. Sebelum ada perintah MK, tidak boleh membuka kotak suara.

Kasus temuan tim Prabowo-Hatta di Jatim adalah banyak diperoleh bukti fisik bagi-bagi sembako yang dilakukan pejabat-pejabat publik dan merupakan tim pasangan Jokowi-JK. Sembako itu di antaranya merupakan minyak goreng, beras, gula, mie instant, susu indomilk kaleng dan sarung berlogo Jokowi-JK.

"Ini bukti kecurangan sembako bukan beli dari Indomaret, tapi benar dari temuan tim kami di daerah seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang dan Batu," tuturnya.

Untuk pengerahan para saksi, jika diperlukan akan diboyong ke MK. Atau bisa juga dikoordinasikan di daerah melalui sidang jarak jauh dengan cara video conference. "Kami juga ada rekaman video kalau Walikota Batu Edi Rumpoko dan Wawali Batu Punjul Santoso tidak netral. Apalagi, juga ada pemalsuan tanda tangan terhadap saksi Prabowo-Hatta pada berita acara rekapitulasi di Tuban. Padahal, saksi kami menolak teken," jelasnya. (tok/ted)

britajatim