Juru.TulisAvatar border
TS
Juru.Tulis
Prediksi Situasi Sospol dan Hankam Pasca Putusan MK
SKENARIO I: PRABOWO KALAH DI MK (JOKOWI PRESIDEN)
POLITIK

Beberapa partai di kubu koalisi prabowo akan pindah ke Jokowi. Mereka adalah Demokrat, PPP dan PAN, dan akan diterima kubu Jokowi. Sinyal2 pindah posisi sudah dikirimkan ketiga partai itu. Bergabungnya 3 kekuatan baru akan menjadikan kekuatan kubu Jokowi di DPR lebih dari 60%.

Golkar juga sudah mengirim sinyal ingin bergabung ke Jokowi dan kader2 minta pergantian Ical. Golkar juga tidak berpengalaman menjadi oposisi dan selalu ingin masuk ke pemerintahan dengan alasan 'berpartisipasi dalam pembangunan'. Tapi tampaknya PDIP tidak mau menerima Golkar karena sikap Golkar yang tidak loyal dan selalu bermain dua kaki. Ini terbukti dari sikap2 Golkar dalam Setgab tapi ikut menggembosi SBY. Dalam setiap voting di DPR dalam isu2 penting, Golkar selalu jadi pihak penentu arah suara di DPR meski Golkar bergabung ke Setgab. Menggandeng Golkar masuk sangat berbahaya. Jadi, Golkar akan tetap menjadi partai tengah.
PKS tidak akan pindah ke kubu Jokowi karena tahu tidak akan diterima karena perilaku politik mereka yang merusak. PKS akan beroposisi di DPR.
Gerindra tidak akan masuk ke kubu Jokowi karena partai prabowo.
Kenapa parpol2 di kubu Prabowo pindah? Sederhana saja. Platform parpol di Indonesia tidak ada yang ideologis, semuanya pragmatis dan oportunis dengan dalih 'ingin ikut dalam pembangunan'. Selain itu, parpol juga memikirkan nasib mereka di Pemilu 2019. Bersikap annoying atau jadi oposisi parlemen untuk pemerintahan Jokowi yang didukung mayoritas rakyat, berpeluang menggembosi suara partai mereka di 2019.

Jadi, prediksi situasi politik di parlemen kelak adalah:
Kubu Pemerintah Jokowi (PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, PKPI, Demokrat, PPP, PAN, sekitar 68%), Partai tengah (Golkar 14%), Oposisi (Gerindra, PKS 18%).

SOSIAL
Sangat kecil terjadinya peluang kerusuhan, people power, konflik horizontal dalam skala masif dari dua kubu pendukung. Banyak syarat terjadinya konflik masif yang tidak terpenuhi. Ekonomi kita stabil, kebebasan berpendapat dijamin, penegakan hukum masih berjalan, tidak adanya tindak kekerasan dan keberpihakan dari pihak militer, dll. Polarisasi masyarakat ke kedua kubu hanya sebatas dukungan elektoral, bukan fanatisme suku, agama dan kelompok ekonomi. Kalau pun Jokowi atau Prabowo tidak jadi presiden, pendukungnya akan bilang 'ya sudah. kita lanjutkan hidup.'
Masyarakat juga sudah terlalu lelah dan hampir kehabisan stamina terlibat dalam isu2 Pilpres yang sudah setahun lebih. Rakyat ingin kembali melanjutkan hidup dan dipimpin oleh Presiden baru yang melaksanakan janji2nya.
Kalaupun ada konflik, sifatnya tidak akan masif dan terlokalisir saja. Konflik ini akan dapat ditanggulangi dengan segera oleh aparat.

HANKAM
SBY, TNI dan Polri wajib dipuji dengan keberhasilan mereka menjaga netralitas dan bertindak cepat dalam mengantisipasi potensi kerusuhan. Kedua kubu Capres juga tidak punya akses mengendalikan militer aktif sehingga TNI tetap tidak bisa digunakan untuk merampas kekuasaan.

SKENARIO II: PRABOWO MENANG DI MK (PRABOWO PRESIDEN)
POLITIK

Satu-satunya parpol yang berpeluang pindah haluan dari kubu Jokowi ke kubu Prabowo adalah PKB, mengingat rekam jejak PKB yang tidak pernah loyal, pragmatis dan oportunis. Sementara Nasdem, Hanura dan PKPI (suara kecil, tidak signifikan) tetap berada di barisan Jokowi/PDIP. Kubu oposisi akan memiliki kekuatan 32% dan akan tetap/sangat kritis karena (terutama) PDIP sudah terlatih menjadi oposisi.

Kubu koalisi merah putih prabowo akan tetap solid plus pendukung baru, yakni Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, PPP, PBB atau 54%.

Lalu kemana Golkar? Golkar tetap akan bergabung ke koalisi merah putih, tapi mereka tetap akan memainkan perannya sebagai partai tengah dengan dua kaki seperti biasa. Dengan suara 14%, Golkar akan selalu jadi penentu pengambilan kebijakan voting di DPR.

SOSIAL
idem, sama seperti di atas.

HANKAM
idem, sama seperti di atas.

Intinya, tidak perlu khawatir berlebihan dengan kondisi sospol hankam pasca putusan MK. Parpol akan ambil sikap pasca putusan, mereka oportunis dan akan mendekat ke pemenang. Rakyat sudah capek dengan Pilpres dan ingin melanjutkan hidup. Dukungan kepada Capres hanya dukungan elektroral, bukan fanatisme/kultus. TNI/Polri masih menjaga netralitas mereka dan bertindak cepat dalam pengamanan.
0
2K
20
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan