- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[HOT] Beberapa Alasan Vital Mengapa Warga Buang Parcel Ajinomoto


TS
jirolu45
[HOT] Beberapa Alasan Vital Mengapa Warga Buang Parcel Ajinomoto
Quote:
Kita perlu melihat sebuah kasus dari beberapa sudut pandang dan latar belakangnya. Jadi sebelum kita berkomentar ada baiknya kita melihat terlebih dahulu sedikit kisah perjalanan PT. Ajinomoto dan warga sekitarnya di Desa Mlirip, Mojokerto
Quote:
1. Ajinomoto terjerat kasus produk yang mengandung enzim babi pada tahun 2001
![[HOT] Beberapa Alasan Vital Mengapa Warga Buang Parcel Ajinomoto](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-24xYlsqbpN8/U9C2XDUek_I/AAAAAAAAC18/QS7haBEl6Z8/s1600/050101cAjinomoto.jpg)
Bumbu penyedap Ajinomoto kedapatan menggunakan enzim babi. Produknya menyebar luas di pasaran. Empat orang pimpinan PT Ajinomoto Indonesia di Mojokerto ditahan dan diperiksa intensif Polda Jawa Timur.
Quote:
2. Pada tahun 1969, PT. Ajinomoto Ind memproduksi MSG dengan bahan baku Amoniak, HCL, Asamsulfat, dan Soda yang mengakibatkan pencemaran lingkungan
![[HOT] Beberapa Alasan Vital Mengapa Warga Buang Parcel Ajinomoto](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-yTj_fe2xV78/U9C2YOTtJ1I/AAAAAAAAC2I/pS3jSU_H_Ts/s1600/43569_large.jpg)
Warga beranggapan pembangunan pabrik Ajinomoto sejak tahun 1967 di Desa Mlirip Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto tidak membawa berkah bagi warga setempat sekitar bangunan pabrik, namun hanya membawa malapetaka bagi warga desa.
Quote:
3. WALHI laporkan Ajinomoto ke Komnas HAM pada tahun 2006 atas tindakan tidak manusiawi terhadap 5 keluarga Desa Mlirip
![[HOT] Beberapa Alasan Vital Mengapa Warga Buang Parcel Ajinomoto](https://dl.kaskus.id/2.bp.blogspot.com/-T34Hxs4UdN4/U9C2XVxMkiI/AAAAAAAAC2A/JrsrF9B96wE/s1600/070101Fokus.jpg)
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) akan melaporkan PT Ajinomoto kepada Komnas HAM, karena telah melakukan tindakan tidak manusiawi terhadap lima kepala keluarga yang tinggal di sekitar pabrik tersebut di Dusun Kedundung, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Mojokerto, Jatim.
Anggota Dewan Nasional Walhi, Syafruddin Ngulma Simeulue kepada wartawan di Surabaya, Senin (26/11/06), mengungkapkan, tindakan tidak manusiawi itu diterima warga, setelah mereka gagal mencapai kesepakatan dengan PT Ajinomoto soal ganti rugi lahan dan bangunan yang ditempati.
BERITA TERKAIT
Warga Mojokerto, Desa Mlirip ramai-ramai buang bingkisan lebaran dari Ajinomoto pada tahun 2014
![[HOT] Beberapa Alasan Vital Mengapa Warga Buang Parcel Ajinomoto](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-quxKbRBJzYA/U9C2YiJ3boI/AAAAAAAAC2Q/UUMGZcc7CM4/s1600/brt944552058.jpg)
Ratusan warga di sekitar lokasi pabrik penyedap rasa, PT Ajinomoto, di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, ramai-ramai menolak bingkisan lebaran oleh manajemen.
Warga mengaku kecewa dengan manajemen perusahaan (PT Ajinomoto) yang menyalurkan bingkisan lebaran ala kadarnya. Nilai bingkisan itu tak seberapa dibanding dengan ancaman limbah pabrik. Meski selama ini, warga sekitar tidak mempermasalahkan ancaman itu.
Warga Mojokerto, Desa Mlirip ramai-ramai buang bingkisan lebaran dari Ajinomoto pada tahun 2014
![[HOT] Beberapa Alasan Vital Mengapa Warga Buang Parcel Ajinomoto](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-quxKbRBJzYA/U9C2YiJ3boI/AAAAAAAAC2Q/UUMGZcc7CM4/s1600/brt944552058.jpg)
Ratusan warga di sekitar lokasi pabrik penyedap rasa, PT Ajinomoto, di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, ramai-ramai menolak bingkisan lebaran oleh manajemen.
Warga mengaku kecewa dengan manajemen perusahaan (PT Ajinomoto) yang menyalurkan bingkisan lebaran ala kadarnya. Nilai bingkisan itu tak seberapa dibanding dengan ancaman limbah pabrik. Meski selama ini, warga sekitar tidak mempermasalahkan ancaman itu.
Quote:
Kesimpulan dari Sumber
Misalnya lho nih, tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian ini, dan hanya sebagai ilustrasi untuk membantu mengarahkan pikiran kita..
Misalnya nih, kamu punya tetangga, lalu suatu ketika ketahuan ternyata dia adalah pengedar obat terlarang, gimana sih reaksi penduduk sekitar?
Wajar nggak kalo mereka ingin mengusir? WAJARkan?
Nah dalam kasus yang lampau, yaitu menggunakan enzim babi ini merupakan kesalahan fatal, bukan hanya bagi warga disana, namun juga bagi negara ini yang mayoritas beragama Islam.
Dan mungkin karena alasan inilah, kenapa warga ingin mengusir Ajinomoto dari lingkungan sana pada saat itu. Lalu kenapa sekarang masih ada disana?
Mungkin ada kesepakatan yang dibuat disana yang kita tidak mengerti
Yaitulah yang dinamakan TANGGUNG JAWAB MORAL
dan mungkin parcel itu adalah salah satu bentuk tanggung jawab moral yang diberikan oleh PT. Ajinomoto kepada warga sekitar.
Ketika nilai parcel menurun itu berarti tanggung jawab moral menurun.
Itu mungkin yang bisa saya pikirkan, selepas memang tindakan yang dilakukan oleh warga setempat hendaknya tidak perlu seperti itu dengan membuang pemberian parcel secara tidak sopan.
Quote:
0
7.3K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan